HALLO!! MAAF BARU BISA UPDATE!!!
||Happy Reading||
Varen berbaring di sofa panjang yang ada di ruangan kerjanya di kantor, satu minggu telah berlalu sejak Herlin pingsan waktu itu, hari-hari Varen terasa cukup berat akhir-akhir ini.
Vara, Adiknya itu selalu datang di setiap mimpi Varen. Vara selalu berkata akan mengambil jiwa Herlin dan membawanya, hal itu sangat mengganggu fikiran Varen.
Bagaimana yang ia alami itu bukan mimpi? bagaimana jika Vara benar-benar membawa Herlin?
Tapi, bukankah seharusnya ia senang jika Vara membawa jiwa Herlin? dengan itu ia tidak perlu lagi bersandiwara di depan gadis itu. Tapi entah kenapa, ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, ada perasaan berat dan sulit di jelaskan jika Varen kembali memikirkan mimpinya itu.
Suara ketokan pintu terdengar nyaring di telinga Varen, "Masuk!" Pria itu merubah posisinya menjadi duduk.
Ceklek.
Pintu ruangan itu terbuka, menampakkan sosok seorang Wanita dengan pakaian formalnya "Maaf mengganggu, Saya hanya ingin mengingatkan, bahwa 30 menit lagi ada rapat yang harus Anda hadiri."
Varen menatap Rena dengan heran, ia masih tidak mengerti dengan perubahan sikap Wanita itu akhir-akhir ini. "Yasudah kalau begitu, Saya permisi." Rena membalik badannya menuju pintu keluar, namun Varen mencegahnya "Lo gak mau nemenin gue sarapan dulu?" Tanya Varen.
Rena kembali menghadapkan dirinya pada Varen "Maaf, saya masih mempunyai beberapa proposal yang harus di urus." Tolaknya lalu langsung keluar dari ruangan Varen, tak lupa ia kembali menutup pintu itu dengan rapat.
Pria itu menghelan nafas berat, ia belum terbiasa dengan sikap Rena yang terkesan menjauhinya.
Masih sibuk dengan apa yang ia fikirkan, namun lamunnya kembali buyar ketika pintu ruangannya kembali berbunyi, ada yang mengetuk pintu itu dari luar. "Masuk!" Ujarnya dengan nada malas.
Pintu itu kembali terbuka, namun bukan Rena yang masuk. Melainkan Cllara, ya Wanita yang selalu mengantarkannya sarapan di pagi hari sejak satu minggu yang lalu. Cllara melakukan itu bukan karena niatnya ingin menjadi istri yang baik, melainkan Varen lah yang menyuruhnya melakukan hal itu.
"Suapin gue."
Permintaan Varen barusan sangat mengejutkan Cllara yang baru saja meletakkan satu kantong plastik yang di bawanya di atas meja. "Jangan lama, gue laper." Pinta Pria itu dan di angguki oleh Cllara.
Wanita itu mengeluarkan satu kotak makan berisi makanan yang di masaknya tadi pagi, ia mengambil sendok. Duduk di sebelah Varen dan mulai menyuapi Pria itu, jantung Cllara berdegup kencang kala Varen terus menatapnya intens.
Tatapan Pria itu selalu menghipnotisnya, perasaan yang di pendamnya selama ini semakin bertambah dan terus bertambah tanpa memikirkan luka apa yang di ukir Pria itu di dalam hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERLINA [END]
Teen Fiction⚠️cerita ini hanya di publish di lapak @Rhea_margareth, jika kalian menemukan cerita dengan alur seperti ini di lapak orang lain berarti itu plagiat‼️ SEQUEL CERITA : Transmigrasi Bella Tentang bagaimana Varen membalas perbuatan Cllara, hingga memis...