Episode 16

69 40 6
                                    

Suasana tegang masih menyelimuti ruang acara amal, meski acara telah selesai namun Aeri, Antonio dan Fira masih tidak mau meninggalkan tempat tersebut.

Maulana duduk di salah satu kursi mengamati ketiga orang itu malas, ia menoleh pada Gino Hernandes seorang CEO perusahaan Mizuruky dan juga sang Ibu yang asik ngobrol.

"Apakah mereka semua tidak ada yang peduli?"

Aeri menatap Fira sinis sedangkan Antonio menatap Aeri tidak suka karena menganggap gadis itu berkhianat pada Kakaknya.

"Kau pikir pantas bersanding dengan Tuan Muda Mizuruky?!" Aeri berbicara dengan sinis dan pandangan mata merendahkan.

"Kenapa aku tidak pantas? Aku dan kamu sama, sama-sama seorang wanita. Tapi aku lebih terhormat karena tidak mengganggu Suami orang," balas Fira tidak kalah sinis.

"Sayang, aku rasa kamu lebih baik putus saja dengan Pak Ivan." Antonio angkat bicara, setelah itu mengalihkan perhatian pada Aeri.

"Kak Aeri, kakak juga tidak boleh dekat dengan Pak Ivan. Kakak itu kekasihnya Kak Satria."

Aeri menatap Antonio jengkel, dia tidak menyukai Satria sama sekali, pria itu saja yang sangat suka mengejar dirinya.

"Kau bicara apa? Aku bukan kekasihnya Satria, aku tidak suka pada Satria, yang ku sukai itu Mizuruky Ivan!"

Maulana tidak tahan lagi, ia bangkit dari tempat duduknya lalu mendekati sang Ibu."Ibu, apakah Ibu masih ingin ngobrol? Aku akan segera membawa Istri ku pulang."

Catherine mengalihkan perhatian pada sang buah hati, ia pun mengangguk."Iya, masih ada yang ingin Ibu bicarakan dengan Tuan Hernandez."

"Baiklah, aku akan meninggalkan beberapa orang bersama Ibu. Aku pamit, Assalamualaikum," balas Maulana sopan.

"Walaikumussalam."

Maulana membalikkan tubuh lalu berjalan menghampiri sang Istri yang masih ribut dengan Aeri dan Antonio.

"Sayang, ayo kita kembali."

Fira mengalihkan perhatian pada sang Suami, dahi berkerut menatap pria tersebut.

"Paman ... Tapi bagaimana dengan nona Aeri?"

"Biarkan saja, dia sudah dewasa dan terbiasa pergi kemanapun sendiri." Maulana malas melihat Aeri, ia meraih pinggang sang Istri lalu membawa gadis itu pergi.

Antonio memutar tubuh melihat pujaan hati dibawa pergi oleh Wali kelasnya, ia mengulurkan tangan hendak mencegah kepergian gadis itu namun ditahan mengingat ternyata mereka sepasang Suami Istri.

Aeri melihat dengan kesal sikap romantis Maulana pada Fira, pria itu sangat dingin padanya tapi ramah pada Fira.

"Antonio."

Antonio membalikkan tubuh memandang Aeri dengan dahi berkerut.

"Bukankah kau ingin bersama Fira? Aku ingin mendapatkan Mizuruky Ivan." Aeri mengangkat tangan meraih tangan pemuda tersebut.

Antonio Hernandez diam menunggu kalimat selanjutnya dari Aeri.

"Bagaimana kalau kita kerja sama?" tanya Aeri.

"Bagaimana caranya?" balas Antonio.

"Kemari..." Aeri membisikkan sesuatu di telinga Antonio, pria 18 tahun itu mengangguk sambil tersenyum.

"Bagaimana? Kau setuju bukan?" tanya Aeri lagi.

Antonio mengangguk."Baik, aku setuju."

Mereka berdua sama-sama tersenyum licik.

Suami Terbaik 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang