Episode 13

90 51 5
                                    

Ketika mulut seakan tidak tahu caranya menutup, mata lupa caranya berkedip mendengar ucapan Angga tentang gadis incarannya.

"Apa kau yakin kalau Pak Ivan dan Fira itu Suami dan Istri?" Antonio masih tidak ingin mempercayai kenyataan itu.

"Astaga, Antonio. Kenapa juga aku tidak yakin? Aku bahkan dibuat syok dengan rumah Pak Ivan, aku pikir Pak Ivan itu hanya Guru Honorer seperti yang lain. Tapi rumahnya ternyata." Angga menjelaskan dengan menggebu -gebu, ia berhenti sejenak membayangkan rumah Maulana yang di luar dugaan.

"Halah, palingan juga tidak lebih besar dari rumah ku. Kau jangan lupa, Ngga. Papa ku seorang CEO perusahaan Mizuruky Corp, tahu sendiri seperti apa perusahaan itu. Perusahaan berlian bertaraf internasional, di negara ini, siapa yang bisa mengalahkan kekayaan Papaku." Antonio berkata dengan angkuh, seakan merekalah orang paling kaya.

Angga tersenyum mengejek."Ya, terserah kau saja. Tapi kalau kau melihat seperti apa rumah Pak Ivan, aku yakin kau tidak akan berani lagi berkata dengan sombong."

Mansion Mizuruky

Kamar Maulana &Fira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamar Maulana &Fira

Duduk di depan meja rias tanpa memandang pantulan dirinya di cermin, rambut hitam panjang masih basah bahkan air pun masih menetes dari ujung rambut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duduk di depan meja rias tanpa memandang pantulan dirinya di cermin, rambut hitam panjang masih basah bahkan air pun masih menetes dari ujung rambut.

Maulana menghela nafas melihat sikap sang Istri, entah apa yang dipikirkan gadis itu.

Semenjak memegang kalun The Hope Diamond, seakan semua sudah tidak berguna bahkan merapikan dirinya pun tidak.

Perlahan Maulana menghampiri sang Istri lalu mengambil pengering rambut, dengan lembut dan penuh kasih saya ia mulai mengeringkan rambut hitam panjang sang Istri.

"Istriku, apa kamu sangat menyukai perhiasan?"

"Tentu saja, ini pertama kali ada pria yang memberikan ku sebuah perhiasan. Rasanya sangat menyenangkan, ternyata seperti ini rasanya menerima hadiah dari seorang pria," jawab Fira sambil mendongakkan kepala menatap sang Suami.

Maulana tertegun mendengarnya, seorang gadis zaman sekarang baru pertama menerima hadiah dari seorang pria, menurutnya itu sangat tidak masuk akal.

"Benarkah? Apakah kamu belum pernah menerima pemberian seorang pria?"

Suami Terbaik 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang