Episode 15

67 44 6
                                    

Episode 15

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Episode 15

Duduk di kursi paling depan dalam acara lelang amal, berbagai tatapan memuja selalu diterima olehnya dari para pebisnis wanita bahkan pasangan dari sesama bisnisnya.

Fira terus memperhatikan sekelilingnya, sesekali ia menoleh kebelakang, dalam hati merasa tidak nyaman melihat para wanita menatapnya rendah.

"Kenapa tatapan orang kaya selalu merendahkan seperti itu?" Ia berkata dengan suara rendah, namun terdengar jelas di telinga Maulana.

Pria bermata safir itu menyentuh tangan sang Istri lalu menggenggamnya lembut, seakan ia ingin mengatakan pada semua orang bahwa gadis itu datang bersamanya.

"Istriku, nanti kamu pilihlah barang yang ingin kamu beli. Aku akan membelikan untuk mu."

Fira mengangkat pandangan matanya, terlihat senyum manis diberikan sang Suami untuk dirinya.

"Paman, bukankah ini acara amal? Kenapa Paman ingin memberi barang?"

"Sayank, nanti akan ada barang yang dijual, hasil dari jualan itu akan disumbangkan pada yang membutuhkan." Maulana menjelaskan pada Fira.

Fira mengangkat kedua bahu tidak paham, ia kembali menoleh ke belakang, terkejut melihat Antonio bersama seorang pria paruh baya duduk di salah satu kursi.

"Kenapa dia ada di sini?" tanyanya dalam hati.

Gadis itu kembali mengalihkan perhatian pada sang Suami, tanpa sengaja bibir tersenyum manis melihat penampilan sang Suami tidak kalah dari yang lain bahkan lebih elegan dan mewah.

"Paman, Paman tampan."

Maulana menoleh pada sang Istri mendengar pujian tersebut, ia tersenyum manis.

"Baru sadar?"

Fira mengerucutkan bibir mendengar ledekan sang Suami, setelah itu fokus pada MC yang berdiri di podium.

"Penasaran barang apa saja yang dijual."

Di sisi lain, Antonio tidak sabar untuk membeli salah satu barang yang akan dijual. Menurut sang Ayah, akan ada cincin berlian safir yang akan dilelang.

Dalam khayalannya cincin itu akan diberikan pada Fira, seorang gadis yang sangat disukai tanpa sadar bahwa gadis itu adalah Istri orang.

Acara lelang amal pun dimulai, harga awal telah ditetapkan ketika sebuah lukisan cantik ditunjukkan.

Fira memperhatikan dengan pandangan heran pada orang-orang yang menawar lukisan itu dengan harga tinggi, padahal menurutnya lukisan itu terlihat biasa saja.

"Mereka sungguh aneh, padahal lukisan itu terlihat biasa saja, tapi kenapa dibeli dengan harga semahal itu? Aku saja ogah membelinya."

Maulana hanya tersenyum simpul mendengar gerutuan sang Istri, hal yang sangat wajar bagi gadis itu karena ini pertama kali datang ke acara lelang amal.

Suami Terbaik 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang