"Sampai kapan kau akan menyembunyikan fakta itu?"
***
Queena tampak tersenyum sumringah kala ia mendapati Bastian di meja makan. "Selamat pagi pah."
"Selamat pagi cutiepie."
"Aku senang melihat Papa akhirnya bisa berkumpul lagi pagi ini."
Bastian tersenyum, tangannya terulur mengusap puncak kepala Queena. "Maafkan papa yang akhir-akhir ini sibuk cutiepie."
Queena menggeleng. "Tidak apa, aku mengerti. Apa ada yang bisa aku lakukan untuk papa?"
Bastian dan Sandra tampak saling bertatapan. "Tidak ada. Kau telah melakukan yang terbaik. Dan kami minta maaf jika selama ini hanya menyulitkanmu."
Alis Queena terangkat menuntut penjelasan. Sejujurnya ia sama sekali tak memahami kalimat yang Bastian ucapkan. Maaf atas apa yang Bastian maksudkan tadi.
"Papa pastikan Abigail candy tetap berdiri." Yakin Bastian. Dan tentu saja mengundang haru bagi Sandra.
***
Bastian menatap file di amplop cokelat yang diserahkan Rosa kemarin. Ia menyeringai sinis kala melihat Rosa benar-benar jatuh dalam genggamannya.
"Ternyata kau memang pintar memilih kepada siapa kau berpihak." Gumamnya.
Flashback
Penuturan Queena tentang pemeriksaan data karyawan dalam kurun waktu enam bulan terakhir nyatanya membuahkan hasil. Bastian menemukan kejanggalan dari perekrutan karyawan bulan juni lalu.
"Kenapa bisa lolos seperti ini? Aku tidak yakin kau lengah kali ini." Sungutnya kesal.
"Maafkan saya Tuan. Ini benar-benar diluar kendali saya. Sudah saya pastikan semua data pribadi terkait sebelum menerimanya sebagai karyawan disini." Sesal Kevin.
Bastian mencebik. Bukankah Kevin sudah bekerja padanya selama tujuh tahun? Dan Bastian mempercayakan kedudukan HRD ini padanya. "Apa kau sadar kelalaian yang telah kau lakukan ini akan berdampak buruk bagi perusahaan?"
Kevin tampak menunduk tak berdaya, ia benar-benar tau kemana keputusannya yang salah ini akan membawa Abigail candy.
Bastian menyeringai "Tapi tak apa, aku akan jadikan semua ini seolah kejatuhan Abigail candy. Setidaknya aku berterima kasih padamu."
Kevin mengerutkan kening tak mengerti. Selama tujuh tahun bekerja pada Bastian dan menjadi orang kepercayaannya pun tak membuatnya bisa memahami pola fikir majikannya itu.
Bastian kembali menatap data di layar besar berlogo apel tergigit di depannya. Berkali-kali ia membaca jika Rosa yang saat ini terdaftar menjadi salah satu karyawan di Abigail candy ini, juga masih terdaftar menjadi salah satu karyawan di perusahaan Moon. Dan pemiliknya adalah Saka Adiwijaya.
Sejujurnya Bastian sama sekali tak mengenal siapa Saka Adiwijaya. Dan apa tujuan sebenarnya Saka menyusupkan pegawainya di perusahaan Bastian.
"Panggilkan Rosa untukku."
Kevin mengangguk patuh, ia sedikit takut melihat Bastian dengan tatapan lurus tajam. "Kuasa seorang Abigail memang bukan sebatas rumor." Fikirnya.
Bastian menyender jumawa di kursi kebesarannya. Sesekali seringai sinis terbit menghiasi wajahnya kala menatap beberapa data di layar pipih itu. "Kita lihat seberapa jauh kau bermain-main denganku."
Bukan hal sulit bagi seorang Bastian Abigail mencari tau siapa sosok Saka Adiwijaya. Yah, sudah menjadi rahasia umum jika seorang Bastian Abigail adalah raja bisnis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reflection
RomanceQueena Abigail Hito. Ya, dia seorang gadis yang selalu merasa sendiri. namun, tidak lagi setelah Ia bertemu dengan sosok yang menggerakan kembali hatinya yang beku dan dipenuhi dendam. "baiklah pak Alfian. Kita lihat, seberapa kuat anda bertahan de...