04

2.6K 81 1
                                    

" mana Gafi kok belum sampai? "
Tanya Hans yang tak melihat batang hidung teman sekaligus ketua mereka disana

" Paling lagi minta izin sama ayahnya, kan tau pasti ayahnya suruh setir hafalan dulu "
Ucap Theo mengingatkan semuanya bahwa Gafi juga anak dari penerus pasantren.

" Hm iya juga ya "
Timpal Liam

Tak lama dari itu seorang pria yang memiliki perawakan tubuh tinggi, hidung mancung, kulit putih bersih, bibir pink, sempurna! Itu kata yang cocok untuk seorang Gafi. Ia memasuki club tersebut dan langsung menghampiri teman - temannya itu.

" Weee akhirnya datang juga Lo bro "
Ucap Theo yang senang dengan kedatangan orang yang telah mereka tunggu - tunggu dari tadi

" Sorry "
Ucap Gafi yang kemudian mendudukkan dirinya di sofa dekat dengan yang lainnya

" Mau pesan apa? "
Tanya Liam

" Kayak biasa, yang paling mahal "
Ucap Hans dan diangguki oleh Gafi

" Okey! "
Setelah itu Liam pergi ke meja pesanan dan memesan apa yang diperintahkan oleh Hans tadinya.

" Lo mau main sama jalang - jalang disini? "
Tanya Theo

" Gak, gue minum aja "
Tolak Gafi, meski begitu ia juga punya rasa yang jijik dengan hubungan itu

" Gue dengar bentar lagi Helena bakalan kesini, dan dia bawa 2 orang cewek "
Ucap Hans yang memandang handphonenya

" Bodo amat "
Ucap Gafi cuek

" Dia gak kapok kapok ngejar Lo apa fi? Gue kalau jadi Lo mah dah gue hempas ke laut tu cewek "
Ucap Theo yang geram memikirkan tingkah dari Helena yang sangat lengket dengan Gafi

" Males gue sama tu cewek "
Ucap Gafi singkat

Liam datang dengan membawa pesanan teman - temannya itu, mereka dengan segera bersulang dan meminum minuman itu.

Sungguh saura dan Gus Azka tidak tau kelakuan anak mereka seperti ini, bahkan Zea aja tidak tau kalau abangnya suka minum seperti ini, biasanya Gafi kalau sudah mabuk tidur di salah satu rumah temannya dan berdalih mengerjakan tugas kuliah.

Safira dan Gus agak ayang memercayai anaknya tentu saja tidak menanyakan lebih tentang hal itu.

...........

Cit!!!

Mobil yang dikendarai oleh Vienna kini telah sampai di tempat tujuan mereka. Laura yang mengedarkan ke seluruh penjuru sekelilingnya terkejut melihat tempat yang akan ia pijakkan kakinya nanti.

" Turun! "
Titah Helena kepada Laura yang masih duduk manis di mobil

" Gue gak mau disini, gue pulang aja "
Tolak Laura yang takut dengan suasana tempat di depannya yang bertuliskan ' club '

" Lo gak ngerti bahasa apa?! Gue bilang turun ya turun! Banyak kali tingkah Lo! "
Ucap Helena yang marah dengan Laura

Vienna yang jenuh melihat Laura tak kunjung turun akhirnya turun dari mobil membuka kasar pintu belakang mobil dan menarik Laura keluar dari sana.

" Astaghfirullah! Vien? Gue gak mau disini, ini tempat kotor "
Ucap Laura yang takut

" Lo aja kotor kan? "
Sindir Vienna

Apa maksud Vienna? Sejauh ini laura menjaga dirinya dengan sangat baik, meskipun dirinya sebatang kara, dirinya belum pernah melakukan hal bejat hingga merusak kehormatannya.

GAFI OR GUS GAFI?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang