" kenapa kamu gak bilang mau datang kesini nak? "
Tanya Safira yang sangat gugup, ia berkeringat dingin melihat raut wajah Laura yang sangat lesu" Maaf umma, tadinya Laura mau kabarin tapi Laura lupa "
Jawab wanita itu sambil melilit khimarnya menggunakan jemari" Ayo kak diminum dulu teh nya sembari kita tunggu abba "
Ujar Zea yang ingin memecahkan kegugupan iniSedangkan dari tadi Gus Gafi seperti hilang kendali, semenjak dari pertama Laura datang hingga saat ini pandangannya tak beralih sedikit pun dari dari wanita itu, entahlah ia mungkin sudah hilang kewarasan memandang yang bukan mahramnya begitu saja.
" Nak? "
Safira mendekati Laura dan menggenggam tangan wanita itu agar jangan gugup" I-iya umma? "
Jawab Laura yang terbata - bata" Ayo diminum dulu teh nya, umma buatkan khusus untuk kamu "
Ujar Safira dengan mengulas sedikit senyumannya" Maaf umma, maaf "
Laura tiba - tiba saja menunduk dan meneteskan air matanyaGus Gafi hendak beranjak dari duduknya, ia ingin memeluk wanita yang pernah menjadi istrinya itu di depannya
" Kak? Kalian masih bukan mahram "
Tegur Zea yang seakan - akan tau niat dari Gus GafiSaat mendengar penuturan Zea, Gus Gafi langsung tersadar, ia semenjak tadi melakukan zina mata, ia langsung duduk sembari beristighfar terus - terusan
" Kenapa minta maaf nak? Kamu gak salah "
Ujar Safira yang ikut takut melihat Laura yang menangis" Hiks! Maafin Laura "
Lirih sudah tangisan gadis itu, kini ia sudah sesegukan menangis yang belum tau apa penyebabnya" Nak? Hey... Lihat umma sini "
Safira meraih dagu Laura dan membawa mata gadis itu agar menatap dirinya" Kenapa minta maaf nak? Umma senang kamu datang kesini, kenapa kamu malah minta maaf? Kamu tidak melakukan kesalahan apa - apa "
Ujar Safira" Hiks! Maaf Laura ganggu kalian tadi... Laura gak tau kalau misal kak Gafi lagi lamaran umma... "
Akhirnya gadis itu mengatakan mengapa dirinya merasa sedih" YA ALLAH SAYANG..... "
Safira sontak menepuk dahinya pelan, ternyata Laura salah paham dengan apa yang ia lihat tadinyaFlashback on
" KAK LAURA?! "
Saat suara Zea yang begitu besar itu sontak membuat orang yang berada di ruangan itu semaunya menoleh ke arah pintu.
" Eh? Maaf kalau ganggu, Laura permisi "
" TUNGGU! "
Gus Gafi dengan suara baritonnya itu membuat langkah Laura terhenti" Dia siapa? "
Gadis yang dari tadi memeluk Gus Gafi itu akhirnya berbicaraCTAS!!!
dengan kasar Gus Gafi menghempaskan tangan gadis itu yang memeluknya dengan tiba - tiba tadi
" Astaghfirullah!!! Kamu tau apa yang kamu lakukan? Bukankah kamu dari kalangan kyai?! Beginikah ajaran keluarga kalian?! "
Bentak Gus Gafi" Kok Gus jadi marah sih? Saya tadinya cuman ingin menanyakan siapa calon Gus "
Ujar gadis itu dengan memonyongkan bibirnya, layaknya bebek yang sedang mencari makan" Pantaskah anda tiba - tiba memeluk saya seperti itu? Bukankah bisa dibicarakan dengan baik? "
Tanya Gus Gafi yang sedikit demi sedikit berusaha meredakan emosinya
KAMU SEDANG MEMBACA
GAFI OR GUS GAFI?
RomanceNOTE : untuk lebih nyambung sama ceritanya author sarankan supaya baca terlebih dahulu cerita author yang berjudul Gus Azka, karena ini merupakan lanjutan cerita dari Gus Azka, ini versi anaknya. SINOPSIS : Seorang gadis yang secara tidak sengaja...