05

2.7K 83 0
                                    

" mas? Gafi mana ya? Perasaan aku gak enak "
Ucap Safira yang sedari tadi duduk terkulai lemas di kasurnya sambil memikirkan putranya itu

" Mas juga gak tau sayang, dari tadi mas telepon gak diangkat sama Gafi "
Jawab Gus Azka yang tak kalah panik

" Temannya coba telepon mas "

" Mas gak punya sayang, mas gak punya nomor telepon teman gafi "

" Ya Allah... Kemana anak hamba? "
Ucap Safira yang sudah pasrah

" Umma! "
Teriak Zea yang memasuki kamar dirinya

" Iya sayang? "
Jawab Safira yang mengubah ekspresi wajahnya, ia tak mau Zea juga ikut merasa sedih

" Kakak mana? Zea gak ada yang antar nih "
Tanya Zea tak melihat kehadiran sang kakak, biasanya setiap pagi Gafi akan mengantar Zea baru dirinya ke kampus

" Hari ini yang antar abba ya sayang, soalnya kakak kamu lagi kerja kelompok di rumah temannya, jadi semalam gak bisa pulang "
Jawab Gus Azka menyembunyikan kebenaran bahwa anaknya itu sebenarnya tidak pulang sejak semalam

" Ohhh gitu, yaudah ayo abba antar Zea "
Ucap Zea menarik tangan Gus Azka

Gus Azka tersenyum dan mengikuti tarikan Zea, sedangkan Safira hanya menatap sedih suaminya itu, ia tak tau harus mencari kemana lagi anaknya itu.

Tak berapa lama kyai shaleh dan umi fathimah datang untuk menenangkan Safira.

" Assalamu'alaikum"
Salam mereka berdua ketika memasuki rumah Safira dan Gus Azka

" Waalaikumsalam"
Jawab Safira yang beranjak dari duduknya dan menyalin kedua tangan mertuanya itu

" Gimana nak? Udah ada kabar dari Gafi? "
Tanya umi fathimah yang tak kalah panik

" Belum umi, dari tadi mas Azka telepon tapi gak diangkat sama Gafi, terus udah mas Azka pergi juga ke tempat Gafi nongkrong biasanya tetap gak ada, Safira khawatir umi "
Jelas Safira yang sangat panik dan khawatir

" Udah nak gak papa, doa kan yang terbaik, semoga Gafi baik baik aja di luar sana "
Ucap kyai Sholeh ikut menenangkan

" Hiks! Umi... "
Tangis Safira pecah ketika dirinya mengingat anaknya itu sering berbuat onar.

Sejak kemarin perasaan Safira tidak enak dengan Gafi, ia rasanya hanya ingin Gafi berada di dalam pelukannya saja, inilah sekarang yang terjadi.

........

" Abba? "
Panggil Zea ketika duduk dis maling Gus Azka yang sedang menyetir mobil menuju sekolah Zea

" Iya sayang? "
Jawab Gus Azka dengan lembut

" Nanti Zea pulang dijemput kakak kan? Soalnya Zea mau ke toko roti kemarin, rasanya enak "
Ucap Zea membayangkan roti yang ia beli kemarin dengan Gafi

" Abba tidak tau nak, mungkin kalau kakak kamu udah selesai dengan tugasnya ia akan jemput Zea "
Jawab Gus Azka yang tak terus memandang ke depan

" Okey abba! "
Jawab Zea senang

" Abba! Kapan kak Gafi nikah? Zea mau punya teman "
Tanya Zea

Gus Azka terkekeh mendengar penuturan sang anak, ia tau Zea sangat kesepian di pasantren, hanya Safira temannya di rumah, untuk istrinya memiliki sifat kekanakan jadi Zea tidak terlalu merasa bosan di rumah.

GAFI OR GUS GAFI?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang