20

2.5K 83 0
                                    

Malam pun telah tiba, tadi setelah shalat isya semuanya kini berkumpul di lapangan pasantren untuk melakukan sedikit acara bakar - bakar nantinya. Banyak sekali yang hadir, baik itu teman Safira, dan juga santri pasantren Al - Huda.

" Laura?! Sini sayang! "
Panggil mehra ketika melihat Laura yang hanya termenung, karena mereka semua melarang Laura untuk bekerja, katanya menantu pertama itu gak boleh capek.

" Iya tan "
Laura pun bergegas menuju ke tempat mehra yang memanggilnya

" Sini duduk samping Tante "
Ajak mehra

Laura tersenyum lembut dan duduk di samping mehra.

" Laura? Tante sudah dengar semuanya tentang kamu dan Gafi "
Ucap mehra sambil memotong tomat

" Maksud Tante? "
Tanya Laura, ia belum tau kalau rupanya mertuanya dan yang lain Tah kalau hubungannya dengan Gafi sangat renggang

" Tante tau nak, kalau Gafi gak memperlakukan kamu dengan baik "
Jelas mehra

" Eh? Gak kok Tante, kak Gafi baik sama Laura, Laura selalu dikasih apa yang lau- "
Ucapan Laura terpotong

" Nak? Jangan membohongi diri sendiri "
Ucap Mehra menyela

" Tan... "
Lirih Laura merasa dirinya telah gagal menjadi seorang istri yang menyembunyikan aib keluarganya

" Sayang? Kamu tau? Kenapa Tante milih untuk gak nikah? Sedangkan teman teman Tante semua udah pada berkeluarga, lihat disana mereka semua sibuk dengan suami mereka sendiri, yaa meskipun anak anak mereka dititip sama ibu atau mertua mereka "
Tanya Mehra dengan mata yang sulit diartikan

Laura yang melihat itu merasa kalau Mehra sebenarnya menyimpan banyak kepahitan dalam hidupnya.

" Kenapa tan? "
Tanya Laura merasa dirinya ingin sekali mendengar alur cerita hidup mehra

" Tante hanya seorang anak yang tidak diinginkan keluarga, memang Tante terlahir dari keluarga berada, tapi sayangnya keluarga Tante gak begitu bahkan bisa dikatakan tidak menyayangi Tante, mereka bahkan menganggap Tante tidak ada "

Mehra berhenti sejenak dan memandang Laura dengan senyumannya.

" Tante anak kedua dari tiga bersaudara, kami semuanya perempuan, sayangnya dulu Tante ingin berkuliah seperti umma kamu, cuman Tante harus dibuang ke pasantren, karena orang tua Tante benci dengan Tante, dulu Tante itu banyak loh disukai sama teman cowok Tante hahahahah rasanya lucu ya cerita gini kayak narsis aja "

" Gak papa tan, emang nyatanya Tante cantik kok, sekarang juga aura itu masih terlihat "
Ucap Laura membuat hati Mehra senang

" Kamu emang anak baik, dulu itu Tante disukai banyak cowok, cuman sayangnya ada salah satu dari mereka yang juga kebetulan crush kakak Tante, dan... Dia ajak Tante untuk nikah, karena Tante suka sama dia alhasil Tante terima, karena hal itu Tante pulang ke rumah dengan hati senang tapi Tante malah dijambak sama kakak Tante dan dimarahi sampai diusir dari rumah hahahah miris ya? "

" Untung ada ayah Tante, dia lebih milih Tante di pasantren ketimbang harus tercecer di jalanan, sampai sekarang keluarga Tante gak mau ketemu Tante. Tante sih ga papa toh Tante juga punya kalian semua "
Sambung Mehra sambil tersenyum dan menatap semua yang ada disana

" Tan... Tante kuat banget... "
Ucap Laura yang ikut terharu mendengar cerita Mehra

" Hahaha itulah perjalanan hidup sayang, Tante gak mau nikah karena Tante tidak tau nanti harus menjelaskan apa kepada anak Tante ketika ia ingin merasakan kasih sayang nenek dan kakeknya "
Sambung Mehra

GAFI OR GUS GAFI?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang