17

2.1K 76 0
                                    

Azan subuh telah berkumandang, Gafi yang merasa waktu subuh telah datang, akhirnya bangun dari tidurnya dan beranjak ingin solat subuh.

Tapi dirinya tertegun kala melihat istrinya tidur di lantang dengan tubuh yang meringkuk, sepertinya gadis itu menahan dinginnya malam.

Sepertinya Laura tidak menyadari kalau waktu subuh telah tiba, ia terus tertidur.

" Ekhem!!! "
Batuk Gafi yang terlalu kencang

Laura yang terkejut langsung membuka matanya, ia kaget melihat gafi di atasnya.

" Subuh! "
Ucap Gafi dan turun untuk menuju kamar mandi membersihkan dirinya dan berwudhu

" Astaghfirullah, kok aku gak sadar ya"
Gumam Laura yang merasa dirinya tidak terbangun subuh hari ini

Gafi telah selesai di kamar mandi, kini giliran Laura untuk masuk ke kamar mandi.

" Sa- salatnya berjamaah? "
Tanya Laura kepada Gafi

" Hm, cepat gue tunggu "
Jawab Gafi sambil membentangkan musholla

" Iya sebentar "
Laura dengan cepat menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya serta mengambil wudhu

" Udah "
Ucap Laura, ia berusaha menanyakan dimana musholla untuk dirinya?

" Itu musholla dalam lemari "
Tunjuk Gafi

Laura dengan cepat menuju lemari mengambil musholla dan memakai mukenanya. Ingat! Laura selalu menjaga agar rambutnya tidak terlihat, padahal kan mereka sudah suami istri.

Akhirnya kedua orang itu menjalankan salatnya dengan khusyuk tanpa memikirkan hal lain.

" Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu"

" Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu"

Gafi memberi salam diikuti oleh Laura di belakangnya. Setelah memberi salam Gafi berdoa sebentar dan berdzikir seperti yang biasa ia lakukan. Setelah selesai ia bangun dan membuka kain sarungnya.

Laura yang ingin menyalim tangan Gafi tidak jadi, sepertinya lelaki itu tidak ada niat untuk merespon Laura nantinya. Akhirnya Laura pun beranjak dan membuka mukenanya  serta melipatnya.

Laura melihat Gafi yang kembali membaringkan badannya di kasur sambil memainkan handphonenya. Sedangkan ia berinisiatif membereskan selimut dan bantal yang ia pakai untuk tidur semalam, ia berencana untuk turun ke dapur dan memasak sedikit makanan untuk keluarganya.

" Mau kemana Lo? "
Tanya Gafi kepada Laura yang ingin keluar

" Ke dapur "
Jawab Laura singkat, jujur ia masih sakit hati dengan Gafi perihal semalam.

" Gak usah! Disini aja Lo, yang ada ngerusak dapur aja "
Ucap Gafi ketus melarang Laura

Laura tak menggubris Gafi ia tetap ingin menuju ke dapur, toh juga ia pandai memasak, kan ia sering bekerja di tempat memasak, cuman terkahir ia bekerja di toko roti.

" Anjing! Pekak?! "
Teriak Gafi melihat Laura yang melanggar ucapannya

Gafi bangun dengan cepat dan menarik Laura kembali ke dalam, ia kembali menutup pintu serta menguncinya dari dalam. Ia menarik kuncinya dan memasukkannya ke dalam kantong celananya.

" Huft.. apa lagi? "
Tanya Laura yang kelihatan lelah meladeni sikap Gafi yang terus menerus kasar semenjak kemarin

" Lo pekak? Gue bilang Lo jangan keluar! "
Tegas Gafi, ia tidak takut suara besar, karena kamarnya ini kedap suara

" Aku cuman mau ke dapur "
Ucap Laura yang selalu saja menahan sakit di pergelangan tangannya

" Diam disini! "
Ucap Gafi

GAFI OR GUS GAFI?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang