Setelah meredakan tangisan Laura, kini Allea dan Rafael berada di luar ruangan Laura, mereka diminta oleh Laura agar diluar sana, karena Laura ingin sendiri di kamarnya.
" Hiks! Ma... Pa... Maafin Laura, maafin Laura gagal jaga cucu kalian hiks! Sekarang Laura gak ada tujuan hidup lagi ma... Pa... Tolong bawa Laura bersama kalian! "
Tangis Laura sendirian di dalam ruangan itu" Maafin mama nak, mama gak nyangka kamu bakalan pergi secepat ini, padahal mama gak sabar dengan kehadiran kamu "
Sambungnya sambil mengelus perutnya yang menang sudah rata kembali tanpa isi di dalamnya" Maafin mama, mama gagal jaga kamu, tenang disana ya sayang, mama minta maaf "
Lirihnya tak sanggup menahan sesak di dadanyaSekarang Laura sudah pasrah, ia hanya bisa menangis dan meratapi nasibnya, mengapa Tuhan sangat jahat dalam mengatur hidupnya, kenapa ia selalu dilanda kesedihan, mengapa gak pernah ada kebahagian dalam hidupnya?
" Kalau misal disuruh pilih Laura juga gak mau nikah sama kak Gafi, Laura juga pengen ngejar cita - cita Laura, Laura pengen jadi sarjana, Laura gak pengen ini semua terjadi hiks! "
Tangisannya kembali merutuki nasibnya" Seandainya tadi aku gak berusaha ngejar mereka pasti anak aku masih ada, lagian toh kak Gafi gak peduli, ngapain juga ngemis sama dia "
SambungnyaCeklek
Disaat Laura sedang berbicara sendiri, tiba - tiba Gafi memasuki kamar Laura, Gafi masuk tanpa sepengetahuan Rafael dan Allea, karena mereka berdua sedang mengambil obat untuk Laura.
" Lau... Sayang... "
Lirih Gafi menghampiri LauraTentu saja Laura yang mengetahui Gafi memasuki kamarnya langsung menghapus segera air matanya, dan membuang wajahnya
" Pliss maafin gue ya lau? Maaf, memang maaf ini gak akan balikin anak kita ta- "
" Sorry kak, anak aku! Bukan anak kita! "
Tegas Laura menatap sinis ke arah Gafi" No! Dia juga anak gue lau, dia juga darah daging gue "
Ucap Gafi menggeleng cepat kepalanya tanda tak setuju dengan perkataan Laura" Emang kakak pernah tau dia hadir di dalam rahim aku? Kakak sibuk dengan kak Zara yang jelas dia penyebab segalanya, demi Allah kak aku gak bakalan maafin kak Zara, demi Allah aku gak akan pernah maafin dia sampai kapan pun, dia udah ngerusak semuanya yang aku bangun perlahan, dia ngerusak rumah tangga aku, dia buat kepercayaan kakak terhadap aku hilang, terlebih karena dia anak aku meninggal kak!! Padahal dia satu - satunya harapan aku hidup!!! Emang tuhan selalu jahat sama aku!!! Kenapa gak ada yang ngerti? Kenapa harus aku yang melalui ini? Aku capek kak! Aku capek, lagian kakak juga kenapa gak tanda tangan surat cerai? Seharusnya kita sudah selesai! Sekarang kakak tanda tangan surat cerai itu!!! "
Jelas Laura langsung lebar, Gafi hanya dapat diam saja mendengan Omelan Laura, ia tau Laura sedang mengeluarkan segala isi hatinya" Lau... Jangan mengeluh tentang hidup Lo, itu semua kehendak Allah, bersyukur lau, oh iya gue gak mau cerai sama Lo, gue mau kita mulai dari awal lagi, mau ya? Maaf selama ini gue kasih Lo banyak luka "
Ucap Gafi memohon" Balik dari awal? Kakak mimpi!!! Aku gak akan pernah mau, gampang aja kak, kakak pengen lihat aku bahagia kan? Tanda tangan surat itu dan lepasin aku, sekarang aku juga pengen hidup tenang kak, aku mohon.... "
Lirih Laura meminta mohon kepada Gafi" Maaf lau, untuk itu gue gak bisa "
Jawab Gafi menundukkan pandangannya" Egois kak! Kamu egois! Keluar! Aku gak mau ketemu lagi sama kakak! Keluar!!!! "
Teriak LauraSungguh Gafi baru pertama kali melihat Laura semarah dan sehisteris ini, ia ikut terluka melihat Laura seperti itu. Gak salah kan kalau dirinya sudah mulai jatuh cinta dengan Laura? Tapi ia dipengaruhi oleh Zara, itulah akibat cinta dirinya kepada Laura tak terlihat
KAMU SEDANG MEMBACA
GAFI OR GUS GAFI?
عاطفيةNOTE : untuk lebih nyambung sama ceritanya author sarankan supaya baca terlebih dahulu cerita author yang berjudul Gus Azka, karena ini merupakan lanjutan cerita dari Gus Azka, ini versi anaknya. SINOPSIS : Seorang gadis yang secara tidak sengaja...