01

8.9K 155 2
                                    

Di pagi yang cerah ini seorang wanita yang sudah memiliki sepasang anak itu sedang menyiram tanaman kesayangannya bersama anak perempuannya itu.

" Umma? Ini bunga rose nya udah tumbuh! "
Girang gadis kecil itu yang masih menduduki bangku SMA kelas 11

" Mana sayang? Sini umma lihat? "
Dengan cepat wanita itu menghampiri sang anak dan duduk di samping gadis kesayangannya

" Wahhhh cantik sekali, rupanya tanaman anak umma berhasil tumbuh ya? "
Ucap wanita itu dengan senang mengelus bahu sang anak yang terus tersenyum menatap bunga yang ia tanam telah tumbuh

" Heheheheh iya umma, Zea senang banget "
Ucap gadis itu kegirangan

" Sayang?! Safira?! "
Panggil seseorang pria dari arah belakang dan tasbih yang terlilit di tangannya

" Iya sayang? "
Jawab Safira dengan penuh kasih sayang

" Abba?!! "
Teriak gadis itu dan berlari menghampiri sang ayah yang baru pulang bersama seorang anak lelaki di belakangnya

" Gafi? Udah pulang nak? "
Tanya Safira menghampiri anaknya

Bersamanya dengan itu anak lelaki yang dipanggil Gafi tersebut menghampiri sang ibu dan mencium telapak tangannya.

" Ia umma "
Jawab anaknya dingin

Gafi adalah anak pertama dari pasangan Safira dan Gus Azka, ralat sekarang menjadi kyai Azka. Gafi merupakan anak pertama mereka yang mengikuti sifat sang ayah yang sangat dingin, ia sangat tertutup dengan keluarganya. Berbeda dengan Zea, anak kedua dari Azka dan Safira, dirinya anak yang sangat manja baik kepada orang tuanya, kakaknya, maupun keluarganya. Gafi tidak menurunkan sifat Azka yang turut selalu serta mengikuti kegiatan di pasantren, Gafi lebih memilih dunia luar. Tapi jangan salah, Gadi sangat pandai dan sekarang dia sedang kuliah di jurusan kedokteran.

" Kakak! Nanti kawanin Zea ke tempat Caca ya! "
Ajak Zea sambil menarik lengan baju Gafi

Caca adalah satu - satunya teman Zea yang sangat dekat dengan dirinya, karena Gafi tidak akan mengizinkan siapapun mendekati Zea dengan niat buruknya, tapi Gafi percaya dengan Caca karena dirinya sudah berulang kali melihat Caca bermain dengan Zea.

" Ada cowoknya? "
Tanya Gafi dingin

" Ishh kakak! Memang Zea pernah main ada cowok?! "
Ucap Zea yang kesal sambil menepuk pelan dada Gafi

" Hm "
Jawab Gafi singkat

" Lihat mas, anak mu plek ketiplek kamu banget, dingin bener "
Ucap Safira menyenggol bahu Gus Azka yang dari tadi asik melihat tingkah kedua anaknya itu

" Dan satu lagi manja seperti kamu sayang "
Jawab Gus Azka sambil mencubit pelan hidung Safira

" Ishhh mas jangan ih! "
Ucap Safira yang kesal karena dirinya malu kalau dilihat oleh anak - anaknya

" Umma! Abba! Jangan bermesraan disini! "
Ucap Zea yang cemburu melihat tingkah kedua orang tuanya

" Iya iya anak abba "
Ucap Gus Azka menghampiri Zea dan memeluk anak gadisnya itu

" Umma? "
Panggil Gafi lembut

" Iya nak? "
Jawab Safira melihat anaknya itu

" Nanti habis antar Zea, Gafi izin main sama teman ya? "
Izin Gafi, meskipun ia tidak terlalu berjalan di jalan agama, tapi ia selalu sopan dan santun kepada kedua orang tuanya.

" Pulang jam berapa nak? Jangan terus diluar, umma khawatir, kamu udah main motor - motoran sekarang, umi khawatir, jangan buat yang enggak - enggak nak, kalau sayang sama umma tinggalkan hal itu, ayo kembali ke pasantren aja hm? Jadi penerus abba mu "
Jelas Safira sambil memelas kepada putra nya itu

GAFI OR GUS GAFI?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang