39

2.8K 92 3
                                    

Brankas rumah sakit itu berjalan begitu cepat, seorang lelaki yang dengan wajah khawatirnya ikut mengikuti kemana arah brankas itu berjalan.

" Pak tolong tunggu sebentar kami mengecek pasien terlebih dahulu "
Ujar seorang perawat petugas UGD disana

" Tolong lakukan yang terbaik "
Jawab lelaki itu yang tampak khawatir

" Fi Lo biarin aja deh, lagian dia pasti punya kenalan, ngapain Lo nungguin dia? "
Ujar Zara yang merasa kurang nyaman berada di rumah sakit

" Lo gila? Dia masih istri gue Zara, kalau Lo mau pulang duluan aja gue mau tetap disini "
Jawab Gafi yang sedikit emosi dengan sip egois Zara

" Apaansih fi, bentar lagi juga kalian udah cerai kan? Ngapain coba dipertahankan? "
Tanya Zara kembali yang sedikit naik darah

" Zara, gue lagi gak pengen ribut, Lo duluan aja ya? Gue minta Lo di jemput sama Liam "
Ujar Gafi kemudian membuka handphonenya dan mengabarkan kepada seluruh temannya di grup

" CK! Gue kesal ah! "
Ujar Zara yang akhirnya pergi meninggalkan Gafi disana sendirian sambil menghentakkan kakinya

" ARGH!!! "
Erang Gafi sambil mengusap kasar wajahnya

Tak lama berselang waktu, dokter keluar memberikan kabar kepada wali dari pasiennya yang bernama Laura Valencia itu.

" Selamat siang pak? Anda wali dari Laura Valencia? "
Tanya dokter umum itu yang menangani Laura di ruang UGD

" Siang dok, benar saya suaminya "
Jawab Gafi yang langsung menghampiri dokter wanita itu

" Baik pak, kami harus sedikit mengambil tindakan, karena pasien sedang mengandung di usia yang cukup rentan, jadi kami perlu pertimbangan lebih dengan dokter kandungan "
Jelas dokter itu

Gafi menganga ketika mendengar kabar Laura hamil, ia merasa gagal menjadi seorang suami dan ayah bagian anaknya.

" Istri saya hamil dok? "
Tanya Gafi sekali lagi tidak percaya

" Benar, istri anda hamil usia hampir menginjak 1 bulan, seharusnya hari ini jadwalnya check up "
Jawab dokter itu

" Sa- satu bulan? "
Gagap Gafi yang linglung, ia merasa tak tau harus berbuat apa, ia meninggalkan Laura dalam keadaan sedang mengandung, lelaki macam apa dirinya?

" Iya benar, jadi gimana pak? Kami perlu persetujuan bapak "
Tanya dokter itu kembali

" Lakukan yang terbaik dok untuk istri saya, saya mohon "
Ujar Gafi yang meminta kepada dokter itu

" Tentu pak, itu sudah tugas kami, tapi untuk hal itu jangan terlalu berharap juga sama kami pak, kami akan melakukan yang terbaik untuk pasien, ada berdoa saja disini pak, saya permisi "

" Iya dok, terimakasih "

Gafi terduduk lemas di kursi tunggu rumah sakit, ia merutuki dirinya yang telah meninggalkan dan juga mengkasari Laura disaat dirinya sedang mengandung buah hati mereka, entahlah setelah ini apa yang akan terjadi kepada dirinya, Gafi ikhlas menerima segalanya.

......

Jam sudah menunjukkan pukul 3 siang, tadi Allea dijemput oleh Rafael ke rumahnya. Ya benar, mereka akan menemani Laura check up hari ini, tapi dari tadi Laura tak kunjung menelpon mereka, alhasil mereka sendiri yang ke toko bunga. Mungkin memang begitu, Laura sering lupa kepada dirinya jika mendapat banyak pesanan.

Setibanya mereka di toko bunga, mereka sedikit terkejut mengapa di depan toko bunga mereka ramai sekali orang dan polisi, terlebih ada banyak darah disana.

GAFI OR GUS GAFI?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang