12

2.2K 72 0
                                    

" stsss "
Ringis Gafi ketika merasa lukanya perih diberikan obat oleh Laura

" Ma- maaf kak "
Ucap Laura yang juga ikut meringis melihat luka Gafi itu

" Makanya besok besok jangan tawuran lagi, kalau umma sama abba tau gimana? Terus gimana kalau Zea kecewa sama kakak "
Repet Laura yang tak sadar

" Bacot Lo! Mereka dah tau gue sering gini "
Jawab Gafi sambil memutarkan bola matanya

" Iya walaupun gitu jangan diulang lagi kak, gak kasian sama diri kakak?"
Lanjut Laura tanpa takut dengan Gafi, entah kemana ketakutan gadis itu sekarang ini

Tak ada jawab dari Gafi.

" Ngerti gak kak?! "
Tanya Laura sedikit meninggikan suaranya dan menekan luka Gafi

" Stsss pelan pelan anjing! "
Ucap Gafi mengumpat Laura

" Eh! Maaf ya "
Ucap Laura yang kasian melihat Gafi kesakitan

" Lo banyak ngomong, obatin yang benar "
Perintah Gafi

" Iya iya "

" Kak? "
Panggil Laura

" Apa?! "
Jawab Gafi dengan tidak santai

" Besok tempat umma sama abba boleh? "
Tanya Laura seraya menundukkan kepalanya, ia takut menatap wajah Gafi

" Lo gak ingat besok kuliah? "
Tanya Gafi

" Kan kita bisa pergi sore kak, malamnya kita pulang lagi "
Ucap Laura yang ingin sekali mengunjungini

" Gak! Gue gak mau Krang tua gue lihat muka gue gini, apalagi Zea "
Jawab Gafi menolak

" Kak? Kalau kakak tau gitu kenapa tetap tawuran? "

" Lo dari tadi gue diam ngelujak ya?! "
Bentak Gafi yang sudah jenuh dengan repetan Laura

" Ta- "

" Udah!! Kalau Lo gak senang mending Lo pergi! "
Usir Gafi

" Ma- maaf "
Ucap Laura yang takut dengan ancaman Gafi

Setelah itu Gafi pergi dari hadapan Laura dan menuju ke kamarnya.

" Yahhh gak jadi dong tempat umma sama abba"
Kecewa Safira

.......

" Umma?! "
Teriak Zea dari atas sana

" Ya Allah... Kenapa teriak teriak nak? Coba agak kalem sikit "
Ucap Safira yang sedikit kesal dengan Zea

" Hehehe maaf umma "
Ucap Zea yang menuruni anak tangga satu per satu

" Sini nak "
Ajak Gus Azka agar Zea duduk di sampingnya

" Heem "
Zea pun pergi duduk di samping Gus Azka

" Abba? "
Panggil Zea

" Iya nak "
Jawab Gus Azka sambil menatap anak perempuan satu - satunya itu

" Zea sekarang sekolah sama siapa? Gak ada lagi kak Gafi, Zea sedih "
Ucap Zea sambil menundukkan pandangannya

" Kan ada abba "
Jawab Gus Azka

" Tapi nanti abba pasti sibuk, urus pasantren lah, kantor lah, kampus lah, abba banyak kerja, kalau kak Gafi banyak juga kantor, sama pasantren, cuman kak Gafi gak terlalu sibuk kayak abba, jadi bisa sering temanin Zea main "
Jelas Zea panjang lebar

GAFI OR GUS GAFI?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang