45

2.3K 99 19
                                    

Setelah proses tanda tangan surat cerai tadi, Laura meminta Gafi untuk keluar dan meninggalkan dirinya sendiri. Di dalam ruangan Laura menangis sejadi - jadinya, disatu sisi ada sebuah rasa senang di dalam hatinya, tapi di sisi lain ia juga merasa sedih, meskipun Gafi kasar dengan dirinya, tapi Laura jujur saja ia memiliki sedikit perasaan kepada Gafi, karena ia tulus kepadanya.

" Hiks! Sakit ya Allah... Kenapa harus Laura? Ma... Pa... Doain Laura, doain anak mu ini biar kuat hiks! "
Gerutu dirinya ketika merasa sesak di dadanya

" Laura harap setelah ini hidup Laura berjalan baik, Laura tak terlalu ingin menikah ya Allah, tolong beri Laura kebahagian dan wanita yang sukses "
Sambungnya kembali

Di luar sana, mereka dapat melihat dari sedikit kaca yang menampakkan Laura yang sedang menangis sambil meremas kuat dadanya, mereka ikut teriris ketika menyaksikan hal itu.

" Umma gak sanggup "
Ucap Safira yang ikut menangis menutup mulutnya

" Sabar sayang, semua pasti akan berjalan dengan baik kembali, saya yakin Allah telah mempersiapkan yang terbaik bagi mereka kedepannya "
Ujar Gus Azka mengelus punggung istri tercintanya

" Lea? Lo nangis? "
Tanya Rafael ketika melihat Allea sesekali menghapus air matanya

" Nangis? Mana ada anjir, gue cuman kelilipan "
Elak Allea

Itulah seorang Allea, ia hampir sama persis dengan Laura, sama - sama tidak menampilkan diri mereka ke depan umum ketika sedang merasa terpuruk.

" Lea... "
Rafael memeluk lembut tubuh Allea, luruh sudah air mata Allea ketika Rafael memeluknya

" Kalau mau nangis, nangis aja, kenapa malah ditahan? Ada gue Lea, Lo jangan khawatir hm? "
Ujar Rafael menenangkan gadis yang berada di dalam pelukannya

" Ia makasih "
Jawab Allea

" Gafi mana? "
Tanya Safira

" Pulang sebentar sayang, dia sedang mengemas barangnya, ia akan kembali ke pasantren, lagian lusa juga Gafi udah wisuda kan? "
Jawab Gus Azka mengingat tadi Gafi meminta izin kepada dirinya

" Terus? Laura gimana? "
Tanya Safira

" Laura besok sudah bisa keluar Tante, tadi dokter udah kasih kabar "
Jawab Allea mewakili

" Iyakah nak? Terus nanti Laura tinggal dimana? "
Tanya Safira yang khawatir

" Dia tinggal di rumah samping Allea Tante, dan kerja di toko bunga mama Allea "
Jawab Allea

" Iyakah sayang? Alhamdulillah kalau begitu, tolong terus kabarin Tante kalau ada apa - apa ya sayang? "
Ujar Safira

" Iya Tante "
Jawab Allea

.....

Saat Gafi sedang membereskan barang - barangnya, ia mendengar suara deru motor yang masuk ke pekarangan rumahnya

" Assalamualaikum!!! "
Teriak mereka semua dengan suara yang melengking

Gafi tau suara - suara itu, bergegas ia turun dan membuka pintu kepada mereka

" Waalaikumsalam"
Jawab Gafi lesu membuka pintu

Tak lama setelah Gafi membuka pintu, langsung saja ketiga orang itu menghamburkan dirinya ke pelukan Gafi, sambil mengusap air mata mereka sesekali.

" Fi... Lo gak papa? "
Tanya Hans yang merasa iba dengan Gafi

" Gue gak papa, kalian tau dari mana nih infonya? "
Gafi tau, temannya ini sudah tau apa yang terjadi, menurut dari gerak gerik mereka

GAFI OR GUS GAFI?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang