" kak? Mau kemana? Tokonya belum ditutup "
Tanya Laura yang berada di dalam mobil, pandangannya selalu tertuju ke toko tempat ia bekerja, ia takut nanti Bu Desi akan merasa kecewa dengan dirinya" Gue gak peduli! "
Ucap Gafi membantah perkataan Laura dan memasang seat belt" Kak? Aku- "
Belum sempat perkataan Laura selesai dirinya sudah mendapat perlakuan kasar dari GafiGafi dengan cepat mencengkram dagu Laura, dirinya ingin gadis itu diam dan tak lagi mengoceh
" Sa- sakit kak "
Rintih Laura menahan rasa sakit di dagunya" Diam! "
Sentak Gafi dengan kasarLaura akhirnya diam, ia sudah tak sanggup melawan Gafi, dirinya memilih duduk diam di kursi dan melihat ke arah luar jendela, sesekali air matanya luruh dari kelopak matanya
Tak butuh waktu lama, Laura akhirnya tiba di rumah bersama Gafi, dirinya turun dan langsung memasuki rumah mereka.
" Kakak mau bilang apa? "
Tanya Laura to the point, dirinya ingat kalau Gafi ingin memberitahu sesuatu kepada dirinya tadi" Kenapa Lo buru buru? "
Tanya Gafi menaikkan satu alisnya" Kan kakak sendiri tadi yang bilang mau ngomong "
Jawab Laura yang sensian" Terus? "
Tanya Gafi cuek dan semakin membuat Laura kesal dengan dirinya" Udah ah! Males "
Laura akhirnya pergi meninggalkan Gafi dan menuju ke kamarnya" Gue bilang gimana ya sama dia? Gue males banget sebenarnya, tapi demi kewajiban gue hufttt "
Monolog Gafi dan beranjak menyusul LauraLaura dengan penuh rasa kesal menaiki satu persatu anak tangga dan menuju kamarnya, di dalam ia melempar kesegala arah barang - barang yang ada di tangannya dengan kasar, ia terlalu kesal dan marah dengan Gafi, bisa bisanya ia melarang Laura bekerja sedangkan Laura tak diberi nafkah.
" AAAA AKU BENCI BANGET!!! "
teriak Laura ditutupi oleh bantal" Hiks! Aku mau bayar uang kak Rafael gimana? "
Tanya Laura pada dirinya sendiriSemenjak Rafael membayar uang semester Laura, disitulah Laura bergigih ingin bekerja dan membayar utangnya kepada Rafael, ia tak mau berhutang lama lama.
" Hiks! Aku harus kerja lagi pokoknya"
Tegas Laura pada dirinya sendiriCeklek
Pintu kamar Laura yang tadinya tidak terkunci dibuka oleh Gafi begitu saja, Laura tak menyadari kehadiran Gafi karena dirinya sibuk menangis
" Aku gak peduli, pokoknya hiks aku harus kerja "
Monolog Laura sambil membelakangi Gafi dan menangis" Gue bilang gak ya gak Lo budeg? "
Ucap Gafi yang berdiri santai sambil melipat kedua tangannya di depan dadaLaura yang terkejut ketika mendengar suara Gafi langsung membalikkan badannya kebelakang
" Ngapain disini? "
Tanya Laura sedikit agak tidak sopan, ia terlampau kesal dengan suaminya" Emang gue gak boleh disini? "
Tanya Gafi semakin membuat Laura kesal" Udahlah kak keluar aja, masuk kamar sendiri aku gak mau berdebat"
Ucap Laura yang menyerah dengan semua yang terjadi" Siapa yang mau berdebat? "
Tanya Gafi mendekati ke arah Laura" Gak ada, makanya kakak keluar aja aku mau istirahat "
Ucap Laura sambil membelakangi Gafi
KAMU SEDANG MEMBACA
GAFI OR GUS GAFI?
RomanceNOTE : untuk lebih nyambung sama ceritanya author sarankan supaya baca terlebih dahulu cerita author yang berjudul Gus Azka, karena ini merupakan lanjutan cerita dari Gus Azka, ini versi anaknya. SINOPSIS : Seorang gadis yang secara tidak sengaja...