13

2.2K 68 0
                                    

Laura baru saja tiba di kampus dengan nafas yang terengah - engah, meskipun jarak antara dirinya ditinggalkan oleh Gafi sama kampus tidak terlalu jauh, ia tetap harus berjalan cepat, karena takutnya ia akan terlambat.

" Wahhh akhirnya kuliah juga ni jalang! "
Ucap Vienna yang tiba - tiba muncul di hadapan Laura

" Kemana aja Lo hah?! Gue gak ada habu udah 1 Minggu lebih!! "
Bentak Vienna dan mencengkram pergelangan tangan Laura

" Awss sakit "
Ringis Laura yang merasa sakit karena cengkraman tangan Vienna

" Gak peduli gue!! Sekarang Lo kerjain tugas gue nih! Udah numpuk banget!!"
Ucap Vienna dan mencampakkan bukunya ke lantai

Laura ingin menolaknya, ia sekarang harus berani melawan orang yang membully dirinya.

" Aku gak bisa Vienna "
Tolak Laura masih dengan suara yang lembut

" Apa Lo bilang?!! Coba ulang!! "
Murka Vienna

" Aku gak bisa kerjain tugas kamu lagi"
Ulang Laura dengan kalimat yang berbeda, tapi memiliki arti yang sama

" WHAT?!!! LO UDAH BERANI?!! "
teriak Vienna histeris

Semua mahasiswa maupun mahasiswi disana menatap Vienna dengan mata yang membulat, pasalnya sekarang Vienna persis seperti orang yang kerasukan.

" Kenapa Lo? "
Tanya Helena yang baru saja tiba, ia kesini juga ingin menyiksa laura, ia sudah ketagihan membully Laura

" Nih jalang! Dia udah berani lawan gue!! "
Bentak Vienna menunjuk laura

" Hahaha dia ngelawan? Sejauh mana emang? Lo berani? "
Tanya Helena kepada Laura

" Aku bukan ngelawan kak, tapi aku memang udah gak bisa ngerjain tugas Vienna lagi "

Plak!

Satu tamparan melayang di pipi mulus laura, baru hari pertama ia masuk kampus kembali tapi ia harus menerima tamparan keras dari Helena

" Lo berani?! "
Bentak Helena

" Wey wey apaan tuh rame rame? Gue dengan suara tamparan juga Cok, nyaring banget "
Ucap Theo yang menyenggol bahu yang lainnya

" Biasa mungkin itu orang bully "
Timpal Hans yang gak peduli

" Sabar, ANJING! ISTRI LO FI! "
teriak Liam yang melihat Laura sedang menunduk sambil mengelus pipinya

" Terus? "
Tanya Gafi yang tak peduli

" Anjing! Lo rela istri Lo ditampar gitu? "
Tanya Liam yang tak habis pikir dengan Gafi

" Gak peduli! "
Ketus Gafi dan melanjutkan jalannya

Tak ada seorang pun yang berani melerai pertengkaran mereka disana, malahan mereka menikmati drama gratis tanpa bayaran itu.

" Lo berani sama kita?! Sini!! "
Helena menarik paksa tangan Laura dan membawanya entah kemana

Jika kalian berpikir Vienna lebih ngeri membully Laura, itu salah besar! Jika sudah berurusan dengan Helena, nyawa taruhannya.

" K- kak! Lepasin! Sakit! "
Laura terus merintih kala Helena terus membawanya tanpa tujuan yang pasti

Brak!

Disinilah mereka, di markas verocity vultures, Helena membanting Laura hingga tersungkur tepat di kaki Gafi yang sedang duduk di sofa yang empuk itu.

Pelipis Laura sedikit terbentur dengan lantai, karena dirinya terlalu menunduk. Alhasil kepalanya memar.

GAFI OR GUS GAFI?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang