" bagaimana dok? Apakah ada hal yang serius? "
Tanya Laura yang baru saja siap diperiksa oleh dokter yang sering ia kunjungi" Maaf dek, saya tidak bisa menemukan apa apa, sepertinya kamu harus rujuk ke spesialis kandungan "
Jawab dokter itu" Spesial kandungan? Maksud dokter?"
Tanya Laura yang bingung" Kalau dari pengalaman saya kamu sedang mengandung sayang, tapi untuk lebih pasti saya akan merujuk kamu ke dokter spesialis kandungan, supaya lebih jelas "
Ucap dokter ituDeg!
Laura hamil? Anak Gafi? Terus apakah Gafi akan menerima anak ini? Apakah Gafi akan menganggapnya sebagai anaknya? Apakah Gafi akan menyuruhnya untuk aborsi?
Segala pertanyaan mulai bersarang di kepala Laura, ia takut anak ini bukanlah hal yang diinginkan oleh Gafi.
" Dek? Ayo saya antarkan "
Ucap dokter tersebut hingga membayarkan lamunan LauraSesampainya di depan ruangan dokter spesialis kandungan Laura langsung dipersilahkan untuk masuk dan konseling
" Ayo sayang duduk disini "
Ucap dokter kandungan itu" Gimana? Keluhannya apa sayang biar dokter diperiksa? "
Tanya dokter itu ramah, ia kasihan melihat raut wajah Laura yang terkejut dan shock, ditambah Laura mirip seperti anak SMA" Saya muntah muntah dok, dan kepala saya pusing "
Jawab Laura sambil menjelaskan keluhannya tapi dengan tatapan kosong" Iya? Mari saya periksa dulu, ayo tidur di brankas sayang "
Ajak dokter ituLaura dengan begitu telaten mengikuti perintah dokter tersebut, ia mengikuti dengan senang hati setiap prosedurnya
" Wahhh usianya udah 2 Minggu sayang "
Ucap dokter itu ketika sedang USG perut Laura" Du- dua Minggu? "
Tanya Laura yang menatap layar di depannya" Heem, usia kandungan kamu 2 Minggu, memang belum kelihatan sayang karena usianya masih sangat kecil "
Ucap dokter itu tersenyum menatap layar di depannya" Kamu harus makan makanan yang sehat ya? Jangan kecapekan dan stres, takutnya ini berpengaruh ke kandungan kamu sayang, karena masih sangat muda "
Ucap dokter itu" Kedepannya check up datang dengan suami kamu ya sayang, dokter mau bilang sesuatu "
Ucap dokter itu lagiLaura masih terdiam dengan air mata yang terus mengalir, dia harus apa? Disatu sisi dia senang dengan kehadiran malaikat kecil ini, tapi disisi lain Laura takut anaknya akan sengsara
Sesudah pemeriksaan tadi, Laura langsung menuju ke kampus, peningnya sudah mereda karena obat yang ia minum tadi, ia masih dengan tatapan kosong.
Saat sampai di kampus ia tampak sedikit bingung dengan tatapan pada mahasiswa maupun mahasiswi disana.
" Kak? Permisi, ini kenapa pada liatin aku begitu ya? "
Tanya Laura yang memberanikan dirinya" Loh ini yang murahan itu? Hahahaha "
Tawa gadis itu ketika melihat Laura berada di sampingnya" Maksud kakak? "
Tanya Laura dengan mengerutkan alisnya serta keningnya, ia bingung kenapa dia dituduh murahan? Apa salahnya?" Sok sok suci Lo anjing! Najis gue cih!"
Hina gadis itu" Kak? Aku bukan cewek murahan maaf ya, sorry kalau pertanyaan aku tadi mengganggu, permisi "
Laura pun memutuskan untuk pergi dari sana, sama saja kalau ia tetap disana ia tak akan menemukan jawabannya, malahan dia akan mendapat hinaan
![](https://img.wattpad.com/cover/367201095-288-k411445.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GAFI OR GUS GAFI?
RomanceNOTE : untuk lebih nyambung sama ceritanya author sarankan supaya baca terlebih dahulu cerita author yang berjudul Gus Azka, karena ini merupakan lanjutan cerita dari Gus Azka, ini versi anaknya. SINOPSIS : Seorang gadis yang secara tidak sengaja...