52

2.5K 97 16
                                    

" gimana dok? Apakah semuanya telah selesai? "
Tanya seorang perawat kepada dokter yang baru saja keluar dari ruangan operasinya

" Alhamdulillah semuanya telah selesai "
Jawab dokter itu dengan melepas masker yang melekat sangat lama sudah di wajahnya

" Apakah masih ada pasien dok? Jika tidak maka saya ingin pamit, karena sudah waktunya pulang "
Ujar perawat itu, ia sudah sangat lelah hari ini, ia ingin segera kembali ke rumahnya

" Sepertinya tidak ada, saya juga izin pulang duluan "
Jawab dokter itu

" Baik dok, kalau begitu saya permisi dulu "
Ujar perawat itu dan berlalu pergi

Dokter tersebut hanya menganggukkan kepalanya saja dan melanjutkan kegiatannya.

" DOKTER GAFI!!! "
teriak seorang perawat lainnya yang diketahui asisten dokter tersebut

Dengan cepat dokter Gafi membalikkan badannya dan menunggu asistennya menuju ke arahnya

" Ada apa? "
Tanya Gus Gafi

" Maaf dok, tapi disaat anda sedang tugas banyak sekali panggilan di handphone anda, saya rasa itu dari keluarga anda, dan sepertinya ada yang darurat "
Jelas asistennya

Dengan segera Gus Gafi memeriksa handphonenya, dan apa yang ia temukan? Sebuah informasi dari abba dan umma nya bahwa adik satu - satunya itu telah menghilang semenjak ia pulang sekolah

" Astaghfirullah! "
Kejut asisten Gus Gafi ketika melihat dokternya itu berlari sangat kencang menuju ke parkiran

Pikiran Gus Gafi sudah jalang kabur, ia hanya memiliki tujuan untuk segera pulang menemui kedua Krang tuanya disana, waktu sudah hampiri isya, ia harus segera mencari tau keberadaan adiknya itu.

Tak butuh waktu lama, ia segera memarkirkan mobilnya di pekarangan pesantren dan menuju ke rumah orang tuanya bukan ke ndalem

" Assalamualaikum"
Salamnya buru - buru dan panik

Safira dan kyai Azka yang sedang menikmati secangkir kopi dan bermesraan itu dibuat terkejut dengan salam dari Gus Gafi yang tampak bergetar dari suaranya

" Waalaikumsalam nak "
Jawab mereka

" Dimana Zea umma? "
Tanya Gus Gafi khawatir

" Zea? Kenapa baru antum tanya sekarang? Kenapa antum tinggalkan adik antum disana? "
Tanya kyai Azka tegas

" Afwan abba, ana punya tugas yang mendesak, pasiennya terlalu ramai "
Jawab Gus Gafi dengan menundukkan kepalanya

" Antum tau? Adik antum hampir kehilangan arah, 3 jam ia menunggu "
Jelas kyai Azka lagi

" Afwan abba ana salah, sekarang bagiamana dengan Zea? "
Tanya ia kembali

" Adik kamu aman bersama Laura "
Sekarang Safira yang menjawab

" La- Laura? "
Tanya ia kikuk

" Hm, ia tadi ditolong sama Laura, katanya adik kamu udah kedinginan di depan supermarket, terus dibawa pulang deh sama dia, kamu jemput gih kesana, Laura udah shareloc "
Jelas Safira sambil menuangkan kopi ke dalam gelas kyai Azka

" Umma? Umma suruh ana kesana? "
Tanya Gus Gafi memastikan

" Terus siapa lagi nak? Emang ada yang lain disini? Udah sana jemput adik kamu umma sama abba mau romantisan bentar "
Ujar Safira melambaikan tangannya tampak mengusir

" Astaghfirullah umma... Lagi gini kok kepikiran mau romantisan? "
Ucap Gus Gafi tak habis pikir

Kyai Azka hanya tertawa sambil menaikkan alisnya, ia sedikit mengejek putra sulungnya itu

GAFI OR GUS GAFI?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang