54

3.1K 129 48
                                    

" huft... "
Seorang wanita dengan pakaian pengantinnya dengan susah berjalan sambil menggandeng wanita paruh baya itu menuju ke ruangan yang hanya terdapat dirinya, Safira, kyai Azka, Zea, serta Rafael. Karena acaranya sedang diistirahatkan sejenak mereka punya waktu.

" Sayang... Kita mau kemana? "
Tanya Rafael bingung dengan istrinya itu yang membawa mereka entah kemana

Allea tidak menjawab pertanyaan dari Rafael, langkahnya semakin cepat, Safira tidak bisa lagi mengikuti irama langkah dari Allea.

" Kak? Pelan - pelan aja, kaki umma sakit "
Cegah Zea yang tau umma nya itu merasa kesakitan

" Eh? Maaf tan "
Ujar Allea yang sadar

" Ayo abba gandeng umma biar Zea sama kak Allea di depan "
Gadis itu sudah sedikit dewasa sekarang

Kyai Azka menggandeng istrinya serta Allea dan Zea yang memimpin di depan sekarang

Mereka telah sampai di sebuah ruangan yang tidak ada orang di dalamnya hanya mereka saja.

" Huftt akhirnya sampai "
Ujar Allea dengan lega

" Ada apa ini nak? "
Tanya kyai Azka yang bingung

" Jadi gini tante, om, Zea, Allea minta kerja sama kalian supaya Gafi sama Laura kembali bersama "
Ujar ia to the point agar tidak membuang waktu

" Maksud kamu? "
Tanya Rafael

" Kalian tau, selama Laura berpisah dengan Gafi ia hidup tidak teratur, semenjak perceraian antara mereka ia sukses dalam membangun usaha, tapi tidak dengan kehidupannya "
Jelas allea

" Maksud kakak gimana? "
Tanya Zea yang bingung sedangkan tampaknya Laura senang - emang saja tanpa kakaknya

" Laura setiap malam menangis sendirian, ia sering nangis, ke kuburan almarhum anaknya, terus ia juga sering menggerutuki dirinya "
Jelas Allea kembali

" Apa yang ia tangisi nak? "
Tanya Safira

Flashback on

" Nak.... Maafin mama gak bisa jagain kamu dengan baik ya? Tapi karena kamu alasan mama bertahan sayang, andaikan kamu bertahan mungkin mama ada teman sekarang "

" Lau... Ayo pulang, udah mendung banget ini, gak baik loh di kuburan "

" Bentar lagi le, kalau mau duluan aja aku gak papa kok "

" Tapi- "

" Nak... Maafin mama, maafin mama juga udah gak sanggup pertahanin hubungan ayah kamu dan mama, tadinya mama pengen kita hidup bersama, tapi Allah berkehendak lain "

" Lau?? "

" Le... Aku masih gak tau sama perasaan ini, aku masih terus memikirkan kak Gafi, setiap aku tidur, bayangan wajah dia selalu di pikiran aku, aku cinta sama kak Gafi lea hiks! Tapi sayangnya mungkin Allah gak menjodohkan kami "

" Lau.. ayo bangkit, kalau kamu masih cinta sama Gafi ayo kejar dia, ayo lau, hidup ini bukan sebuah permainan, di dalam hidup ini kita harus mengusahakan kebahagian "

" Le... Aku gak sanggup, gimana kalau kak Gafi gak Nerima aku? Lagian dia udah sama kak Zara mungkin? "

" No! Gak lau, Zara udah gak ada di kehidupan Gafi, kini mantan suami kamu jadi orang yang berbeda, dia sudah menjadi seorang Gus, dan taat akan ibadah, serta ia melanjutkan bisnis ayahnya dan pekerjaan utamanya dokter "

" Lea, kalau misal aku nyerah boleh gak? "

" Gak! Gak! Jangan lau... Kamu harus kuat, aku akan usahakan semuanya kembali seperti semula "

GAFI OR GUS GAFI?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang