06

2.6K 79 0
                                    

Seorang gadis yang sedang berada di kost nya kini tengah mengacak - acak tubuhnya, sesekali ia menampar - nampar wajahnya, ia merasa jijik dengan dirinya sendiri saat ini.

" Hiks! Ya Allah... Kenapa harus Laura hiks "
Ucap dirinya lirih seraya terduduk lemas di lantai

" ARGHHHH!!!!! LAURA JIJIK!!! AKU JIJIK SAMA DIRI AKU SENDIRI!!! "

" MAAFIN LAURA MA, PA "

Dirinya sudah pasrah, ia menjaga kehormatan ini untuk suaminya kelak, ia berusaha terus menjaga dirinya, tapi semalam mengapa dengan mudahnya Gafi merenggut apa yang telah Laura pertahankan selama ini.

Jam telah menunjukkan pukul 10 pagi, ia sekarang harus bersiap - siap untuk ke kampus, ia tidak boleh bolos, jika tidak nanti beasiswanya akan dicabut.

Laura dengan perasaan yang sedih terus bersiap - siap dan menuju ke kampusnya, ia berharap disana ia tidak bertemu dengan Gafi nantinya.

.......

" Fi, Lo kemana aja semalam? Kami cariin Lo tiba - tiba ilang, Helena juga capek teriakin nama Lo "
Tanya Hans kepada Gafi yang duduk sambil menyeruput es teh nya

" Gue pulang duluan "
Jawab dirinya santai

" Oooo "
Respon Hans ketika mendengar jawaban Gafi

" Eh! Semalam Laura ilang juga, Helena sama Vienna capek anjir cari dia, pasti hari ini Laura bakalan di bully lagi sama mereka "
Ucap Liam yang mengingat semalam Laura tak bersama mereka lagi

" Emangnya dia dibully kenapa? "
Tanya Gafi yang kepo dengan gadis itu

" Setau gue, Vienna itu benci sama Laura karena terlalu landai, dan banyak kali cowok yang tertarik sama dia, siapa coba yang gak tertarik sama Laura? Orang sempurna gitu "
Jelas Theo kepada mereka

Gafi dan yang lainnya hanya mengangguk - angguk saja tanda mereka paham.

Tak sengaja Gafi meraba - raba sakunya, ia menemukan ponsel Laura yang semalam tertinggal di kamar club itu.

" Laura fakultas apa? "
Tanya Gafi

" Teknik, jurusannya teknik kimia "
Jawab Liam

Setelah mendapat jawaban dari Liam, Gafi mencari keberadaan Laura untuk memberikan handphone milik gadis itu dan ingin meminta maaf kepada gadis itu.

Saat sedang menyusuri gedung fakultas teknik, ia melihat seorang gadis yang sedang duduk dengan menahan sakit di bagian bawahnya, ia duduk di belakang gedung itu dengan obat yang ingin ia minum.

Glek

" Laura? "
Panggil Gafi

" Uhuk! Uhuk! "
Laura terbatuk kala mendengar suara Gafi yang memanggilnya

Laura tampak takut ketika dirinya dekat dengan Gafi, peristiwa semalam terus terbayang di wajahnya, dimana Gafi dengan tidak berperasaan merebut paksa kehormatannya.

" Lo minum obat apa? "
Tanya Gafi, ia juga takut apa Laura sakit karena perlakuannya semalam?

Laura tak menjawab pertanyaan Gafi, gadis itu malah berberes ingin pergi meninggalkan Gafi.

GAFI OR GUS GAFI?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang