32

3.8K 136 6
                                    

Hari ini dengan perasaan yang berkecamuk Laura pulang ke rumah, ia terus berjalan dengan pikiran yang berkelahi di dalamnya, serta pandangannya yang kosong.

Laura terus berjalan hingga dirinya masuk ke kamar dan duduk di kasur dengan air mata yang luruh seketika, mengapa ujiannya sangat berat?

" Hiks! Ya Allah... Kenapa jadi seperti ini? Hiks! Laura malu ya Allah kalau harus ketemu orang, rasanya Laura jijik sama diri sendiri, tapi di satu sisi Laura kasian sama anak Laura hiks! "
Ucap dirinya diakhiri dengan mengelus perutnya yang masih sangat rata

" Kalau misal Laura kabur, nanti anak Laura gimana? Dan terus hidup Laura gimana? "
Timpal dirinya yang sudah sangat nekat

" Hiks! Laura capek! "
Ucap dirinya yang menangis semakin menjadi - jadi

" Laura!!! "
Sura bariton itu terdengar begitu nyaring dari arah luar kamar

" Laura!!! "
Sepertinya singa itu sedang mengamuk dan siap menerkam mangsanya

Laura yang mendengar suara Gafi buru - buru menghapus air matanya dan merapikan dirinya, ia tidak mau terlihat lemah di depan Gafi.

Brak!

Pintu kamar dibuka dengan paksa oleh Gafi, dan disana Gafi melihat Laura yang terlonjak kaget hingga dirinya reflek berdiri.

Gafi dengan mata yang memanas dan amarah yang menjulang tinggi langsung menghampiri Laura dan mencengkram baju Laura di depan dadanya.

" K- kak? "
Panggil Laura yang merasa takut dengan keadaan Gafi sekarang ini

" Anjing Lo! "
Bentak Gafi telat di depan wajah Laura

" Kenapa? Laura salah apa? "
Tanya Laura yang linglung, dirinya tak tau letak salahnya dimana

" Lo emang jalang! Kenapa Lo bisa - bisanya sebar aib Lo di depan umum sana hah?! "
Tanya Gafi dengan menganggap remeh Laura yang terlihat murahan di matanya

" Maksud kakak apa? "
Tanya Laura kembali

" Gak usah pura - pura bodoh deh Lo!!"
Bentak Gafi yang kedua kalinya

" Yang di mading? Asal kakak tau, Laura juga gak mau itu terjadi kak, Laura juga gak pengen aib Laura terbongkar, Laura gak mungkin ngelakuin itu semua, lagian sekarang Laura juga merasa malu nampain wajah Laura di luar sana "
Jelas Laura yang merasa arah pembicaraan Gafi tentang mading itu

" LO PIKIR GUE PERCAYA HAH?!! IT'S OKEY GUE PERCAYA YANG NGELAKUIN HAL DI MADING ITU BUKAN LO!!! TAPI LO BERANI UMBAR AIB LO SAMA COWOK YANG NOTABENENYA BUKAN SIAPA - SIAPA LO!!! "
Bentak Gafi yang membuat Laura takut dan tak sanggup menatapnya lagi

" Maksud kakak siapa? Kalau bicara yang jelas kak"
Ucap Laura memberanikan diri

" Rafael anjing!!! Rafael!!! LO TEGA CERITA SEMUANYA SAMA DIA, EMANG LO TAU NIAT DIA HAH?! LO TAU SIKAP DIA?!! LO EMANG MURAHAN GAK SALAH KALAU HELENA BULI LO!! DAN LO JIKA DIBANDINGKAN DENGAN ZARA BAGAIKAN LANGIT SAMA BUMI!!! "

Deg!

Laura mengerutkan alisnya, kenapa Gafi jadi membeda - beda kannya dengan Zara? Ia Laura tau Zara ini mantan Gafi, tapi Laura tidak tau jalan cerita cinta mereka bagaimana, so Laura hanya berasumsi baik saja, tapi ini? Gafi membeda - bedakannya dengan Zara?

Srak!

Laura dengan terselimuti emosi melepaskan paksa tangan Gafi yang mencengkram dirinya, sekarang ia sudah tak sanggup lagi.

" Kakak buta atau gimana? Kakak bandingin aku sama kak Zara? Tentu beda dong! Secara aku Laura bukan Zara!! Nama saja beda apalagi sikapnya! Kalau memang kak Gafi pengen sama kak Zara aku izinin kak, tapi ceraikan aku sekarang juga!! "
Ucap Laura dengan nafas yang memburu

GAFI OR GUS GAFI?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang