Cit!!!
Sebuah mobil terparkir sempurna di depan rumah megah dan mewah di sebuah pasantren.
Gafi sang pemilih kendaraan itu segera turun dan diikuti oleh Laura di belakangnya.
" I-ini dimana kak? "
Tanya Laura takut, apa dirinya akan dibuang oleh Gafi? Segala pikiran jahat mulai bersarang di otak Laura" Ikut aja, banyak tanya Lo! "
Ucap Gafi yang tak santai" Nenek... Zea mau permen Zea mau permen "
Perhatian Laura teralihkan dengan suara rengekan seorang gadis, ia merasa kenal dengan gadis yang sedang merengek itu.
" Eh! Kak roti?! "
Sapa Zea yang berlari mendekati Laura yang berdiri tertegun disana" Hai "
Sapa Laura kepada Zea yang berbinar karena kedatangannya kesana" Hai juga kak! Kakak kok disini? "
Tanya Zea yang penasaran dengan kedatangan Laura ke pasantren tersebut" Aku ngikut ka- "
Belum sempat Laura menyelesaikan kata - katanya, suara menggelar seorang wanita tua itu terdengar" Sayang?! Zea?! Ini nenek udah ada permennya "
Ucap umi fathimah yang memegang sebuah permen milkita kesukaan Zea" Wahhh nenek dapat dimana? "
Gembira Zea ketika melihat permen itu" Tadi kakek kamu nak yang jumpa "
Jawab umi fathimahSeketika pandangan umi fathimah menatap Laura yang berdiri canggung disana. Dengan cepat umi fathimah memeluk Laura yang sudah ia anggap cucunya sendiri, ia tau perbuatan Gafi yang telah dilakukan kepada Laura.
Sontak Laura kaget dengan perlakuan umi fathimah kepadanya, ada apa ini?
" Maafkan Gafi nak "
Ucap umi fathimah dalam pelukannyaKini Laura tau, dirinya dibawa ke rumah keluarga gafi, tapi ia tak tau apa tujuan mereka.
" Gak papa nek "
Ucap Laura lembut mengelus punggung yang sudah terlihat rapuh ituUmi fathimah tampak takjub melihat perlakuan Laura kepadanya, betapa baiknya Laura setelah mendapat perlakuan jahat dari Gafi, ia tetap memiliki hati yang baik.
" Umma?! "
Panggil Zea ketika melihat Safira yang keluar dari rumahnya" Iya sayang "
Jawab Safira lembutLaura merasa sedikit cemburu dengan Zea, ia mendapat perlakuan baik dari ibu dan ayahnya.
" Nak? Ini Laura? "
Tanya Safira kepada Gafi yang dari tadi terdiam" Iya umma "
Jawab Gafi" Ayo masuk nak "
Ajak SafiraLaura duluan masuk ditemani Gafi di sampingnya, sedangkan Safira, Zea dan umi fathimah menyusul di belakang.
Safira melihat jalan Laura yang sedikit tertatih - tatih, ia tau pasti bagian bawah Laura masih terasa sakit.
Dengan cepat Safira menyusul Laura dan memeluk bahu gadis rapuh itu. Sang empu yang dipeluk terkejut dan tersenyum ke arah Safira.
" Disini nak duduk aja, umma buatkan minum dulu "
Ucap Safira" Eh? Gak usah Tante, Laura gak papa"
Tolak Laura lembut" Kok Tante? Panggil umma aja sayang, gak papa umma buatkan minum untuk kalian "
Ujar Safira yang masih ingin membuatkan minumSetelah kepergian Safira, kini umi fathimah dan Zea menemani Laura untuk berbincang.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAFI OR GUS GAFI?
RomanceNOTE : untuk lebih nyambung sama ceritanya author sarankan supaya baca terlebih dahulu cerita author yang berjudul Gus Azka, karena ini merupakan lanjutan cerita dari Gus Azka, ini versi anaknya. SINOPSIS : Seorang gadis yang secara tidak sengaja...