55

285 63 4
                                    

***

Pergi ke pantai menjadi sebuah titik balik bagi hubungan mereka. Harusnya ia membawa ibunya ke pantai lebih cepat, maka hubungan mereka akan berjalan lebih baik setelahnya. Mereka banyak berbincang di pantai, duduk di restoran sambil menikmati beberapa gelas minuman. Membicarakan ini dan itu, sesekali tertawa bersama.

"Berapa pria yang sudah tidur denganmu?" tanya Jennie, tiba-tiba penasaran.

Lisa terdiam sekarang. Rasanya seperti tengah di interogasi oleh ibunya sendiri— ibunya di 2051, bukan seorang gadis yang jauh lebih muda darinya. Haruskah ia menjawabnya? Atau perlu kah ia berbohong?

"Kau bilang, aku boleh menanyakan apapun," komentar Jennie, karena Lisa terlalu lama membisu.

"Aku sedang menghitungnya," kata Lisa, sekedar beralasan, ia tidak perlu menghitung, membuat Jennie sekarang membulatkan matanya. Penasaran berapa banyak pria yang sudah Lisa tiduri. "Seks dua, hanya tidur mungkin dua puluh atau tiga puluh orang," susulnya kemudian, menyerah untuk menghitung.

Jennie menggerutu sekarang. Mengatakan kalau hanya tidur tidak termasuk dalam pertanyaannya. "Kalau hanya tidur, aku mungkin sudah tidur dengan ratusan pria, di sauna," protes Jennie. Lantas Lisa mengatakan kalau ia juga tidur dengan banyak pria di sauna.

"Aku pernah tinggal di sauna bersama ibuku," kata Lisa. "Sekitar satu bulan? Mungkin lebih," susulnya kemudian. "Kami pernah sangat miskin sampai tidak punya uang untuk menyewa rumah. Ibuku mengumpulkan uang, tapi uang itu hanya cukup untuk satu kali makan dan menginap satu malam di sauna. Kira-kira satu bulan, kami hidup begitu. Makan satu kali, lalu menginap di sauna, dengan gaji harian yang ibuku terima. Lalu kemudian, ibuku dapat pekerjaan, di restoran, lalu pemilik restorannya mengizinkan kami tinggal di sana," cerita Lisa.

"Kau pernah sangat miskin begitu dan sekarang membawa Rolls-Royce kemana-mana? Kekasihmu G Dragon dan dia memberimu segalanya, haruskah aku mencari pria kaya juga? Sepertinya?" komentar Jennie dan Lisa menaikan bahunya.

"Coba saja, daripada bertahan dengan ayahmu yang kasar itu," kata Lisa, membuat Jennie menghela nafasnya. Gadis itu tetap mengkhawatirkan ayahnya. "Sekarang bukan waktunya untuk merubah sesuatu, apapun yang kau lakukan, ayahmu tidak akan berubah. Sudah belasan tahun dia merasa begitu, sudah tidak ada harapan untuk melihatnya berubah. Kau masih muda, bukan salahmu kalau dia hancur. Bukan tugasmu untuk menjadikannya seorang ayah. Coba pikirkan apa yang benar-benar kau inginkan, kau mungkin masih hidup besok, tapi mimpimu belum tentu," ucapnya, berharap ucapannya tidak akan merubah apapun di masa depan.

"Daripada mengatasinya, mengabaikannya jauh lebih sulit," balas Jennie. "Dia ayah yang luar biasa buruk, tapi aku tidak ingin jadi anak yang sama buruknya dengannya."

"Apa akan ada yang memberimu penghargaan anak berbakti?" tanya Lisa. "Aku juga bukan anak yang berbakti. Aku mengatai ibuku sendiri pelacur, di depan wajahnya."

"Kau bangga karenanya?"

Lisa berdecak, memberi sedikit tawa sinis pada pertanyaan lawan bicaranya. "Tentu saja aku tidak bisa membanggakannya. Tapi, tidak semua orang yang saling mencintai harus menikah. Tidak semua pasangan yang berhubungan seks bisa punya anak. Tidak semua orang yang punya anak bisa jadi orangtua. Ironis tapi terima saja, tidak ada yang bisa kita lakukan untuk merubahnya. Seperti kau menyayangi ayahmu, aku juga menyayangi ibuku. Tapi kalau kami hanya saling menyakiti setiap kali bertemu, bisakah itu dianggap hubungan yang baik? Anggap saja kalian perlu jarak, agar dia punya kesempatan untuk merindukanmu," kata gadis itu. Tetap membujuk Jennie agar mau meninggalkan ayahnya.

Mereka banyak bicara hari ini. Sampai malam datang kemudian Lisa mengajak Jennie ke penginapan. Lisa kelelahan hanya setelah beberapa meter berjalan, karenanya Jennie menggerutu. Mengatakan kalau sebagai seorang ibu hamil, Lisa harusnya tetap di rumah. Gadis itu mengabaikannya, tetap ia berjongkok di tengah jalannya menuju tempat parkir, beristirahat.

AshesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang