9-Putri Semata Wayang Bisma Yang Agung

1.1K 153 7
                                    

Wulan menatap dengan sungguh-sungguh janji yang akan diucapkannya.

Bisma menatap Putri yang bertekuk lutut dihadapannya.

"Anak ku, Ratna Wulan. Berjanjilah bahwa meskipun kamu adalah anak ku satu-satunya.
Dirimu tidak memiliki hak untuk menjadi Ratu penguasa Kerajaan Hastinapura!
Hal ini dikecualikan, jika kamu menikah dengan Raja atau Pangeran Mahkota!
Janji ini diucapkan, untuk mengikuti sumpah ayahmu yang bersumpah untuk tidak menyentuh Takhta Hastinapura!"ucap Bisma dengan penuh penekanannya.

"Aku Ratna Wulan, putri satu-satunya dari Bisma yang Agung!
Tuan Putri Tertua dari Hastinapura!
Dengan ini menjanjikan bahwa aku akan membuang hak-hak ku, sebagai penguasa! Untuk ayahku, dan akan mengabdikan hidup ku untuk Hastinapura, seperti ayahku!"ungkapan Wulan dengan lantang.

Hal ini, membuat semua orang terkejut. Karena sumpah ini hanya berarti satu!

Yaitu....

Hidup Ratna Wulan akan seperti Bisma, kehidupan yang akan melindungi Takhta Hastinapura!

Hal ini membuat Bisma sebagai seorang ayah, bangga pada Putrinya itu.

Selain itu, hal ini juga membantah tuduhan Sangkuni yang mengatakannya sebagai mata-mata Magadha!

Itu benar....

Beberapa menit yang lalu, Pangeran Sangkuni dari Kerajaan Gandara, membuat gaduh dengan mengatakan jika kemungkinan Putri Bisma telah dicuci otak, oleh Magadha!

Oleh karenanya, tidak bijak untuk memberikan kedudukan sebagai Tuan Putri Tertua dari Hastinapura padanya!

Sangkuni bahkan menyinggungnya dan mengatakan, jika mungkinkah Bisma yang Agung merencanakan pemberontakan, saat mengetahui dirinya memiliki buah hati?

Tentunya, tuduhan ini telah hilang setelah sumpah Ratna Wulan yang telah diucapkan!

Wulan tersenyum bahagia, saat melihat kemajuan Misi dari Sistem.

[Ding! Misi Tersembunyi Terbuka! Anda mendapatkan kepercayaan orang-orang berpangkat tinggi, di Hastinapura! Sebagai hadiah, setiap level akan diberi kenaikan 20%.

Arjuna (Pelindung) = 50%
Karna (Perisai) = 30%]

Sepertinya Wulan sudah menebak bagaimana cara jalan dari sistem.

Dia hanya perlu mengubah jalan hidup, menyedihkan tokoh ini. Menjadi jalan yang penuh dengan bunga~

"Lalu aku harus membuat nama Tokoh ini, bersinar diseluruh pelosok Arya!"batin Wulan dengan senyuman.

***

"Apa?!"Mir Khorasan menatap tajam pada bawahannya.

"Maafkan aku, Yang Mulia! Tapi berita ini benar adanya. Identitas Ratna Wulan telah terbongkar!"ucap bawahan itu dengan bertekuk lutut.

"Hah.... Baiklah lupakan saja! Awalnya aku ingin menggunakan anak itu sebagai Pion yang menghancurkan Hastinapura! Siapa yang tau, jika Bisma lebih cerdik dari dugaan ku. Lalu bagaimana dengan ibu Ratna Wulan?"tanya Mir Khorasan.

"Wanita itu, melarikan diri!"

Brak

Bawahannya itu tidak berani untuk melawan lemparan, dia takut menyulut kemarahan atasannya.

"Bodoh! Menjaga satu wanita saja, tidak becus! Hal sederhana seperti ini, kamu tidak mampu!!!"geramnya.

"Aku....minta maaf tuan!"

"Lupakan saja, sekarang kita fokus untuk membiarkan cucu ku. Pangeran Siyamak menjadi Pangeran Putra Mahkota kerajaan Magadha!"

***

"Aku tidak menyangka, jika kami harus memanggil mu, Bibi sekarang~"ungkap Yudistira dengan senyuman.

"Jangan seperti itu, Kak Yudistira. Aku tetap Wulan, panggil saja aku dengan nama ku"ungkap Wulan tidak nyaman dipanggil Bibi.

Ayolah~

Aku tidak setua itu~

"Pft.... Arjuna! Kamu harus menyentuh kaki Bibi dan meminta berkat~"goda Nakula dengan alis naik turun.

"Apa yang kamu katakan?! Aku tidak mau!"kesal Arjuna.

"Sebuah kesalahan, memberi tau mulut ember ini! Tentang perasaan ku!"batin Arjuna menyesal.

Sekarang dia menjadi bahan olok-olok saudara-saudaranya.

"Arjuna! Jangan kasar! Putri Wulan adalah Bibi kita. Sentuh kakinya!"instruksi Yudistira.

Arjuna membulatkan matanya tidak percaya, apa kakak laki-lakinya yang jujur, sekarang ikut-ikutan menjahilinya?!

"Tidak perlu! Jika kalian melakukan itu, aku akan merasa tua! Jadi jangan pernah lakukan itu, anggap aku seperti sebelumnya. Aku teman kalian kan?"

"Tentu saja!"jawab Arjuna dengan senyum. Mata Wulan menatap senyum pada Arjuna, mereka saling pandang memandang.

Jika Wulan berpikir bagaimana cara untuk menaikan rasa sukanya sehingga nilai misinya naik, maka Arjuna terpesona dengan wajah Wulan.

"Ah.... Dunia serasa milik berdua~"sahut Nakula dengan jahil.

"Nakula!!!"marah Arjuna.

"Hahahaha..."tawa riang mereka semua, saat melihat wajah malu Arjuna dan Wulan.

"Sepertinya kalian bersenang-senang"Duryudana melangkah dengan kearah mereka, dengan di ikuti oleh pangeran-pangeran Kurawa lainnya.

"Apa aku boleh ikut bergabung Bibi?"tanya Duryudana dengan sopan.

Wulan menaikan salah satu alisnya, ada jejak menyelidik pada mata hitam pekat miliknya.

"Atau ini instruksi, Sangkuni? Dia pasti berpikir untuk menjodohkan ku, dengan Duryudana. Sehingga Bisma merestui posisi Duryudana sebagai Putra Mahkota~"batin Wulan menganalisis.

Bagaimanapun saat Sangkuni menghinanya, lalu mempertanyakan identitasnya berada di pihak Magadha atau Hastinapura.

Duryudana yang seharusnya mendukung Paman Sangkuni, malah mendukung diriku yang merupakan faktor tidak stabil, yang dapat menjadi saingan dalam perebutan takhta!

Ini hanya dapat berati, bahwa ungkapan ketidakpuasan Sangkuni saat itu, adalah rekayasa untuk membuat Duryudana bersinar di pandangan, Tuan Putri yang malang~

Tuan Putri yang kehilangan kepercayaan diri, serta kekosongan karena posisinya dipertanyakan!

Dengan adanya Duryudana yang mendukungnya, maka Ratna Wulan akan bergantung secara emosional padanya~

Rencana yang bagus, sayangnya aku telah menonton seluruh kisah Mahabharata!

Aku mengenal karakter mu, teman~

Jadi usaha ini sia-sia dan tidak mendapatkan manfaat apapun!

***

♥️Bersambung ~♥️

Teman-teman sekalian, mohon hargai karya orang lain dengan menekan tombol bintang~

Tenang~

Semuanya Gratis ko, tidak dipungut biaya~

Senang bertemu kalian semua~

See you

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang