31-Undagan Swayamwara Tuan Putri Pancala

782 120 2
                                    

"Undangan swayamwara?"Wulan berkedip bingung.

Ini adalah undangan yang seharusnya diberikan pada seorang pria, kenapa dia juga mendapatkannya?

Tidak mungkin dia berpartisipasi memenangkan Drupadi kan?~

Hahahaha....

Aku lagi-lagi berpikir yang tidak-tidak~

Wulan membuka undangan itu, dan akhirnya mengetahui jika dia diundang untuk menemani Drupadi sebelum pernikahannya.

Ini dapat diartikan sebagai teman berbicara Tuan Putri Pancala, sebelum melangsungkan pernikahannya.

"Tidak mungkin dia ingin membuat ku, dekat dengan Drestadyumna. Melalui cara ini kan?~
Sungguh Pria tua yang tangguh, aku lebih baik mengajak Dursala juga. Lagi pula, jodoh pangeran itu adalah Dursala~"

***

"Terima kasih, berkat mu. Aku diterima oleh ayah"ucap Drupadi dengan tatapan penuh rasa syukur.

"Tidak, ini bukan karena ku. Tapi karena cinta mu yang mempengaruhi ayah mu, Yang Mulia Putri "ucap Krishna dengan tulus.

"Ku dengar, tidak lama lagi teman ku yang lain akan datang dan menjadi teman berbincang dengan mu. Ku harap kalian berdua akur"

"Teman mu? Siapa itu?"

"Dia adalah Tuan Putri Hastinapura, Putri Wulan "

***

"Astaga!
Apa-apaan dengan semua perhiasan ini?!
Bukan aku yang akan menikah!
Aku akan memakai ini saja" Wulan dengan secepat kilat memilih yang paling ringan dan kabur dari tangan-tangan pelayannya yang tidak menyerah mendandani dirinya, bagaikan boneka ~

"Tuan Putri! Jangan lari! Gunakan kalung yang ini! Ini lebih cocok, untuk berpergian!"para Pelayan keletihan mengejar Tuan Putri mereka yang sangat lincah.

Sedangkan Wulan langsung melompat ke kamar yang jendelanya terbuka.

Cara melompat ini sangat terampil, seolah-olah dilakukannya berulangkali.

"Ya ampun! Memasuki kamar orang lain, itu tidak sopan! Apalagi kamar seorang pria"nasehat Yudistira.

Sedangkan para Pandawa lainnya, terkekeh melihat Wulan yang melompat kedalam ruangan ini, melalui jendela.

"Jangan menasehati ku, Kak Yudistira! Aku tau itu, tapi tangan-tangan jahat pelayan sedang mengejar ku! Aku harus bersembunyi! Biarkan aku bersembunyi!"Wulan menepuk tangannya, memohon.

Melihat wajah memelas Wulan, terbesit ide jahil dalam pikiran Bima. Bima berniat membuat Wulan tertangkap, mari kita lihat ekspresi penuh ketakutannya~

"Pelayan~ Tuan Putri ada disini....uhumm....uhum"Bima didekap oleh Wulan, sebelum berhasil mengeluarkan pernyataannya.

"Bicara lagi, maka kamu tidak akan selamat!"ancam Wulan marah.

"Tuan Putri!"

"Kamu ada dimana?!!"

Suara-suara pelayan akhirnya mulai menghilang, dan Wulan merasa jika dirinya akhirnya selamat.

"Hahahaha.... Ternyata Kesatria pemberani kita, takut dengan pelayan~"tawa Nakula mengejek.

"Hmph! Kalian bisa tertawa karena tidak mengetahui penderitaan ku! Apa kalian tau berapa banyak perhiasan yang digantung dileher ku? Berapa banyak dikepala, lengan, pergelangan tangan, pergelangan kaki! Astaga! Itu lebih berat dari zirah perang!!!"sedih Wulan mengingat pengalaman mengerikan itu.

"Apa benar seseram itu?~
Tapi ku lihat, Kak Arjuna biasa aja tuh~ saat dia mengenakan pakaian...."Arjuna membekap mulut Nakula yang ember, bagaimana hal memalukan seperti ini, dibongkar?

Terlebih pada gadis yang ditaksirnya?

Benar-benar jahat!

Jika Wulan mengetahui jika aku memakai pakaian wanita, atas permintaan Krishna. Maka aku akan dalam masalah!

"Pakaian? Oh.... Aku ingat, Arjuna pernah memakai pakaian wanita kan?"

Arjuna membulatkan matanya tak percaya, bagaimana bisa Wulan mengetahui kebenaran akan masa kelam itu?!

"Bagaimana kamu bisa...."Arjuna kehabisan kata-kata.

"Krishna memberi tau ku, bahkan memberikan salinan lukisannya sebagai hadiah"ucap Wulan polos.

"Apa?!!"Arjuna benar-benar ingin bersembunyi, dia sangat malu saat ini.

"Apa kamu ingin melihatnya?"tanya Wulan bingung.

Kenapa Arjuna menutupi wajahnya?

Padahal dilukiskan itu, Arjuna sangat cantik~

Jika aku pria, maka aku pasti akan jatuh cinta padanya~

"Hahahahahahaha.....
Sudah berakhir Kak Arjuna, dia sudah mengetahuinya ~"ledek Nakula dengan tawa terbahak-bahak.

"Diam!"

Akhirnya terjadi pergulatan antara Nakula dan Arjuna, yang bahkan membuat Wulan kebingungan.

Kenapa mereka bertengkar, hanya karena masalah sepele?

***

"Swayamwara Tuan Putri Pancala?"ulang Duryudana.

"Benar, keponakan ku. Akan sangat bagus, jika Tuan Putri Pancala menjadi istri mu. Ini akan memperkuat hubungan kerajaan kita. Setengah Pancala telah mendukung kita yaitu sahabat mu, Raja Aswatama. Jika kita mendapatkan Tuan Putri Pancala, maka ini sama dengan mendapatkan setengah Pancala lagi, keponakan ku "jelas Sangkuni dengan tangan menegang dadu.

"Tidak! Aku tidak ingin menikahinya. Aku lebih bersedia menikahi, sahabat ku. Putri Wulan, dibandingkan Putri Pancala "Duryudana menolak tawaran dari Sangkuni.

Menurutnya pernikahan adalah jalan yang paling memang baik, untuk membantu hubungan Hastinapura dengan kerajaan lainnya.

Tapi ini tidak boleh terjadi padanya......

Entah kapan hal ini terjadi, tapi Duryudana hanya menginginkan pernikahan itu bersama sahabatnya. Dia tidak ingin bersama yang lainnya.

Duryudana juga tidak paham, kapan seorang wanita sangat penting untuknya?

Sampai-sampai itu membuat dirinya harus berkorban sebanyak itu!

"Nak kenapa kamu hanya mengabdikan dirimu, dengan menunggu yang tidak pasti?
Dengarkan aku, Keponakan ku. Siapa bilang seorang pria hanya boleh menikahi satu istri? Kamu boleh menikahi Putri Pancala, dan juga Putri Wulan!"bujuk Sangkuni.

"Tidak, Paman. Aku menginginkan hanya Wulan yang menjadi satu-satunya istri ku. Aku tidak menginginkan yang lainnya. Paman dapat membujuk Dursasana untuk menikahi Putri Pancala, tapi tidak dengan ku. Aku permisi Paman, salam"Duryudana akhirnya meninggalkan Sangkuni yang tidak berdaya, karena sarannya ditolak.

"Aku bukannya tidak ingin mendukung Dursasana, tapi masalahnya selama kamu yang tertua masih ada. Maka sulit bagi Dursasana untuk bersinar, astaga! Kenapa keponakan ku ini sangat keras kepala? Aku ingin menasehati kebaikan untuknya, tapi dia tidak mendengarkannya?"Sangkuni menghela nafas panjang.

Dia kehilangan semua kendali ini, karena satu variabel.....

Ratna Wulan!

"Aku harus menyingkirkannya, dia harus menghilang. Agar aku dapat mengendalikan Duryudana kembali!"

***

💙Bersambung ~💙

Teman-teman sekalian, mohon hargai karya orang lain dengan menekan tombol bintang~

Tenang~

Semuanya Gratis ko, tidak dipungut biaya~

Senang bertemu kalian semua~

See you

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang