13-Ular Agasura

879 132 6
                                    

"Apa yang harus kita lakukan?!"tanya Nakula.

Mereka sudah menunggu disini semalaman, apa mereka akan tetap menunggu, dan tidak ikut membantu menyelam kedalam sungai?

"Ibu, kami ingin membantu"ungkap Arjuna dengan tatapan tegas.

"Jangan nak, mari biarkan para prajurit yang mencarinya. Aliran sungainya sangat deras, Ibu khawatir kamu akan terbawa arus"ungkap Kunti sedih.

Dia tidak ingin kehilangan anak-anak lainnya, jadi mereka harus tetap dipinggir sungai menunggu hasil pencariannya.

Srakkkk

"Ada ular raksasa! Lari!!!!"ucap para prajurit yang sedang mencoba berenang ke tepi sungai.

Jika Wulan berada disana, dia pasti akan mengenali siapa Ular ini!

Ular Agasura, Dia adalah salah satu jenderal Kamsa, dan kakak dari iblis wanita Putana dan Bakasura. Agha disebutkan sebagai salah satu suku yang bersekutu dengan Kamsa.

Dikisahkan Ular Agasura adalah bawahan Kamsa. Raja Kamsa meminta Agasura untuk membunuh Krishna, karenanya dia menyamar menjadi ular sanca yang amat besar dan bersembunyi di semak-semak belukar. Setelahnya membuka mulutnya lebar-lebar, agar terlihat seperti gua.

Krishna dan pengembala lainnya yang merasa penasaran, mencoba memasuki gua tersebut. Saat semua gembala termasuk Krishna berada di dalamnya, Agasura langsung menutup mulutnya. Semua gembala merasa ketakutan, kecuali Krishna. Dengan tongkat gembalanya, Krishna melubangi perut Agasura tersebut. Akhirnya ia dapat keluar bersama dengan para gembala lainnya. Kemudian mereka menyerang Agasura tersebut dengan senjata apapun sampai Agasura benar-benar mati. Setelah itu, mereka menyeret jasad Agasura sampai pintu gerbang Vrindavan.

Singkat cerita, seharusnya Agasura berada di Vrindavan, bersama Krishna mangsanya!

Tidak tau apa alasan dari kedatangan Ular Agasura ini ke sungai Gangga.

Yang pasti, para prajurit yang sedang berada di sungai Gangga dalam masalah!

Karena Ular Agasura, membuka mulutnya lebar-lebar seolah ingin memakannya!

"Ular!!"seru mereka semua ketakutan.

"Astaga! Kenapa ada ular sebesar itu?!"seru Ratu Kunti khawatir.

"Anak-anak ku, ayo pergi dari sini terlebih dahulu. Selamatkan diri kalian!"Kunti meminta anaknya untuk segera pergi, sayangnya saat ingin pergi.

Ular Agasura langsung melesat kesalahan satu putra Kunti. Hal ini membuat Kunti ketakutan, dan ingin menarik Arjuna pergi dari sana!

"Arjuna!!!"

Sraaakkk

"Ikat!"suara wanita yang muncul, dan terlihat siluet Wulan dan Bima yang berdiri di atas bunga teratai yang besar.

"Wow! Sudah ku duga! Itu benar-benar kamu! Kamu bisa mengendalikan tanaman?!"kagum Bima dengan tatapan berbinar.

Wulan memutar matanya malas, dan mengabaikan ocehan Bima.

"Shissss, Mati!"seru Agasura, ingin menyerang Wulan balik.

Wulan mengendalikan bunga teratai yang ditungganginya untuk mengindari serangan Agasura.

"Wow! Ini keren!"kagum Bima lagi-lagi dengan tatapan berbintang.

"Bima!!! Kami menghadapi situasi hidup dan mati! Bisakah kamu serius?!!!"marah Wulan.

"Hehehe... Aku hanya sedikit kagum. Jangan marah-marah~"malu Bima.

"Dengarkan aku, jangan bergerak dan fokus berpegang pada apapun! Setelah ini, kita akan lebih banyak bergerak! Kamu paham?!"

"Serahkan padaku!"Bima duduk sambil berpegangan dengan kuat pada daun-daun bunga teratai.

Agasura menatap Wulan dengan tatapan rakus! Anak yang memiliki cahaya yang menyilaukan ini, harus menjadi makan siang ku!

Agasura yakin, jika anak ini adalah anak yang penuh berkah. Sehingga jika kita memakannya, maka kekuatannya akan meningkat!

Bahkan jika dibandingkan anak yang bernama Arjuna tadi atau Bima, anak ini memiliki cahaya lebih cemerlang!

Untuk ini!

Agasura akan memakannya!

"Aku tidak tau, kenapa Tuan Agasura mencari-cari masalah pada Kerajaan Hastinapura?! Ini adalah wilayah Hastinapura!"ungkap Wulan.

"Hehehe... Awalnya aku sedang mencari seseorang. Tapi aku kehilangan jejaknya, yah~
Tidak masalah sekarang, karena berkat itu. Aku mendapatkan sumber kekuatan luar biasa seperti mu"desis Agasura bahagia.

"Jadi kamu akan memakan ku?"geram Wulan marah.

Srakkk

Agasura membuka mulutnya lebar-lebar, Wulan lagi-lagi menghindarinya sambil membuat tanaman merambat dengan duri-duri tajam yang menusuk Agasura.

"Shissss.... Ini tidak akan berhasil, ini hanya luka kecil bagiku"desis Agasura dengan bahagia.

"Hmph! Mari kita lihat~"sinis Wulan dengan percaya diri.

"Apa?! Akhhh....akhhh.... Apa yang kamu lakukan?!"

Wulan tersenyum simpul, dia melumuri campuran dari tanaman Andrographis paniculata, yang dapat mengakibatkan efek panas dan kebakaran jika terkena sisik ular.

Ditambah lagi Agasura telah memiliki luka berdarah, jika kita memberikan lumuran tanaman Andrographis paniculata pada lukanya.

Maka efek terbakarnya pasti dua kali lipat~

Hehehe...

Aku tidak sabar melihat reaksinya~

Akhirnya Agasura yang malang, hanya bisa berguling-guling kesana-kemari~

Wulan terkekeh kecil, dan menatapnya dengan senyuman main-main.

"Oh.... Astaga~ Dimana kesombongan mu, Tuan Agasura?~"ejek Wulan dengan senyuman kemenangan.

***

♥️ Bersambung~♥️

Teman-teman sekalian, mohon hargai karya orang lain dengan menekan tombol bintang~

Tenang~

Semuanya Gratis ko, tidak dipungut biaya~

Senang bertemu kalian semua~

See you

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang