14-Krishna

975 138 1
                                    

"Kamu?!!!"marah Agasura, dengan tatapan kebencian.

"Oh.... ada apa dengan ku?~"sinis Wulan.

Wulan menutup matanya dan mulai mencoba menumbuhkan tanaman beracun, untuk di oleskan kepada luka-luka Agasura.

Luka-luka yang mengeluarkan darah itu, jika terkena racun. Maka racunnya akan terpompa keseluruh tubuh.

Akhirnya hal yang ditunggu-tunggunya terjadi!

Agasura mati dengan mulut yang mengeluarkan busa~

Hmph!

Siapa yang meminta mu ingin memakan ku?~

***

Setelah kejadian itu, semua orang memuji-muji kehebatan Putri Wulan. Bahkan ada yang mengatakan jika Putri Wulan telah diberkahi dengan kekuatan luar biasa, dan akan menjadi pelindung bagi Dinasti Kuru.

Singkat cerita, Wulan telah menjadi buah bibir di seluruh kerajaan Hastinapura!

Lalu disinilah Putri Wulan, dia menatap pria tampan yang berkulit sedikit gelap.

"Apa yang kamu lakukan disini? Krishna?"tanya Wulan dengan tatapan menyelidik.

"Aku datang kesini, karena mendengar bahwa Bisma yang Agung memiliki Putri yang sangat cantik~"

"Jangan bermain-main, karena mu. Aku terpaksa melawan Agasura!
Dia kesini untuk menangkap dan membunuh mu!
Tapi malah aku dan orang-orang tidak bersalah yang menjadi incarannya!"ada sedikit kejengkelan dalam nada bicara Wulan.

Bagaimana dia tidak kesal?

Agasura pasti mengikuti Krishna kesini, lalu kemalangan yang menimpanya ini adalah ulah Krishna!

"Jangan marah-marah, nanti cepat tua loh~"

"...."Wulan memutar matanya malas.

Apa artinya cepat tua?!

"Baiklah, aku akan bicara langsung pada point intinya. Kamu bukan milik dunia ini, apa aku benar?"tanya Krishna dengan tatapan serius.

"Lalu, apa yang kamu lakukan?
Apa kamu mampu mengusir ku?"

"Hahahahahahaha.... Tentu saja tidak, akan sangat bagus jika aku memiliki teman untuk membantu kejahatan berubah menjadi kebaikan "ungkap Krishna dengan tulus.

"Apa?"

"Ini adalah kebenaran, aku ingin kamu selalu mendampingi kebenaran dan keadilan. Aku tau kamu bisa melakukannya! Tapi aku ingatkan untuk berhati-hati. Karena dengan ini, maka dirimu akan selalu dalam bahaya"

"Apa artinya?!"

"Mengubah takdir yang telah ditentukan para Dewa, bukanlah tugas yang mudah"jelas Krishna yang penuh teka-teki.

"Bicara bahasa manusia! Jangan membuat ku kebingungan!"geram Wulan marah.

"Aku hanya ingin mengatakan, kamu harus melindungi dirimu sendiri dengan aman.
Lalu pikiran saja semuanya, apakah kamu yakin dapat melawan arus dunia?
Dalam mengubah takdir yang telah ditentukan?
Bagaimana jika ternyata kamu malah jatuh kedalam kegelapan yang tak berujung, karena melawan apa yang telah ditetapkan? Pikiran itu~"

"Kamu benar-benar suka membuat ku pusing kan?"keluh Wulan marah.

"Jangan terlalu dipikirkan, aku hanya meminta mu untuk menjaga dirimu sendiri. Sampai jumpa?"pamit Krishna.

Wulan menatap punggung Krishna dengan tatapan rumit. Apa artinya dalam ucapan penuh teka-teki itu?

Sudahlah, mari kita simpan saja teka-teki itu. Dikemudian hari pasti akan terbongkar!

***

"Wulan! Bagaimana kamu melakukannya?! Itu sangat keren! Ajari aku!"kali ini, Bima selalu mengekorinya.

Dia selalu memintanya mengajari kemampuannya itu.

"Itu tidak bisa diajarkan Bima, karena itu kemampuan bawaan lahir. Jadi berhenti mengikuti ku"keluh Wulan frustasi.

"Putri Wulan!"Duryudana melambaikan tangan.

"Pangeran Duryudana! Senang bertemu dengan mu"

"Iya, senang bertemu dengan mu juga. Ngomong-ngomong kenapa kamu bersama gendut ini?"sinis Duryudana.

"Apa katamu?! Siapa yang kamu katakan gendut?!"amuk Bima.

"Oh.....
Kamu tidak gemuk?"ejek Duryudana.

"Aku menantang mu, berduel gulat!"tantang Bima dengan tatapan meremehkan.

"Kenapa harus repot-repot? Aku yakin kamu pasti akan bertekuk lutut padaku! Hehehehe..... apa yang bisa dilakukan tubuh gendut itu?~"ejek Duryudana.

Akhirnya percikan-percikan api perselisihan muncul diantara keduanya~

"Baiklah! Aku akan jadi wasit dalam pertandingan ini!"ungkap Dursala yang entah sejak kapan berdiri disana.

"Bagus! Mari kita lihat, bagaimana kamu bisa melawan ku?!"angkuh Duryudana.

"Astaga, kedua anak ini akan bertengkar lagi"batin Wulan mengeluh dalam hati.

Kedua anak ini, Duryudana dan Bima. Pastinya akan selalu bertanding dan bertengkar disetiap kesempatan.

Mungkinkah karena keduanya, akan menjadi ahli dalam Gada, makanya selalu ada jiwa persaingan diantara keduanya?

Entahlah....

Tapi yang jelas ini akan merepotkan, karena mereka pasti akan bertaruh hal yang diluar nalar~

Dan kemungkinan, akulah yang menjadi korbannya~

"Jika aku menang! Maka Wulan akan bermain seharian dengan ku!"angkuh Bima.

"Hah..... Kenapa aku jadi hadiah kemenangan kalian?! Aku bahkan tidak setuju!"marah Wulan, tapi tidak ada yang mendengarnya.

"Jika aku yang menang, maka Wulan hanya akan menjadi sahabat ku! Bukan milik Pandawa!"angkuh Duryudana.

"Kedua bajingan ini! Aku bukan barang!!!!!"batin Wulan marah.

****

♥️ Bersambung~♥️

Teman-teman sekalian, mohon hargai karya orang lain dengan menekan tombol bintang~

Tenang~

Semuanya Gratis ko, tidak dipungut biaya~

Senang bertemu kalian semua~

See you

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang