25-Kedatangan Bermandikan Cahaya

987 133 14
                                    

Wulan menatap kagum pada sosok Karna yang bermandikan cahaya mentari. Seolah-olah dia adalah tokoh utama dalam sebuah kisah romansa.

Disisi lain, Karna terkekeh melihat Wulan terpesona padanya. Karna memberikan isyarat untuk menutupi mulut Wulan yang melongo, dan hal ini sukses membuat Wulan memerah malu.

"Ck.... Aku tidak percaya, dia muncul dengan cara yang membuat ku terpesona"batin Wulan merasa malu.

"Salam Yang Mulia, saya tidak terima dengan hasil kompetisi ini. Saya berharap, diijinkan untuk berkompetisi dengan Pangeran Arjuna!"ungkap Karna angkuh.

"Siapa dirimu? Sebelum menantang seseorang, sebaiknya perkenalkan dirimu"ungkap Bisma yang sedikit kagum dengan keberanian Karna.

"Namaku Karna, putra dari Radha dan Adirata. Aku ingin menantang Pangeran Arjuna, untuk membuktikan kemampuan ku!"

"Adirata? Apa kamu putra seorang kusir?"tanya Bisma mengerutkan kening.

Seorang dari kaum Sudra, berani menantang kaum Kesatria dalam hal mengangkat senjata?~

Ini konyol~

"Ada apa dengan kelahiran ku, Yang Mulia Bisma Yang Agung? Tidak ada yang dapat mengendalikan kelahirannya, tapi kemampuan dan kehebatan adalah sesuatu yang dapat diraih oleh semuanya dengan kerja keras. Aku percaya pada kemampuan ku! Aku bahkan bisa mengalahkan Pangeran Arjuna!"ungkap Karna dengan tatapan penuh keyakinan.

"Sangat arogan! Kamu pikir siapa kamu?! Putra seorang Kusir berani menantang seorang Pangeran?"ejek Bima dengan nada meremehkan.

"Hentikan! Ada apa dengan kelahiran sebagai seorang anak kusir, Pangeran Bima? Aku sendiri adalah putri dari seorang wanita pelayan. Apakah ada yang salah dengan kelahiran ku? "Ucap Wulan dengan senyuman.

"Aku tidak bermaksud menghina mu, aku..."Bima menunduk merasa bersalah.

"Karenanya kita tidak perlu mempermasalahkan kelahirannya, jika Tuan Karna memiliki kemampuan untuk menantang...

Jika memang Tuan Karna memiliki kemampuan sehebat Pangeran Arjuna, bukankah ini adalah keberuntungan Kerajaan Hastinapura?

Ini adalah keberuntungan, karena memiliki dua pemanah yang hebat, untuk melindungi kejayaan Hastinapura!"ucap Wulan dengan senyuman lembutnya.

"Tapi dia berasal dari kasta Sudra"ucap Widura ragu-ragu.

"Lalu kenapa jika kastanya rendah?
Apakah kemampuan dinilai dari kasta?
Setiap rakyat Hastinapura adalah keluarga kami, Paman Widura.
Apa Paman Widura lupa?

Paman pernah mengatakan jika semua rakyat Hastinapura adalah anak-anak dari Yang Mulia Raja dan Ratu, jika itu benar. Maka mereka semua adalah keluarga dan saudara-saudara ku "ungkap Wulan dengan bijak.

Wulan harus pandai bermain kata-kata untuk menarik Karna di kubunya kan?

Karna tidak boleh memiliki hubungan dengan Duryudana, jika tidak. Maka dia akan mati ditangan adiknya sendiri, Pangeran Arjuna.

Aku memang memiliki tujuan tidak murni untuk mendekatinya, tapi aku tidak sekejam itu, untuk membiarkan Karna memusuhi adiknya sendiri!

"Putri Wulan mengatakan kebenaran. Aku setuju dengannya, biarkan Karna menjadi Raja Angga. Tentu hal ini akan diberikan, selama dia memang memiliki kemampuan yang dikatakan Putri Wulan. Bagaimana menurut mu Yang Mulia Destarasta?"tanya Bisma.

"Aku setuju, Paman "ucap Destarasta dengan senyuman.

Akan sangat bagus jika Hastinapura memiliki tambahan seorang kesatria yang hebat!

Ini akan memperkuat kerajaannya!

Lalu ada kemungkinan untuk menaklukkan kerajaan Magadha!

Pertarungan Karna dan Arjuna pun segera dimulai, mereka beradu kekuatan.

Saling memandang dengan antisipasi, dan secara bersamaan menarik busurnya. Saat busur dilepas, panahnya melesat dan saling bertabrakan.

Hal ini terjadi berulang-ulang, dan untuk sementara belum dapat dipastikan siapa pemenangnya.

"Aku tidak tau, apakah akan ada efek kupu-kupu kedatangan ku yang muncul? Kali ini, apakah seperti dicerita aslinya yaitu berakhir imbang, atau ada yang kalah? Entah mana yang benar, tapi aku cukup menantikannya"bisik Wulan dengan tatapan berbinar.

Mentari mulai memancarkan warna jingga, sepertinya tidak lama lagi akan tenggelam.

Arjuna menarik busurnya dan membuat banyak panah melesat kearah Karna. Karna melakukan hal yang sama, tapi entah karena disengaja atau tidak disengaja. Beberapa anak panah melesat kearah dada Karna, dan seperti sebuah keajaiban. Perisai cahaya terang menyelimuti dirinya.

Ratu Kunti membulatkan matanya terkejut, perisai dan anting-anting yang dikenakan Karna, dia sangat mengenalinya.

"Anak....anak ku....dia, anak ku"Ratu Kunti langsung terjatuh pingsan melihat putra yang selama ini, telah dibuangnya.

Wulan menghela nafas panjang, aku tidak tau....

Apakah aku harus menyayangkan nasib Karna yang malang?

Atau

Nasib ku sendiri, yang terdampar di dunia antah berantah ini!

"Ngomong-ngomong Krishna mengatakan jika aku melawan takdir yang telah ditetapkan. Takdir yang telah disusun oleh Para Dewa!"Wulan menatap langit yang mulai menggelap, dan sebentar lagi digantikan oleh rembulan.

"Tidak tau apa yang terjadi, tapi aku pasti akan pulang!"tekad Wulan dengan tatapan percaya diri.

"Hasil pertarungan seri!"sebuah suara lantang membangunkan dirinya dari lamunan.

Sepertinya hasilnya masih seri, seperti dicerita aslinya.

***

💙Bersambung ~💙

Teman-teman sekalian, mohon hargai karya orang lain dengan menekan tombol bintang~

Tenang~

Semuanya Gratis ko, tidak dipungut biaya~

Senang bertemu kalian semua~

See you

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang