27-Raja Pancala

754 119 0
                                    

Drupada tertawa terbahak-bahak saat melihat seratus Kurawa tertangkap!

Sekarang tersisa Kelima Putra Pandu, dan satu-satunya Putri Bisma!

Aku tidak sabar membuat Bisma bertekuk lutut di hadapan ku!

Wulan mengeluh dalam hati, aku sudah memperingatkan untuk bertindak hati-hati.

Tapi kalian semua mengabaikan ku?~

Aku bertanya-tanya, apakah hanya otot kalian yang berkembang?~

Oke abaikan seratus Kurawa, bahkan Pandawa yang baik hati, juga ikut-ikutan mengabaikan saran ku?

Meskipun mereka mengangguk, mereka sama sekali tidak mendengarkan ku~

Ya ampun~

Aku tidak punya pilihan lagi~

Aku menatap Karna yang merupakan satu-satunya orang yang mendengarkan ku, sepertinya setidaknya kita masih memiliki satu ahli yang bersama ku.

Mungkin karena kami adalah saudara seperguruan, sehingga kami memiliki pemahaman diam-diam. Jadi kami membiarkan para Pandawa terjun lebih dahulu, biarkan mereka memperoleh buah pahit dari kegelisahan mereka!

Akhirnya setengah jam telah berlalu, para Pandawa terperangkap didalam. Meskipun Arjuna akan menghentikan perang ini nantinya, tapi aku tidak berniat menunggu terlalu lama.

Sebaiknya aku memanfaatkan ini, untuk membuat nama ku terkenal. Maafkan aku, Arjuna~

Aku akan mencuri prestasi mu~

Wulan menutup matanya, dan akhirnya mengucapkan mantra yang diarahkan ke pasukan Drupada.

"Serangan dari Putri Wulan!
Tiba! Biarkan dia masuk!"teriak Drupada.

"Karna, tetap dibelakang dan lindungi aku dari belakang"ucap Wulan dengan serius.

"Tapi.... Bukankah lebih baik, aku berada didepan dan menjadi perisai mu?"tanya Karna ragu.

"Aku memiliki rencana, jangan khawatir, aku hanya ingin kamu menjaga punggung ku, Karna"

"Baiklah, Putri. Jangan khawatir!"

Mereka berdua menunggangi kuda dengan kencang, menerobos pasukan Pancala.

Mereka terus berlari kencang menuju kepusat pasukan Pancala, para prajurit Pancala terus-menerus membukakan pintu, seolah-olah ingin menjebak mereka berdua ditengah. Seperti yang mereka lakukan pada para Pangeran Kurawa.

"Kalian akan menyesal membuat ku masuki bagian tengah!"sinis Wulan.

Wulan menarik tali kengkang pada Kuda miliknya, kuda itu berhenti. Mereka sekarang berada ditengah-tengah pusat formasi!

Raja Pancala sekarang berjumlah lima, dan ada Arjuna yang berusaha mengenali mana yang asli.

"Kenapa harus repot-repot mencari yang benar? Jika aku bisa mengalahkan kelimanya?"batin Wulan dengan senyuman cerah.

"Putri semata wayang, Bisma Yang Agung! Tuan Putri Ratna Wulan! Senang, bertemu dengan mu!"sambut Drupada dengan sedikit jejak ejekan dimatanya.

"Aku tidak menyangka, Bisma Yang Agung akan mengirim seorang gadis kemari. Apa dia membuang mu, karena tidak berguna?"ejek Drupada.

"Ada apa dengan diriku yang terlahir sebagai wanita, Yang Mulia Drupada? Bukankah Panglima anda, Sri Kandi juga seorang wanita?"tanya Wulan dengan senyuman.

"Jangan samakan dirimu dengan Putri ku! Putri ku adalah wanita tangguh, yang akan membunuh ayah mu! Alasan kelahirannya adalah untuk membunuh Bisma!"desisnya dengan tawa terbahak-bahak.

"Benarkah? Aku kurang paham tentang hal seperti ini~
Tapi aku bisa pastikan satu hal, alasan kelahiran ku adalah mengalahkan mu!"acuh Wulan.

"Hmph! Mari kita lihat! Apakah mulut congkak itu, masih bisa berbicara setelah kalah?!"

"Hati-hati!"ucap Arjuna khawatir.

Karna dan Arjuna masing-masing berdiri disisi kanan dan kiri Wulan. Mereka bertindak seolah menjaga Wulan dari segala macam bahaya!

"Ikat!"Wulan lagi-lagi menepuk tanah, tapi kali ini dengan kakinya.

Selanjutnya ribuan akar muncul dengan Wulan sebagai pusatnya, menjerat setiap musuh yang berada disekelilingnya!

Lalu tangannya memegang busur dan menariknya, untuk dipanah kearah kelima Drupada!

Dia sebenarnya bisa mencoba menebak mana Drupada yang asli, tapi dia ingin memberikan efek luar biasa.

Makanya daripada mengikuti cara Arjuna di cerita asli, dia membuat efek sembrono tapi terlihat sangat kuat!

Ini akan membuat nama Ratna Wulan lebih terkenalkan?~

Drupada membuka matanya lebar, karena sangat tidak percaya!

Dia kalah!

Kalah dari seorang gadis?!

Bagaimana bisa?!

Aku tidak terima ini!

"Kamu kalah, Yang Mulia Drupada!"Arjuna tidak tinggal diam, dia menodongkan senjata kearah Drupada yang bertekuk lutut dihadapan Wulan, untuk jaga-jaga jika dia menjadi gila dan menyerang Wulan.

"...."tatapan Drupada kosong, dan penuh dengan ketidakberdayaan.

"Jadi sepertinya kita menang dengan cara yang aneh~"tawa Bima dengan tawa terbahak-bahak.

Para prajurit Pancala terikat seperti ketupat, dan lucunya tidak ada yang tersisa, kecuali Drupada asli yang berlutut dihadapan Putri Wulan.

"Sebaiknya kita bawakan kemenangan untuk Guru mu, Arjuna!"bisik Wulan dengan senyuman senang.

Setelah ini, namanya akan terkenal!

Bukan hanya sebagai Tuan Putri Hastinapura, atau putri Samata Wayang Bisma Yang Agung!

Tapi...

Sebagai Kstaria hebat, dari Hastinapura!

Ratna Wulan!

***

💙Bersambung ~💙

Teman-teman sekalian, mohon hargai karya orang lain dengan menekan tombol bintang~

Tenang~

Semuanya Gratis ko, tidak dipungut biaya~

Senang bertemu kalian semua~

See you

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang