85-Kenapa?

234 46 0
                                    

Ku publikasi ceritanya sampai selesai, tapi kalian harus vote 😉

***

Akhirnya pemilihan calon istri untuk Pratap dibatalkan, karena Pratap bersikeras menolaknya. Selanjutnya Jagmal juga menolak perjodohan dengan Phool, tetapi ayah dan ibunya tidak mendengarkan.

Sehingga untuk saat ini, rencana pernikahan masih berlangsung. Bagaimanapun Phool sebagai Tuan Putri dari Kerajaan Marwar, tidak dapat diabaikan sama sekali.

Dengan membuat Putri Phool menjadi menantu kerajaan Mewar, maka kerajaan mereka akan memiliki sekutu yang kuat.

Tetapi...

Kenapa ini harus didasarkan pada pengorbanannya?

Jagmal menatap Wulan yang berbincang dengan Pratap, dia tidak tau apa yang mereka ucapkan. Tetapi sepertinya mereka sedang bertengkar.

Disisi lain, Wulan dengan ekspresi tidak berdaya, mulai menjelaskan keseluruhannya. Tetapi Pratap sama sekali tidak mau dengar.

"Bohong, aku tau kamu menyukai ku. Kenapa repot-repot berbohong? Apa kamu khawatir dengan posisi Putra Mahkota yang akan dicabut?"

"Bukan seperti itu, sebenarnya...."

"Aku tau semuanya, kenapa kamu bertindak tidak seperti dirimu?!
Jika kamu suka maka katakan dengan lantang!
Kenapa bertindak seperti pengecut?!
Kamu memilih berbohong bahwa yang kamu sukai adalah Jagmal, agar aku menyerahkan?"

"Aku bukan.... aku bukan pengecut!"

"Benarkah? Apa kamu tidak melihat dirimu dengan benar? Lihatlah bayangan dirimu didalam sini, kamu pengecut. Kamu selalu lari dari masalah, saat hati mu mengatakan kamu menyukai Ashoka. Kamu melarikan diri dengan mencari penggantinya, selanjutnya kamu selalu mencari-cari alasan bahwa itu semua untuk misi kembali kedunia asal mu"

Wulan menatap horor pada Pratap, bagaimana bisa?

Apa ingatan itu telah muncul kembali?!

Lalu.... bagaimana kamu bisa tau tujuan misi adalah kembali ke kampung halaman.....

Ya ampun, sejak kapan?

"Wulan, sudah cukup! Tolong bersikap seperti ksatria, jangan bersembunyi "Wulan menatap bayangannya pada pupil mata Pratap, dia mengalihkan pandangannya seolah ingin melarikan diri.

"Lihat, sekarang kamu melarikan diri lagi"

"...."Pratap memegang tangan Wulan, lalu menariknya mendekat kearah bibirnya.

Wulan merasakan perasaan hangat akibat terpaan hembusan nafasnya yang mengenai punggung tangannya.

Wulan menutup matanya rapat-rapat, dia sangat malu untuk mengunggu adegan selanjutnya. Setelah beberapa lama, dia tidak merasakan apapun, dia membuka matanya dan melihat ekspresi Pratap yang nakal.

"Apa kamu mengharapkannya?"

"...."

"Hahahaha......imut sekali "Pratap menyenderkan kepalanya dipundaknya, dan selanjutnya dia menatap siluet Jagmal dengan senyuman provokasi.

Meskipun aku tidak peduli Wulan memilih mu, Karna. Tetapi.... Karena perasaannya condong kearah diriku, maka aku pasti akan menjeratnya agar dia tidak melupakan kekasih kecilnya, Ashoka.

Jagmal menatapnya dengan tatapan dingin, hanya karena perasaannya ada padamu. Bukan berati aku tidak dapat membuatnya berubah haluan.

***

"Wah.... Aku tidak menyangka, ini sangat indah"puji Phool saat melihat bunga-bunga yang berwarna-warni.

"Ngomong-ngomong dimana Pangeran Jagmal?"tanya Phool malu-malu, pelayan kecil yang memandu Phool, hanya mengatakan bahwa dia tidak tau.

"Sebenarnya aku ingin bertanya, apa kamu benar-benar tidak tau, atau berpura-pura bodoh?"Phool berbalik dan melihat siluet Ajabde yang tersenyum tipis.

"Katakan dengan benar, jangan bermain teka-teki, apa sebenarnya maksud mu?"tanya Phool kebingungan, dia merasa tidak memiliki masalah apapun dengannya, kenapa Ajabde memprovokasi dirinya?

"Simpel saja, Pangeran Jagmal lebih cocok dengan Wulan. Wulan juga menyukainya, aku baru-baru ini mendengar berita itu. Lalu kamu masih ingin bersamanya?"

"Tunggu! Wulan, si pelayan?"sebelum melakukan perjalanan, Phool melakukan beberapa penyelidikan, sehingga dia mengetahui identitas mereka.

Seperti identitas Pratap dan Jagmal yang seorang pangeran, lalu identitas Ajabde dan juga identitas Wulan. Dia hanya tidak mengetahui identitas Jalal, karena identitasnya tersembunyi rapat-rapat. Tentu saja, setelah acara penyampaian perasaan itu, dia mengetahui jika Jalal adalah Raja Akbar. Ini semua karena Raja Akbar sendiri yang mengungkapkan identitasnya.

"Hati-hati dengan ucapan anda! Dia memiliki nama, namanya Wulan Ambarsari!"

"Kenapa kamu marah-marah? Selanjutnya, bagaimana aku tau apa yang kamu katakan adalah kebenaran atau kebohongan?"

"Ck.... Jika tidak percaya, pergi dan tanya pada Pangeran Jagmal sendiri. Mari kita lihat, bagaimana kamu akan tersenyum dimasa depan "Ajabde berjalan dan meninggalkan Phool yang tengah mengalami kebingungan.

Dia bertanya-tanya, mungkinkah yang dikatakannya adalah sebuah kebenaran?

Jika memang benar adanya, lalu kenapa tidak ada yang membatalkan persiapan pernikahan ini?

Sebenarnya, apa kebenarannya? Aku sungguh bingung.

***

Bersambung ~

See you

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang