21-Kutukan

879 137 10
                                    

"Beraninya kamu!"ucap Brahmana tadi, hingga membuat Wulan menatap cemas pada Brahmana didepannya.

Karna tanpa sengaja melukai anak sapi milik Brahmana ini. Anak sapi miliknya telah mati. Sehingga menimbulkan kemarahannya.

Wulan tau jika seharusnya saat inilah kutukan itu menimpa Karna. Menurut buku yang dibacanya, buku kisah perwayangan.

Karna dikutuk dua kali, pertama saat Resi Parasurama mengutuknya karena dia menipu Resi Parasurama, sebagai anak seorang Brahmana. Akhirnya dia dikutuk untuk melupakan semua pengetahuannya, saat berhadapan dengan musuh hebat.

Kutukan kedua adalah saat dia tanpa sengaja membunuh seekor anak sapi milik Brahmana, dan akhirnya mengakibatkan dirinya dikutuk. Kutukan yang didapatkannya adalah bahwa roda keretanya akan tenggelam, saat dia berhadapan dengan musuh hebat.

Kedua kutukan ini berhasil, dan mengakibatkan kematiannya ditangan Arjuna!

Meskipun pada awalnya dia mendekati Karna, dengan imbalan untuk menyelesaikan misi dengan tingkat keberhasilan yang tinggi.

Tapi setelah bersamanya cukup lama, sebenarnya bohong jika Wulan tidak memiliki perasaan sayang pada sahabatnya ini.

Karenanya dia tidak bisa membiarkan semuanya terjadi!

Meskipun Karna akan mati suatu saat nanti, dia tidak boleh mati dengan cara dikutuk!

"Maafkan aku karena menyala Brahmana. Salam dari ku, untuk mu"Wulan menunduk dan menyentuh kaki Brahmana tadi.

"Semoga panjang umur"balas Brahmana tadi.

"Dia adalah teman ku, Karna. Mohon maafkan karena kesalahannya, dia pasti akan menggantikan semua kerugian yang anda terima. Anda sangat bijaksana, mohon maafkan kebodohan teman saya"Wulan menunduk memohon maaf dengan sangat sopan.

Brahmana tadi cukup tersentuh dengan ketulusan Wulan, akhirnya dia tidak jadi mengutuk Karna.

Masalah ini akhirnya diselesaikan dengan baik-baik, Karna membelikan Brahmana tadi induk sapi, dan sapi jantan serta anak sapi sebagai gantinya.

Setelahnya Brahmana tadi sangat senang, dan memberikan berkah pada Karna.

"Terima kasih Putri, aku tidak tau apa yang terjadi, jika tidak ada dirimu"ungkap Karna lega.

"Jika kamu sangat berterima kasih, maka gendong aku pulang!
Kaki ku sangat sakit saat berlari kencang kemari!
Tau kah kamu?
Aku sangat ketakutan saat kamu hampir dikutuk tadi!
Akhirnya aku tidak peduli dimana alas kaki ku, dan langsung berlari kemari! Karenanya kamu harus menggendong ku pulang!"angkuh Wulan, tanpa menerima penolakan.

Karna terkekeh kecil, Wulan selalu bertingkah manja setalah dia berhasil membuat dirinya berterima kasih.

Seolah-olah dia meminta bayaran, atas perbuatannya.

Meskipun begitu, Karna tidak membencinya. Mereka berdua adalah sahabat. Hal seperti ini memang alami pada persahabatan kan?

Akhirnya Karna berjongkok didepannya, dan Wulan dengan cepat melompat ke punggung Karna, setelahnya mengalungkan tangannya dileher Karna.

"Jika aku tidak ada, lalu siapa yang akan menggendong mu, Putri?"ucap Karna dengan tawa lucu.

"Jangan remehkan kepopuleran ku~
Arjuna, Bima atau Duryudana dapat menggendong ku. Mereka pasti tidak akan menolak "angkuh Wulan dan menolak dirinya diremehkan.

"Apa kalian sedekat itu?"tanya Karna ragu-ragu.

Entah kenapa dia merasa sedikit tidak nyaman, saat membayangkan Wulan digendong oleh orang lain.

"Tentu saja, dengarkan aku~
Bima dan Duryudana bahkan berebutan menjadi sahabat ku~
Lalu Arjuna akan memerah malu, saat aku menggodanya~
Yah, pesona ku memang luar biasa"narsis Wulan tanpa tau malu.

"Kenapa mereka terpesona oleh Putri? Mungkinkah mereka belum tau tingkah anda?"keluh Karna sedikit kesal.

"Apa artinya? Memang tingkah ku seperti apa?"

"Saat anda tidur, anda akan berputar seperti gangsing. Lalu saat makan, anda menolak bergerak dan malah lanjut tidur. Setelahnya..."

"Cukup! Berhenti bicara! Atau akan ku pukul!"Wulan memukuli punggung Karna dengan kesal.

Apa-apaan?!

Dia menyebut semua sejarah hitam ku, tanpa filter!

"Kenapa aku harus berhenti?! Semua yang ku katakan adalah kebenaran. Aku adalah saksinya"

"Saksi? Tunggu dulu~
Apa itu berarti kamu memperhatikan ku~ ah.... Aku tau, kamu pasti juga jatuh kedalam pesona ku~
Aku benar kan?~ Karna~"narsis Wulan dengan nada menggoda.

"Terpesona? Oleh mu?~
Hahahaha....
Putri, apa anda tertidur?"tawa Karna terbahak-bahak.

"Kenapa kamu menanyakan itu? Terus kenapa juga tertawa?"

"Tidak....
Aku hanya ingin memastikan, mungkinkah anda tertidur dan sekarang sedang bermimpi~
Bagaimanapun anda mengatakan lelucon yang lucu~"

"Karna! Kamu benar-benar menyebalkan!"

"Aduh! Jangan menarik rambut ku! Bagaimana jika aku botak?"

"Biarkan saja! Biar tidak ada yang berani menikahi mu!"marah Wulan, karena Karna berani meledeknya.

"Jika tidak ada yang berani menikahi ku, nanti aku minta tanggung jawab padamu! Hentikan! Sakit!"

"Tidak akan ku lepaskan!"

***

♥️ Bersambung~♥️

Teman-teman sekalian, mohon hargai karya orang lain dengan menekan tombol bintang~

Tenang~

Semuanya Gratis ko, tidak dipungut biaya~

Senang bertemu kalian semua~

See you

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang