10-Manusia adalah Makhluk yang Penuh Keajaiban

959 146 6
                                    

Wulan berjalan di taman indah, dengan riang.

Ayah tersayang, mengatakan jika dirinya akan berguru sebentar lagi~

Meskipun itu bukan Guru Drona, tapi tidak masalah~

Selama kamu dapat melemparkan serangan dengan hebat~

Seperti serial Ultraman, aku tidak masalah berguru kepada siapapun~

"Aduh!"Wulan terlalu asyik menonton bunga-bunga bermekaran, sehingga tanpa sengaja dia menabrak seseorang.

"Maafkan aku, Tuan Putri!"seru pria tadi dengan sopan.

Lalu pria tadi mencoba mengambil sarapan yang sudah terjatuh.

"Apa yang kamu lakukan? Itu kotor, aku akan menggantinya. Jangan diambil lagi!"Wulan tidak tega, jika dia mengambilnya.

Lagi pula, hal ini adalah kesalahannya. Maka dari itu, dia harus bertanggung jawab!

"Terima kasih! Tuan Putri"ungkapnya dengan senyuman lembutnya.

Wulan tersenyum sebagai balasan, dan meminta pelayan yang ada disekitarnya untuk membawakan makanan sebagai gantinya.

Wulan menatap Karna dengan pandangan sedikit terpesona, wajahnya sangat tampan~

Apa dia seorang Pangeran impian ku, yang datang menjemput ku?~

Wulan tiba-tiba berpikir dengan narsis, setelahnya dia menggelengkan kepalanya.

Astaga!

Bisa-bisanya aku malah terpesona dengan orang yang baru ku temui, bisa-bisa aku akan dianggap Tuan Putri gila dan konyol!

"Ngomong-ngomong siapa kamu? Aku tidak pernah melihat mu, berkeliaran disini?"tanya Wulan penasaran.

"Nama ku, Karna"ungkap Karna.

"KARNA?!!"

Wulan membulatkan matanya terkejut, mimpi apa semalam sehingga ketemu bintang keberuntungan ini?!

Jika dia menambahkan kesan baik padanya, apakah ada kenaikan misi, seperti selama ini ku lakukan pada Arjuna?!

"Tapi... Bukankah ini sedikit bajingan? Tadi pagi aku menggoda Arjuna, agar nilai misinya meningkat, lalu siangnya menggoda kakak tertuanya, Karna~"batin Wulan yang merasa hati nuraninya tertusuk.

[Selama itu untuk misi, maka semuanya sah-sah saja]

Wulan mengeluhkan atas kejahatan sistem. Kamu mengatakan itu, karena kamu bukan manusia!

Aku adalah manusia biasa yang juga punya rasa bersalah!

"Tuan Putri?"panggil Karna.

"Maafkan aku, aku memikirkan sesuatu tadi. Kamu mengatakan apa tadi?"tanya Wulan.

"Aku hanya bertanya, apakah mungkin bagi kaum Sudra seperti ku, menjadi pemanah hebat?"tanya Karna dengan tatapan sedikit sedih.

Dia tau, saat mengatakan ini. Pastinya semua orang akan mengolok-olok dirinya yang tidak tau tempat dan posisi. Tapi....

Apakah cita-cita itu salah?!

Tidak ada yang tau kelahiran, dan tidak ada manusia yang dapat menentukan kelahirannya.

Meskipun begitu, kemampuan dan usaha dapat dilakukan siapa saja!

Jadi bukankah tidak adil, jika memanah hanya boleh diajarkan dan boleh dicita-citakan oleh kaum Kesatria dan Brahmana saja?!

"Kenapa tidak bisa?! Itu pasti bisa, karenanya manusia selalu dianggap sebagai makhluk yang ajaib. Karena manusia akan selalu bisa melakukan keajaiban, yang ada didunia ini! Jadi jangan patah semangat!"ucapannya ini, tulus dari hati Wulan.

Lalu ucapan ini...

Bukan hanya untuk Karna, tetapi untuk dirinya sendiri!

Dia pasti bisa pulang!

Pulang kembali kedunia asalnya!

Itu adalah kepastian!

***

"Kenapa?!!"Duryudana mengepalkan tangannya menahan amarah.

Ayahnya selalu menekannya untuk lebih baik dari Yudistira, dalam hal teori!

Ingin dia lebih hebat dari Bima, dalam hal kekuatan fisik!

Tapi dirinya selalu mengecewakan ayahnya!

Ini membuat dirinya kecewa, pada dirinya sendiri!

"Jika Pandawa tidak ada, maka semuanya pasti akan baik-baik saja?"marah Duryudana dengan tatapan tajam.

"Kenapa kamu menyalahkan Pandawa? Ini bukan salahnya jika dia lebih unggul dari mu kan? Daripada mengeluh, kenapa tidak lanjut berlatih untuk mengalahkannya?"

Duryudana menoleh dan melihat siluet Wulan yang tersenyum padanya.

Sebenarnya Wulan benar-benar tidak ingin terlibat, dalam Duryudana. Tapi aku merasa kasian dengan anak kecil yang tertekan ini.

Jadi mari kita beri, sedikit nasehat padanya~

"Kamu tidak mengerti! Karena kamu sendiri tidak memiliki hak atas takhta!"ejek Duryudana tanpa ampun.

"Apa Takhta begitu luar biasa?"tanya Wulan dengan senyuman lucu.

"Kenapa tidak luar biasa?! Saat kamu menjadi penguasa, kamu akan jadi orang terkuat di Hastinapura!"ungkap Duryudana dengan tatapan berbinar.

"Apa bagusnya menjadi Raja? Tanggung jawabnya terlalu besar, lalu kamu akan letih dengan berbagai dokumen yang menggunung. Daripada menjadi Raja, bukankah menjadi jiwa yang bebas lebih nyaman?"tanya Wulan dengan senyuman.

Duryudana menunduk dan memikirkan ucapan Wulan matang-matang. Sepertinya memang demikian...

Kenapa dia tergila-gila dengan posisi itu?

Bukankah saat menjadi Raja, maka kamu akan sibuk?

Lalu Duryudana sendiri, tidak suka membaca. Itu menyebalkan!

Saat menjadi Raja, kamu akan membaca segunung berkas yang entah sampai kapan berhasil?~

"Sepertinya yang kamu katakan benar juga, tapi tetap saja aku tidak ingin Pandawa berada diatas ku!"seru Duryudana marah.

Menurutnya selama dia menjadi Putra Mahkota, maka Pandawa akan bertekuk lutut padanya.

"Kenapa kamu sangat membenci Pandawa?"tanya Wulan aneh.

"Karena dia merampas hak ku!"

"Hak apa yang dirampasnya? Bukankah kamu sendiri yang setuju, jika menjadi Raja sangat merepotkan?~"

"Tapi Bibi..."Duryudana ragu-ragu untuk sementara, apakah yang dikatakan Wulan adalah kebenarannya?

"Oke, berhenti memanggilku, Bibi! Aku tidak setua itu! Panggil nama ku saja~"keluhnya tidak terima.

"Baiklah, tapi...."

"Oke, jangan dijawab sekarang. Aku hanya berharap kamu berpikir pelan-pelan. Bukankah sangat melelahkan untuk setiap hari memikirkan balas dendam dan mengalahkan orang lain? Jika aku jadi kamu, aku lebih memilih menjadi burung yang bebas~"

Duryudana menunduk dan memikirkan ucapan Wulan, hatinya akhirnya mulai berangsur-angsur membaik.

"Kamu benar!
Kenapa aku harus memusuhi mereka?!
Mereka semua hanya anak Raja Hutan!
Tidak perlu dimusuhi, lalu aku juga tidak tertarik dengan posisi Raja!
Jika mereka mau, maka ambil saja! Aku akan mengaggap ini sebagai sedekah untuk mereka!"seru Duryudana bangga.

Sudut mulut Wulan bergerak-gerak, meksipun Duryudana menjadi lebih baik. Tapi model bicaranya, selalu ingin membuat orang memukulinya!

***

♥️ Bersambung ~♥️

Teman-teman sekalian, mohon hargai karya orang lain dengan menekan tombol bintang~

Tenang~

Semuanya Gratis ko, tidak dipungut biaya~

Senang bertemu kalian semua~

See you

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang