5-Siapa perisai?

1.1K 158 0
                                    

Wulan menatap tegas pada keputusannya, akhirnya dia ikut melompat kebawah dan dengan kekuatan terakhirnya menarik Arjuna ke-pelukannya, setelahnya dia memutar tubuhnya agar dirinya yang jatuh ketanah.

"Aku tidak tau, apakah aku akan patah tulang?~"batin Wulan mendesah sedih.

"Tidak! Tunggu dulu!"Arjuna memberontak di pelukannya, tapi tetap saja tidak lepas.

Brakk

Tubuh Wulan menahan sakit dan nyeri, karena tidak hanya jatuh dari ketinggian, dia juga menahan tubuh Arjuna diatasnya.

"Apa yang kamu lakukan?! Apa kamu terluka?!"tanya Arjuna takut-takut.

Wulan memejamkan matanya, dan tidak membukanya. Dia sedang menahan sakit!

Ini sakit sekali!

Arjuna yang ketakutan, berpikir jika Wulan sedang pingsan.

"Wulan?! Kamu tidak terluka?! Kenapa tidak menjawab?!"tanya Arjuna khawatir.

"Apa?! Apa yang harus ku lakukan?!!"Arjuna menjambak rambutnya frustasi.

Akhirnya dia mengingat jika Nakula pernah mengobati seekor burung yang pingsan, dia meniup paruhnya untuk memberikan napas buatan.

Mungkinkah?

Arjuna memerah malu. Dia menggelengkan kepalanya, apa dia perlu melakukan hal ini?

Maksudnya memberikan napas buatan?

Tapi...

Kami adalah lawan jenis, dan itu tidak sopan!

"Tapi jika dibiarkan terus, mungkin Wulan akan...."Arjuna akhirnya bertekad melakukan apapun untuk menyelamatkannya.

Dengan perlahan-lahan Arjuna menutup matanya, dan mendekatkan wajahnya ke wajah Wulan.

Wulan mengerutkan keningnya, ada napas hangat diwajahnya. Ini membuatnya tidak nyaman.

Wulan membuka kelopak matanya, dan hal pertama yang dilihatnya adalah...

Wajah Arjuna semakin mendekat, karena terkejut, akhirnya Wulan mematung hingga...

Dengan cepat, Wulan langsung mendorong tubuh Arjuna, hingga menyebabkan Arjuna terjungkal.

"Ar....juna!"suara Wulan dengan napas memburu, karena dirinya bersusah terlalu keras mendorong Arjuna yang memiliki tubuh lebih besar darinya.

"Kamu sadar?!"seru Arjuna bahagia.

"Aku sudah sadar sedari tadi!
Apa yang kamu lakukan?!
Itu tidak sopan!"kesal Wulan memerah padam.

Itu tadi, hampir saja!

Anak ini!

Beraninya!!!!

"Aku.... Maafkan aku!"seru Arjuna menyesal, dia tidak bermaksud mengambil keuntungan.

Dia hanya ingin menolong!

"Hah...."Wulan mencoba menenangkan detak jantungnya yang berdetak kencang.

Setelah berhasil menenangkan diri, dia berdiri dan meninggalkan Arjuna sendirian.

Hmph!

Aku tidak akan memaafkan mu!

Meskipun kamu pangeran, itu bukan berarti kamu berhak mencium bibir orang sembarangan!

Meskipun itu tidak terjadi karena gerakan refleks!

Tetap saja....

Aku akan mengabaikan bajingan itu!

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang