74-Aku tidak ingin terlibat (2)

435 61 4
                                    

Wulan yang ditatap oleh tatapan berbinar milk Pratap, sungguh tidak berdaya~

"Bagaimana kamu bisa melakukan semuanya dengan sangat baik?"tanya Pratap berbinar, melihat Wulan yang dengan terampil mengolah obat-obatan untuk para korban bencana alam.

"Pangeran Pratap, kami butuh bantuan disini, bisakah kamu membantu?"suara Ajabde terdengar, Pratap mengangguk dan berjalan kearahnya untuk memberikan bantuan.

Wulan yang mendapatkan tatapan kemenangan dari Ajabde, tidak dapat berkata-kata untuk sementara waktu.

Kenapa kamu terlihat seperti seorang pemenang?

Aku bahkan tidak ingin terlibat dalam kisah cinta kalian~

"Apa kamu tidak cemburu?"Wulan berbalik dan akhirnya melihat siluet Jagmal, reinkarnasi dari Karna.

"Untuk apa? Ku rasa mereka berdua memang cocok"ungkap Wulan sungguh-sungguh.

"Bodoh! Jika itu aku, aku tidak akan menyerah pada orang yang ku sukai"sinisnya.

"Baiklah"ungkap Wulan tidak peduli.

"Lalu apakah kamu tidak masalah, jika mereka berdua menikah? Padahal kamu menyukainya kan?"Wulan menatap Jagmal dengan pandangan tidak nyaman. Kenapa nada bicaranya benar-benar mirip dengan Karna, ketika cemburu?

"Tidak mungkin, ini pasti hanya halusinasi saja"batin Wulan mengabaikan perasaan aneh itu.

"Aku tidak masalah, aku juga sadar diri. Aku hanya pelayan biasa, tidak pantas untuk mengharapkan sesuatu yang tidak dapat kamu miliki "jelas Wulan dengan senyuman.

"Salah, kamu berhak untuk mendapatkan apapun yang kamu inginkan. Kamu bisa bekerja sama dengan ku, untuk mendapatkan kebahagiaan mu "jelasnya penuh tekad.

"Kenapa aku harus merepotkan anda? Aku hanya seorang pelayan biasa"

"Tidak, kamu bukan pelayan biasa. Kamu adalah pencuri.... seseorang yang mencuri hati ku"bisik Jagmal dengan tatapan sendu, Wulan mengerutkan keningnya. Apa yang dia bisikan? Aku tidak mendengarkannya.

"Pangeran Jagmal?"panggil Wulan ragu-ragu, Jagmal hanya tersenyum tipis.

"Ingatlah untuk datang padaku, jika kamu menginginkannya. Aku dapat melumpuhkannya, dan memberinya padamu sebagai hadiah~"

"Dia adalah kakak laki-laki mu, berhati-hati dalam berucap"ucap Wulan tidak berdaya, kenapa anak ini tiba-tiba terlihat sangat baik padanya?

"Kakak laki-laki?~ baiklah, jadi apa kamu calon kakak ipar ku?~"goda Jagmal dengan tatapan penuh makna.

"Hah?"wajah Wulan memerah padam, kenapa tiba-tiba dia digoda?

"Jangan mengucapkan kata-kata yang membuat orang salah paham, Pangeran"Wulan mengerucutkan bibirnya tidak puas, Jagmal terkekeh kecil dan menepuk kepalanya dengan sayang.

"Aku akan pergi dan membantu yang lainnya, jaga dirimu"

Wulan menatap punggung Jagmal yang telah menjauh, ada perasaan hangat dihatinya.

Dia seperti bertemu dengan Karna kecil yang suka mengusiknya, disetiap kesempatan~

Yah, saat ini seharusnya dia mendapatkan kehidupan yang baik. Dia telah terlahir sebagai seorang bangsawan, tanpa perlu melewati banyak rintangan untuk menjadi ksatria hebat! Statusnya bukan lagi dari kalangan kaum sudra, tetapi langsung menjadi kaum ksatria.

***

"Nah, karena kita sudah selesai membantu banyak korban. Sekarang mari kembali ke istana, ayo naik gerobak! Gerobaknya akan membawa kami ke istana!"Pratap mengajak kami semua untuk naik ke gerobak, yang akan ditarik oleh kerbau.

Tentu saja~

Seperti dugaan kalian, aku memilih tempat duduk yang jauh dari Pratap, aku tidak tahan dengan tatapan yang selalu dilancarkan oleh Ajabde.

Jadi mari menjauhinya~

Selanjutnya, Jagmal berada disamping ku. Aku tidak tau kenapa dia duduk didekat ku, padahal sebenarnya hubungan kami tidak sedekat itu~

Pertama kali aku bertemu dengannya, anak ini hampir jatuh kedalam sumur~

Untung saja, aku menariknya keluar dengan segera~

Lalu setelah aksi penyelamatan itu, Jagmal sering mengatakan bahwa dia akan membalas perbuatan baik itu~

Aku tidak menganggapnya serius, dan hanya mengangguk asal~

Selanjutnya, dia tiba-tiba menjadi baik padaku~

Aku jadi bingung, bukankah pada awalnya dia membenci rakyat jelata seperti ku?~

Lupakan saja, ini tidak ada hubungannya dengan ku~

Jika aku terus memikirkan semuanya, aku akan letih sendiri. Sebaiknya jangan terlalu dipikirkan~

"Pangeran Pratap, tidak lama lagi kamu akan memasuki usia nikah. Apa kamu sudah memikirkan calon istri untuk menjadi pendamping mu?"tanya Ajabde dengan senyuman malu-malu.

"Tentang itu...."Pratap menunduk kebingungan, awalnya dia ingin memilih Ajabde sebagai pasangan hidupnya.

Tetapi sejak beberapa minggu yang lalu, anehnya dia kehilangan perasaan cinta padanya. Lalu perasaan itu malah berbalik kepada teman masa kecilnya, Wulan Ambarsari.

Apa masalahnya?

Kenapa perasaan cinta dapat berubah secara tiba-tiba?

Anehnya, perasaan yang muncul secara tiba-tiba itu. Datang dengan cepat, seolah memang begitulah jalan takdir yang harus ku tempuh.

Lalu...

Cinta itu, seolah kembali kepada seseorang yang pantas mendapatkannya.

Aku juga tidak paham dengan segala drama batin ini, karenanya aku lebih baik memikirkannya dengan hati-hati terlebih dahulu.

"Aku tidak ingin menikah terlalu cepat, lebih baik berlatih lebih keras, untuk membebaskan Kerajaan Mewar dari tangan-tangan penjahat, orang-orang Mughal!"jelas Pratap dengan kesungguhan.

***

Bersambung ~

See you

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang