58-Terluka parah

366 54 0
                                    

Wulan menatap Jaya dengan khawatir, lukanya sangat besar dan banyak mengeluarkan darah.

Jika terus seperti ini, dia akan kehabisan darah!

Sekarang mereka berdua bersembunyi di sebuah gua untuk menghindari kejaran pembunuh bayaran lainnya.

Meskipun Wulan telah membunuh banyak dari mereka dengan bantuan Jaya, tetap sulit untuk menghadapi bajingan yang bersembunyi dibayang-bayang.

Mereka adalah sekelompok pembunuh bayaran, tentunya mereka tidak mungkin menantang mereka dengan ceroboh seperti kesatria sejati, para pembunuh bayaran memiliki beberapa trik pembunuhan yang kejam.

Wulan yakin akan kewalahan jika menghadapi rangkaian trik mereka, sehingga dia memutuskan menarik Jaya melarikan diri terlebih dahulu.

Kenapa dia menyelamatkan Jaya?

Dia juga tidak tau, apa yang merasukinya?....

Jelas dia yakin jika yang dicintainya adalah Karna, setidaknya sebelum ingatan tentang masa kecilnya bersama Ashoka muncul.

Tetapi...

Bagaimana sekarang?

"Apa yang terjadi dengan ku? Kenapa aku memikirkan hal ini? Hal yang terpenting adalah kembali ke dunia asal ku, aku merindukan ayah, ibu, adik-adik ku dana sahabat ku. Jadi aku harus segera kembali! "Wulan membuang semua pikiran rumit itu, dan mulai mengobati Jaya dihadapannya.

"Ku harap, dia menemukan tanda ku dan dapat menemukan ku secepatnya. Aku harus segera keluar dari pengepungan pembunuh bayaran ini, dan mencari keberadaan Dedes "batin Wulan.

***

"Tunggul Ametung!"Dedes menangis ketakutan saat melihat luka besar di punggung Tunggul Ametung.

"Tidak masalah, ini hanya luka kecil. Jangan menangis sayang"bujuk Tunggul Ametung, Dedes menangis semakin keras karena merasa jika semuanya terjadi karena dirinya.

"Aku akan pergi memeriksa sekitar dulu"Kebo ijo pamit pada Tunggul Ametung dan Dedes.

Kebo ijo memiliki firasat jika Wulan mungkin dalam bahaya, jadi dia ingin memeriksa lingkungan sekitar terlebih dahulu.

"Pergi sana!"Tunggul Ametung dengan tegas mengusir lalat pengganggu adegan romantis antara dirinya dan Dedes.

"...."sudut mulut Kebo ijo bergerak tidak berdaya, sungguh orang yang menyebalkan.

Akhirnya dia meninggalkan mereka berdua, dia benar-benar tidak ingin melihat adegan menyebalkan itu.

Setelah kepergian Kebo ijo, Tunggul Ametung mendengus bangga karena dapat mengusir lalat tidak diinginkan itu.

"Jangan menangis, ini hanya luka kecil"Tunggul Ametung mengusap air mata itu.

"Bagaimana bisa kecil? Ini mengeluarkan banyak darah"ucap Dedes dengan raut penuh kesedihan.

"Tidak masalah jangan sedih, hati ku akan terluka saat melihat air mata di wajah cantik ini"

"Kamu...."Dedes menunduk malu dengan rona merah.

"Jangan menggodaku"bisik Dedes salah tingkah.

"Aku bersungguh-sungguh, bagaimana aku bisa berbohong? Permaisuri ku"

"Ini masih calon, belum resmi"gumamnya malu-malu.

"Tidak masalah, setelah pulang. Kita akan menikah"

"Tapi.... Apa tidak perlu ditunda dulu?"

"Ada apa? Apa kamu sedih?"tanya Tunggul Ametung, dia bertanya-tanya apakah Dedes begitu membenci menikahi dirinya?

"Tidak!"Dedes kali ini menjawabnya dengan tegas, awalnya memang dia sedikit takut pada Tunggul Ametung.

Tetapi setelah mendengar nasehat Wulan, dia mulai mencoba untuk mengenal Tunggul Ametung, lalu ajaibnya....

Dia malah mendapatkan perasaan cinta padanya, ketulusan dan kebaikannya untuk menjadi tameng dari bahaya.

Tetapi...

Hal seperti ini tidak boleh di ungkapkan seorang gadis, bagaimana dia mengungkapkan semuanya?

"Aku tidak membenci menikah dengan dirimu, sebenarnya aku juga.... itu aku ..... aku tidak bisa mengatakannya, karena ini tidak boleh diungkapkan seorang gadis"bisik Dedes malu-malu.

Tunggul Ametung tersenyum lebar, sepertinya dia dapat menebak apa maksudnya.

"Aku mencintaimu, kesayangan ku"Tunggul Ametung memeluk Dedes dengan sayang.

"Aku juga"bisik Dedes malu-malu.

***

"Sepertinya sudah baikan, kita pergi?!"jengkel Kebo ijo.

"..."Wulan menghela nafas, sepertinya dia marah karena reinkarnasi Ashoka ini.

Aku tidak tau, kenapa kamu sangat cemburu?

"Jika kita membiarkannya disini, bagaimana jika dia dimakan binatang buas?"tanya Wulan tidak nyaman, jika membayangkan kematian Jaya.

"Kenapa kamu peduli padanya?"Kebo ijo membalik tubuh Wulan sehingga mereka berdua saling beradu pandang.

"Apa kamu masih tidak bisa melupakannya? Tuan Putri Ratna Wulan?"sinis Kebo ijo tidak suka.

"Kenapa kamu tiba-tiba marah? Kamu bahkan bukan suami ku, kenapa marah-marah?!"Wulan benar-benar tidak suka dengan perasaan dipaksa.

Dia tau, meskipun belum resmi sebagai pasangan kekasih. Mereka berdua saling mengetahui perasaan masing-masing.

Tetapi...

Ini semua sebelum dirinya mendapatkan ingatan tentang masa kecilnya bersama Ashoka.

Sekarang...

Setelahnya semuanya kembali, ada perasaan ragu-ragu dihatiku. Aku tidak tau, pada siapa hati ini berpihak?

"Ini menyebalkan, jika begini. Maka lebih baik tak perlu memilih salah satunya!"batin Wulan kesal.

Kenapa dia harus repot-repot pusing karena perasaan tidak menentu ini?

Yang terpenting adalah kembali ke tempat asalnya, tidak perlu memikirkan perasaan ini.

***

Istilah yang akan kalian temukan nantinya:

1. Pakuwon adalah: wisma, hotel, tempat istirahat.

2. "akuwu" di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah jabatan kepala daerah pada Zaman Kediri (Abad XII)

3. Upeti adalah hasil pajak

4. Padepokan tempat belajar

5. Punggawa = kepala prajurit

***

Teman-teman sekalian, mohon hargai karya orang lain dengan menekan tombol bintang~

Tenang~

Semuanya Gratis ko, tidak dipungut biaya~

Senang bertemu kalian semua~

See you

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang