59-Pertikaian

365 57 0
                                    

"Taukah kamu? Aku datang jauh-jauh kemari hanya untuk mu? Tetapi kamu mengabaikan ku, karenanya?"marah Kebo ijo.

"Karna, kamu telah berjanji padaku kan? Kamu tidak mengharapkan cinta ataupun balasan dariku. Kenapa kamu tiba-tiba egois? Hal yang ku inginkan hanya kembali kedunia asal ku, hanya itu... Untuk perasaan aneh dan tidak dapat ku kontrol ini, aku tidak ingin terlalu memikirkannya"jelas Wulan lalu meninggalkan sisi Kebo ijo, berjalan kesisi gua yang agak jauh darinya.

Kebo ijo menunduk sedih, apa salah mengharapkan lebih?

"Aku memang pernah mengatakan hal seperti itu, tetapi... Bukankah kita memiliki perasaan yang sama? Lalu karena kehadirannya, aku memiliki perasaan krisis. Inilah yang membuat ku resah"jelas Kebo ijo dengan rasa tidak nyaman.

"Tidak perlu resah, seperti yang ku katakan sebelumnya. Aku hanya akan fokus pada misi ku"

"Begitu, lalu apa yang kamu dapat dari misi ini? Kenapa kamu selalu bersikeras untuk menyelesaikannya tanpa mempedulikan diri sendiri?"

"Pulang, kembali ke dunia asal ku. Itu yang ku inginkan, aku ingin bertemu ayah, ibu, adik-adik ku, sahabat ku serta orang-orang terkasih ku, yang sedang menunggu kedatangan ku"ungkap Wulan tanpa menyembunyikan apapun.

"Karenanya... Aku pasti akan pulang! Maaf Karna, aku tidak berniat bermain-main dengan perasaan yang tidak menentu ini. Tujuan ku, adalah pulang kembali kedunia asli ku"Wulan menepuk pakaiannya yang kotor.

"Kamu sudah sadar. Karenanya kami akan pergi, Tuan"ucap Wulan pada Jaya yang masih berpura-pura pingsan.

"Kamu tau aku sudah sadar?"Jaya membuka matanya dan tersenyum pada (Y/N).

"Jadi kamulah yang ku cari selama ini, Ratna Wulan"ucapannya dengan senyuman.

"Aku tidak tau apa yang kamu bicara, tapi aku akan pergi. Semoga tidak pernah bertemu lagi"Wulan keluar dari gua dan di ikuti Kebo ijo.

"Ingatlah untuk menjauhinya, Ashoka"ucap Kebo ijo dengan tatapan permusuhan.

"Putra seorang kusir berani mengejek ku?~ Bahkan dikehidupan ini, kamu juga seorang pelayan Akuwu Tumapel?~"ejek Jaya dengan tatapan angkuh.

"Yah, lupakan saja. Ada apa dengan kelahiran ku? Yang jelas, aku yang akan selalu disisinya. Tidak seperti mu"desis Kebo ijo lalu meninggalkan tempat itu.

***

"Apa kamu terluka, Dedes?"tanya Wulan khawatir.

"Tidak, hanya tergores sedikit "

"Berhati-hati lain kali, kenapa kamu bisa diculik?"tanya Wulan waspada, bagaimana bisa seorang calon permaisuri dapat diculik di Pakuwon Tumapel?

Ini adalah kediaman Akuwu Tumapel, bagaimana bisa kediaman yang dijaga ketat, dapat ditembus oleh musuh?

Bahkan jika kediaman ini dapat ditembus, seharusnya dia tidak dapat menebak dengan tepat kamar Dedes. Kecuali ada penghianat disini!

"Aku akan mencari penghianat ini, jangan khawatir"ucap Tunggul Ametung mencoba menenangkan Dedes yang terlihat khawatir.

"Selanjutnya kamu harus selalu bersama ku, Dedes. Ini untuk berjaga-jaga jika ada penculikan lainnya"ucap Wulan dengan serius, Dedes mengangguk setuju.

"Jadi apakah pernikahannya benar-benar akan dimulai sekarang? Bukankah lebih baik kalian istirahat dulu?"tanya Wulan tidak berdaya.

"Tidak, kami sudah sepakat untuk menikah segera. Bukan begitu, Kesayangan ku~"ucap Tunggul Ametung dengan tatapan penuh cinta pada Dedes.

"...."Wulan dan Kebo ijo saling memandang dengan satu pikiran yang sama, apa mereka berdua menjadi obat nyamuk dalam kisah cinta itu?

"Jangan katakan itu, ini memalukan"bisik Dedes malu-malu.

"Oke hentikan! Keluarlah, aku akan merias Dedes terlebih dahulu"Wulan mengusir Tunggul Ametung dengan kejam.

Hmph!

Siapa yang meminta mu, membuat pertunjukan cinta dihadapan ku?

Apa kamu tidak takut kemarahan para jomblo?

***

"Pangeran Jaya, salam"Tunggul Ametung memberi salam dengan hormat, tetapi dalam tatapannya ada perasaan dingin.

Apakah Raja Kediri berniat untuk mengawasinya, melalui Putra Mahkota yang baru saja diangkat ini?

"Senang bertemu dengan mu"Jaya tersenyum, sambil menepuk pundak Tunggul Ametung, seolah mereka adalah teman dekat.

"Apa dia Kebo ijo, pelayan yang selalu mengikuti mu? Akuwu Tumapel"tanya Jaya dengan tatapan meremehkan.

"Hmph! "Kebo ijo mendengus meremehkan, ada apa dengan status ku?

Setidaknya aku memiliki kemampuan yang dapat membuktikan kualitas diriku, tetapi kamu?

Hanya seorang anak yang bermain-main dengan status yang  berasal dari alasan kelahiran mu.

Kamu duduk diposisi tinggi, hanya karena kamu anak Raja. Tetapi aku...

Mendapatkan posisi ini, karena kemampuan ku!

***

Bersambung ~

Istilah yang akan kalian temukan nantinya:

1. Pakuwon adalah: wisma, hotel, tempat istirahat.

2. "akuwu" di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah jabatan kepala daerah pada Zaman Kediri (Abad XII)

3. Upeti adalah hasil pajak

4. Padepokan tempat belajar

5. Punggawa = kepala prajurit

***

Teman-teman sekalian, mohon hargai karya orang lain dengan menekan tombol bintang~

Tenang~

Semuanya Gratis ko, tidak dipungut biaya~

Senang bertemu kalian semua~

See you

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang