6-Pangeran Kurawa

1.1K 151 1
                                    

"Pergilah anak ku, kenapa kamu kemari dan melakukan pekerjaan ini?"bujuk Radha.

Dia tidak ingin putranya, melakukan pekerjaan keras. Usianya masih muda, karenanya Radha berharap anaknya akan pergi menikmati hari bersama teman-temannya.

Karna tersenyum lembut, dan membalas ucapan ibunya.

"Ibu, aku tidak mungkin melihat ibu terlalu letih. Biarkan aku membantu ibu"ungkap Karna dengan membantu barang bawaan ibunya.

Radha tersenyum sayang, dan mengusap rambut anaknya.

"Baiklah jika kamu memaksa, Ibu akan memberikan tugas untuk mu. Apa kamu bisa melakukannya anak ku?"tanya Radha.

"Tentu Ibu, katakan apa yang ibu tugaskan?"

"Bawakan ayah mu makan siangnya, ayah mu melupakan bekalnya lagi. Sekarang pastinya dia sedang kelaparan"keluh Radha pada suaminya yang suka pelupa itu.

***

"Wulan! Aku dengar kamu berteman dekat dengan Pangeran Arjuna yang paling tampan dari para pangeran di Dinasti Kuru!"seru Andita heboh.

Wulan hanya memutar matanya malas, siapa yang menyebarkan gosip tidak penting ini?

Lalu apa artinya pangeran paling tampan?

Apa kamu pernah melihat semua pangeran dari dinasti ini?

Kenapa kamu tiba-tiba dapat menyimpulkan jika Arjuna yang lebih tampan?

Dasar aneh~

"Wulan! Apakah kamu mendengar ku?!"tanya Andita marah karena di acuhkan.

"Iya, aku dengar. Jangan ganggu aku! Aku sedang membaca"keluh Wulan kesal.

Sekarang dia sedang membaca buku-buku herbal yang baru dibelinya dengan uang sakunya.

Dia harus menghafalnya, di dunia yang memiliki keterbelakangan pada keahlian medis. Tentunya dia harus mengetahui serangkaian cara penyelamatan nyawa kan?

"Hei kamu?!"Wulan dan Andita menatap panggilan keras, dan terkesan sombong.

Saat mendongak mereka melihat tiga pria kecil yang seusia dengannya, dan pakaiannya dilengkapi aksesoris mahal.

Dari sini saja, Wulan dapat menebak jika orang ini pasti Pangeran Kurawa. Hanya aku tidak tau Pangeran yang mana?

Bagaimanapun Pangeran Kurawa berjumlah seratus~

Kamu tidak berpikir, aku akan menghapal semua nama dan wajahnya kan?

Aku bahkan belum bertemu Duryudana, bagaimana aku bisa mengetahui yang lainnya?

"Pelayan! Apa kamu tuli?!"marah Pangeran Kurawa itu.

Wulan menghela nafas berat, dia tidak boleh membuatnya marah. Jika tidak, maka nasibnya akan buruk.

"Salam Pangeran! Saya tidak tau, apakah ada yang anda butuhkan?"Wulan berusaha berbicara seformal mungkin. Dia tidak ingin bertengkar dengan anak arogan ini.

"Hmph! Aku ingin bertanya! Apakah itu kamu yang menyelamatkan Arjuna?!"tanya Pangeran Kurawa tadi, dengan ekspresi marah.

"Tidak, saya tidak menyelamatkannya. Saya hanya bertemu dengannya yang tersesat"Wulan dengan terampil berbohong.

Dia benar-benar tidak ingin bertengkar dengan anak-anak nakal ini~

"Bohong! Bagaimana bisa Arjuna kabur? Aku yakin kunci gudang itu masih berada ditangan ku!"kesalnya marah.

Wulan mengeluh dalam hati, jadi kamulah pelaku yang menguncikan Arjuna?

Astaga...

Sangat kanak-kanakan, aku tidak tau kenapa kamu masih disini dan tidak dihukum?~

"Tenanglah, Dursasana. Mungkin saja Arjuna memanjat, bagaimanapun dia adalah anak yang dibesarkan dihutan~"ejek Duryudana.

"Hahahaha, yang dikatakan Kakak Duryudana benar!"seru Durjaya dengan tawa keras.

"Jadi yang ini Duryudana, dan itu Dursasana?"batin Wulan mencoba mengingatnya.

Akan sangat buruk, jika dia tanpa sengaja menyinggungnya.

"Ah.... Ngomong-ngomong karena kamu telah berani membantunya. Aku ingin menghukum mu, jadi hukuman mu adalah mencuci kaki kami semua, lalu minum air bekas cuciannya!"seringai jahat Duryudana terpampang diwajahnya.

"Apa dia gila?!!!"batin Wulan ingin memasuki mode mengamuk.

Apa artinya ini?!

Tidak masalah jika hanya mencuci kaki, tapi kamu meminta aku meminumnya?

Ayo!

Apa kamu ingin ku pukuli?!!!

Astaga!

Kenapa Ratna Wulan yang asli, menyukai bajingan ini?

Aku benar-benar tidak mengerti, apakah ada bagian yang bisa membuat orang jatuh hati padanya?

Ketiga Kurawa tadi, tertawa dengan terbahak-bahak melihat wajah pucat Wulan.

"Ayo! Jangan menunggu lebih lama lagi!"perintah Dursasana dengan senyuman congkak.

"...."Wulan hanya menghela nafas panjang.

Dia harus menerima kenyataan ini, bagaimanapun dia hanya rakyat jelata.

Mari minum sekali teguk saja!

Hah~

Jika aku tau seperti ini, aku akan menyelamatkan Arjuna secara diam-diam saja. Jangan ungkapan identitas dirinya sendiri!

Andita diminta mengambil tiga baskom air, setelahnya Wulan menunduk mencoba mencuci kaki Duryudana terlebih dahulu.

"Tunggu! Jangan lakukan itu!"seru Arjuna dipenuhi amarah.

"Apa ini Kakak Duryudana?! Kenapa kamu membuat Wulan mencuci kaki mu?!"marah Arjuna. Yudistira menekan pundak Arjuna, mencoba menenangkan adiknya itu.

Duryudana tersenyum penuh kemenangan saat melihat lima Pandawa dihadapannya.

"Oh... Aku hanya meminta pelayan ku untuk mencuci kaki ku~
Lalu biarkan dia meminumnya, sebagai berkah ku pada pelayan ini.
Pelayan harus merasa terhormat untuk itu, aku benarkan? Pelayan Wulan"tanya Duryudana dengan seringai jahatnya.

"...."Wulan hanya bisa mengangguk pasrah.

Dia tidak ingin terlibat banyak masalah, dan kekuatannya serta statusnya sangat rendah.

Tidak mungkin dia melawan Duryudana kan?

"Lihatlah! Pelayan Wulan mengangguk! Jadi jangan ikut campur"desis Dursasana.

"Kamu?!"marah Arjuna.

"Tenanglah! Mari kita berbincang terlebih dahulu! Jangan bertengkar, kita semua adalah saudara"bujuk Yudistira.

"Hehehehe... Kenapa kita perlu berbincang? Kakak Yudistira! Mari kita lawan mereka dengan kepalan tangan!"tantang Bima sambil membunyikan ruas-ruas jarinya.

"Yang dikatakan kakak Bima benar!
Mari kita lawan orang jahat ini!
Aku benar kan, Sadewa?"tanya Nakula pada saudara kembarnya. Sadewa mengangguk sebagai jawaban, dia sudah lama tidak suka dengan Pangeran Kurawa.

"Tenang! Kami semua bersaudara, jangan bertengkar!"seru Yudistira mencoba menenangkan pertikaian.

"Astaga~ seperti biasa, Kakak Yudistira adalah pengecut"ejek Duryudana dengan tatapan meremehkan.

"Kamu?!!"marah Bima, dan akhirnya pertikaian tidak dapat dihindari.

***

♥️ Bersambung ~♥️

Teman-teman sekalian, mohon hargai karya orang lain dengan menekan tombol bintang~

Tenang~

Semuanya Gratis ko, tidak dipungut biaya~

Senang bertemu kalian semua~

See you

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang