63-Ditaksir oleh tiga sisi

402 71 0
                                    

"Apa yang membawa mu kemari,Wulan ku~"tanya Jaya dengan senyuman.

"...."Wulan tidak berdaya.

Aku baru saja duduk, bisakah kamu tidak mengatakan hal memalukan seperti itu?

"Aku kemari untuk meminta bantuan mu, jika kamu mengabulkannya. Aku dapat membuatmu duduk di takhta Kediri"jelas Wulan dengan tatapan yakin.

"Aku tidak membutuhkan itu, Takhta, kedudukan, harta, rasa hormat. Hal seperti ini, tidak penting bagiku"

"Apa yang kamu butuhkan? Jika aku bisa memenuhi keinginan itu, aku pasti akan melakukannya "

Jaya tersenyum lembut, dia beranjak dari tempat duduknya dan berhenti tepat dihadapannya.

Selanjutnya Jaya menyenderkan kepalanya dipundak Wulan, "Aku menginginkan mu, maukah kamu menyerahkan dirimu?"

"...." Jantung Wulan berdetak kencang, wajahnya memerah malu.

Apa-apaan?!

Apa kamu menggoda ku?!

"Ashoka!"marah Wulan dan mendorongnya, Jaya tertawa kecil saat melihat wajahnya yang memerah.

"Aku hanya bercanda, aku pasti akan berada dipihak mu. Apapun yang terjadi, tidak perlu membuat kesepakatan untuk itu. Kamu dapat memanfaatkan ku, sebanyak mungkin "ucap Jaya dengan tulus.

"Memanfaatkan mu? Kamu benar-benar mirip dengan Karna. Yang satu suka dimanfaatkan, yang lain suka dijadikan perisai. Sungguh.... Aku tidak butuh sesuatu yang memberatkan ini. Kalian tidak perlu berkorban untuk ku, jadi kali ini bukannya aku tidak bisa mengabulkan permintaan. Di kehidupan kali ini, aku dapat menjadi milik...."Jaya meletakkan jari telunjuk dibibirnya, dia menggelengkan kepalanya.

"Ini tidak adil, dikehidupan sebelumnya. Kamu mengijinkan Karna untuk menjadi perisai mu, kenapa kali ini, aku tidak boleh melakukan hal yang serupa? Kamu tidak boleh pilih kasih, dan aku tidak suka memaksa mu untuk menjadi milikku. Aku benci raut wajah terpaksa muncul diwajah ini"Jaya mengusap wajahnya dengan sayang.

"Ashoka, aku...."

"Tenanglah Wulan, aku pasti akan menjadi pedang yang dapat kamu gunakan dan arahkan pada musuh-musuh mu. Ashoka mu ini, dapat kamu manfaatkan sesuka mu"Jaya mengecup punggung tangannya dengan lembut.

"Seminggu dari sekarang, aku akan menjadi orang kepercayaan Raja Kartajaya, selanjutnya kami dapat menyerang Kediri secara internal maupun eksternal "lanjut Jaya dengan tatapan menyakinkan.

"Terima kasih "

"Tidak, aku yang berterima kasih. Terima kasih sudah muncul dalam hidupku "

***

"Karna? Sejak kapan kamu disana?"tanya Wulan tidak nyaman.

Apa dia melihat semuanya?

Maksud ku, kedekatan ku dengannya?

"Kamu juga bisa memanfaatkan ku"dengus Kebo ijo melirik tidak puas pada Jaya yang tersenyum tipis.

"....."Wulan kehabisan kata-kata.

Apakah kalian berlomba-lomba untuk menawarkan bantuan untuk ku?

Meskipun itu bagus untuk kelancaran misi, tapi ini membuat ku tertekan~

Apa kalian tidak tau ini?

"Ngomong-ngomong kita perlu mendiskusikan sesuatu dengan Akuwu Tumapel, ayo ikut dengan ku"Kebo ijo menggandeng tangannya, dan menuntunnya pergi bersama.

Jaya menatap tangan mereka yang saling terhubung, ini membuatnya mengerutkan kening.

"Entah itu Karna, ataupun reinkarnasi Karna. Mereka adalah orang-orang yang menyebalkan"sinis Jaya tidak suka.

"Tetapi..... Sepertinya hatinya beralih padaku sedikit demi sedikit, apa yang akan kamu lakukan?"Jaya tersenyum penuh kemenangan.

***

"Bagaimana? Apa kita dapat mempercayai Pangeran Jaya?"tanya Tunggul Ametung waspada.

"Meskipun aku membencinya, dia adalah Ksatria yang tidak akan melanggar ucapannya. Dia pasti akan berpihak pada Wulan"jelas Kebo ijo.

"Berpihak pada Wulan dan bukan pada Tumapel? Ini aneh, apa hubungan kalian berdua?"tanya Akuwu Tumapel dengan tatapan bergosip.

"Ah.... Bukan apa-apa "senyum Wulan malu-malu, hal seperti ini jangan disebutkan, jika tidak. Maka dia akan malu~

"Saingan cinta "dengus Kebo ijo tidak puas.

"Wow!"Akuwu Tumapel memandang Wulan dengan takjub.

Bagaimana gadis ini dapat memikat dua hati kstaria hebat secara bersamaan?~

Pertama dia membuat Kebo ijo jatuh hati, selanjutnya Pangeran Kediri juga tidak dapat menolak pesona Wulan.

Sungguh luar biasa~

Jangan katakan, dipihak kaum Brahmana juga akan ada yang jatuh hati padanya~

***

"Sebagai seseorang yang berpihak pada kaum Brahmana, kamu malah jatuh hati pada gadis itu?"Mpu Parwa tidak habis pikir pada Arok, meskipun dia percaya dengan karakter Wulan yang tidak akan melakukan hal-hal buruk padanya.

Tetap saja....

Bagaimana kamu bisa jatuh cinta pada seseorang yang berpotensi menjadi musuh yang tangguh?

Ini sama saja dengan bunuh diri!

Syukurlah, dirinya memiliki kerjasama dengan pihak mereka, sehingga tidak masalah jika adanya yang menjalin asmara diantara kedua belah pihak.

"Maafkan aku, Mpu Parwa"meskipun meminta maaf, Arok tetap keras kepala tidak akan mengubur perasaan itu.

"Lalu bagaimana dengan Umang?"tanya Mpu Parwa saat melihat Umang menguping pembicaraan mereka berdua.

"Aku menganggapnya sebagai adik kecil yang perlu ku lindungi. Perasaan kami murni, perasaan antara kakak adik"

"Begitu, aku tidak akan ikut campur pada perasaan mu, tetapi kamu harus tetap ingat. Dirimu adalah bagian dari kami"

"Saya mengerti "

Disisi lain, Umang menahan air mata yang berjatuhan, apakah perasaannya ditakdirkan bertepuk sebelah tangan?

Kenapa hal ini terjadi padanya?

"Takdir ini, apakah tidak dapat ku ubah?"

Umang menatap langit yang penuh bintang, yang indah dan mempesona. Langit bertabur bintang itu, berbanding terbalik dengan hatinya yang penuh kehampaan.

***

Bersambung ~

See you

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang