84-Mewar?!

241 50 0
                                    

Ku publikasi ceritanya sampai selesai, tapi kalian harus vote 😉

***

"Berapa lama lukisannya selesai?"tanya Jalal pada pelukis istana itu.

"Yang Mulia, ini....."pelukis itu menatap ngeri pada gambar yang berada di lukisan.

"Kenapa kamu ketakutan?"Jalal melirik pelukis itu dengan tatapan aneh, sepertinya tidak ada masalah dengan lukisannya.

"Mereka adalah para Pangeran kerajaan Mewar, lalu gadis ini adalah putri dari seorang gubernur kerajaan Mewar"jelas pelukis tadi, sambil menunjuk wajah yang dikenalinya, sekaligus membeberkan identitasnya.

"Bagaimana bisa?"Jalal menatap tidak percaya, dia memperhatikan setiap orang dalam lukisan itu.

Terdapat lima orang dalam lukisan itu, Jalal, Pratap, Jagmal, Wulan, dan Ajabde.

"Saya bersungguh-sungguh, yang saya ucapkan adalah kebenaran"

Jalal menatapnya dengan pandangan tidak percaya, "Apakah nama para Pangeran adalah Pratap dan Jagmal? Lalu putri gubernur Mewar adalah Ajabde?"

"Itu benar, kebetulan anak saya adalah mata-mata yang bertugas di kerajaan Mewar"

Jalal menutup matanya seolah ingin menenangkan gejolak emosi dalam dirinya. Teman-temannya adalah orang Mewar?!

Jalal sedikit menyesal, seharusnya dia lebih memperhatikan nama-nama orang yang berpotensi sebagai musuhnya dari setiap kerajaan.

Padahal mereka menggunakan nama asli, tetapi Jalal tidak dapat mengenalnya?

Sebenarnya sudah ada rumor jika Pangeran Mewar telah berkali-kali menghentikan rencananya dalam memperluas wilayah kekuasaannya. Tetapi dia tidak memperhatikan namanya, karena saat itu dia memang sangat sibuk.

Jalal menggenggam belati pemberian Wulan, belati itu adalah pemberian temannya. Itu diberikan agar dia memiliki senjata untuk pertahanan diri. Belati ini adalah bentuk kepeduliannya pada Jalal.

Padahal Jalal berpikir, jika dia telah mendapatkan teman yang peduli dan tulus padanya.

Mereka saling berkenalan tanpa mengetahui latar belakang masing-masing. Jadi dia pikir itu adalah pertemanan yang tulus.

"Sayang sekali, pertemanan ini harus berhenti saat ini"Jalal menatap lukisan itu dengan tatapan kosong.

***

"Yang Mulia, saya tidak pantas untuk kedua Pangeran. Saya selalu sadar akan tempat dan posisi saya "jelas Wulan dengan kesungguhan.

"Jangan bertele-tele! Katakan saja, apakah kamu menyukai salah satunya?!"

"Aku menyukai, Pangeran Jagmal"bisik Wulan dengan pelan, wajah Jagmal penuh dengan ekspresi terkejut.

Bukankah seharusnya perasaan itu untuk......

Jagmal menatap berulangkali antara Pratap dan Wulan. Ahhh..... Ternyata seperti itu, apakah kamu tidak ingin merusak masa depan Pratap, makanya kamu memilih ku? Selanjutnya karena kamu mengatakan jika diriku yang kamu sukai, maka Pratap akan menyerah untuk mengejar kamu kan?

Sungguh, apa aku harus senang atau sedih dengan keberuntungan ini?

Senang rasanya karena kamu akan menjadi milik ku, dan sedih rasanya karena perasaan itu palsu.

Meskipun begitu, tidak masalah. Selama kamu berada disisi ku, aku tidak masalah.

Wulan ku, Wulan Ambarsari~

"Apa yang kau katakan?!"jejak kemarahan muncul dimata, Ratu DheerBai.

Bagaimana bisa gadis pelayan ini merusak masa depan putranya?!

Kenapa kamu memilih anakku dan bukan Pratap?!

"Apa kamu bersungguh-sungguh?"tanya Raja Udai Sing.

"Aku memang menyukainya, Yang Mulia"

"Jika kamu benar-benar mencintainya. Maka tinggalkanlah dia"ucap Raja Udai Sing dengan kesungguhan. Wulan membulatkan matanya terkejut, apa artinya?

Jika dia menjauh, bukankah ini kerugian?

Dia tidak akan berkaitan dengan alur cerita sejarah ini, dia juga tidak yakin apakah misinya berkaitan dengan kerajaan ini atau tidak.

"Apa yang kamu katakan, Yang Mulia. Kenapa Wulan harus meninggalkan diriku?"tanya Jagmal tidak nyaman.

"Jika itu memang cinta, maka dia tidak akan membiarkan orang yang dicintainya untuk mengalami kemunduran akibat keegoisannya"

"Tunggu dulu, aku tidak membutuhkan Wulan untuk berkorban untuk ku. Selama Wulan bersama ku, aku tidak membutuhkan apapun lagi"jelas Jagmal yang menolak argumen Raja Udai Sing.

"Aku tidak memintanya untuk menjauh, aku hanya ingin dia bersedia menjadi istri kedua. Biarkan Putri Phool yang menjadi istri pertama "jelas Raja Udai Sing dengan serius.

"Istri kedua?"Wulan menunduk dan berpikir dalam-dalam, sebenarnya jika itu pernikahan sungguhan. Dia tidak berniat melanjutkannya~

Bagaimanapun menurut pendapat pribadinya, pernikahan itu sekali seumur hidup!

Kita tidak boleh main-main!

Jadi....

Lebih baik mundur terlebih dahulu, "Meksipun aku mencintainya, sebenarnya aku tidak menginginkan pernikahan dengan Pangeran Jagmal. Yang Mulia tidak perlu memaksakan diri, untuk memiliki menantu dengan posisi rendah seperti saya. Saya juga yakin jika memang yang lebih cocok untuk bersamanya adalah Putri Phool"

Ratu DheerBai menghela lega, itu bagus karena anak ini tau posisinya. Dengan ini, maka anaknya akan bersama Putri Phool.

***

Bersambung ~

See you

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang