47-Melarikan diri (2)

595 97 2
                                    

"Aku tidak akan membiarkan mu, pergi!!!"Tunggul Ametung memanah roda kereta, sehingga kereta itu berjalan miring.

Wulan yang mengetahui situasinya tidak baik, hanya bisa menarik buntalan kain yang berisi uang koin, lalu disandarkan di lengannya. Setelahnya dia mundur kebelakang, dan menarik pinggang Dedes, kearahnya. Untuk bersama-sama melompat ke atas kuda.

Setelahnya Wulan memutuskan ikatan kuda dengan kereta itu. Sehingga kuda dapat berlari dengan lebih kencang.

"Sial! Dia cukup terampil!"geram Tunggul Ametung.

Disisi lain, Dedes sangat cemas. Dia dengan erat memegangi pinggang Wulan, karena takut terjatuh.

"Jangan khawatir, aku akan melindungi mu"bisik Wulan meyakinkan.

Dedes mengangguk, dan menutup matanya rapat-rapat. Kali ini, dia benar-benar takut.

Dia mendengar desiran panah yang menghujani mereka. Lalu ada jeritan terdengar, sepertinya itu jeritan orang-orang yang mengajar kita.

"Jangan lari! Jika tidak, maka kamu akan mati!"ucap Tunggul Ametung dengan kejam.

Wulan memutar matanya malas, apasih yang kamu bicarakan?

Bukankah aku akan mencari-cari kematian dengan menghentikan kuda yang aku tunggangi?

Kenapa juga, aku melakukan hal bodoh itu?

Apa kamu pikir, aku akan membiarkan mu menculik, Dedes?~

Oh....

Jangan harap~

Kamu dapat tidur dan bermimpi sana~

Semua akan mudah didapatkan dalam mimpi~

"Ck.... Dia tidak mendengarkan! Panah kaki kudanya dan jangan biarkan Dedes terluka!"perintah Tunggul Ametung pada pasukan Tumapel.

Akhirnya para pasukan Tumapel itu, melaksanakan perintah dari Akuwu Tumapel.

"Wulan! Dia akan memanah kita!"desak Dedes agar Wulan membuat kudanya untuk berlari lebih kencang.

"Jangan khawatir, kita tidak lama lagi akan sampai dihutan! Kita akan aman jika sampai disana!"jelas Wulan, selama dia pergi ke hutan, dia dapat menggunakan kemampuannya.

Kemampuan Elemen Bumi, karena dia tidak ingin terlihat sebagai wanita super, makanya dia berniat menyembunyikan kemampuannya yang sedikit aneh ini.

Dengan menggunakannya dihutan, maka tidak ada yang akan menyadarinya!

"Tetapi.... Hutan adalah tempat berbahaya!"ungkap Dedes serius.

"Apa yang kamu takutkan? Selama aku disini, tidak perlu khawatir~"Wulan mengendalikan kudanya untuk menghindari hujan panah yang diberikan oleh prajurit Tumapel.

"Hah.... Sekarang!"Wulan dengan tergesa-gesa membuat kudanya semakin kencang, setelahnya dia benar-benar telah memasuki hutan yang lebat dan gelap.

"Ikat"bisik Wulan.

Seketika satu-persatu kuda milik dari prajurit Tumapel berjatuhan. Hal ini membuat Tunggul Ametung curiga akan adanya jebakan dalam hutan ini.

Akhirnya pengejaran Dedes berakhir begitu saja, karena Tunggul Ametung tidak ingin adanya korban dari prajurit-prajuritnya.

"Berhasil!"seru Dedes bahagia.

"Jangan terlalu bahagia, kita harus melewati beberapa desa lagi. Kita tidak boleh bermalam di desa sekitar sini. Jika tidak, maka Tunggal Ametung akan dengan mudah menemukan kita!"ungkap Wulan dengan serius.

"Lalu kemana kita pergi?"tanya Dedes khawatir.

"Apa kamu pernah mendengar ungkapan, jika tempat berbahaya adalah tempat yang paling aman?"

"Apa artinya?"

"Sederhana saja, kita perlu ketempat berbahaya yaitu kembali ke kota XX, Tunggul Ametung tidak akan menduganya!"ujar Wulan dengan bahagia.

Benar!

Ada yang mengatakan jika kamu ingin mengelabui pikiran penculik~

Maka kembali saja, ketempat yang telah dia periksa!

Tunggul Ametung pasti tidak akan berpikir jika gadis yang dicarinya akan berputar arah kembali ke kota yang sama~

Benar sekali, kami akan kembali ke kota tempat tinggal Dedes!

Tentu saja, ini hanya di kotanya saja. Bukan kembali kerumah Dedes, Wulan masih ragu apakah baik untuk Dedes kembali ke tangan ayahnya, Mpu Parwa, karenanya lebih baik mencari jalan keluar yang terbaik.

Kita akan menetap dikota itu untuk beberapa waktu, dan akhirnya menyelinap dari kota itu, ke kerajaan lain!

"Bagaimana bisa kamu tau, jika yang mengejar kita tadi adalah Akuwu Tumapel?"tanya Dedes dengan curiga.

Apa yang harus ku lakukan?

Apa aku perlu mengatakan jika semuanya ku ketahui karena diriku dari masa depan?~

Ya ampun~

Mari kita buat tipuan~

"Itu.... Yah, karena aku tanpa sengaja telah mendengar percakapan mereka, saat itu kamu sangat ketakutan. Makanya kamu tidak mendengarkan dengan benar "elak Wulan dengan membuat alasan palsu.

"Begitu..... Jika benar begitu, maka kita memang perlu kesana untuk bersembunyi! Tetapi.....
Ayah pasti khawatir, apa yang harus kita lakukan?"tanya Dedes khawatir.

Wulan mendesah berat, Dedes sangat menghormati ayahnya. Jika dia tau kebenaran bahwa ayahnya malah menjadikannya alat untuk menjatuhkan Kerjaan Tumapel, dengan menikahkannya dengan Akuwu Tumapel, Tunggul Ametung.

Apakah dia akan sakit hati?!

Aku juga tidak tau, tapi yang jelas dia pasti tidak akan baik-baik saja!

"Wulan malah melamun. Ada apa? Apa ada yang terluka?"tanya Dedes khawatir.

"Tidak, tidak ada apapun. Mari lanjutkan perjalanan. Kita tidak punya banyak waktu yang tersisa"

Wulan menarik tali kuda agar dapat kembali berlari kencang. Mereka pun bergerak menuju tempat tujuan mereka!

***

"Dedes diculik?!!!"Mpu Parwa tidak menyangka jika ada yang berani-berani menculik putrinya.

"Cari dimana keberadaannya! Karena Pelayan pribadinya Wulan juga tidak ditemukan, kemungkinan Dedes melarikan diri bersamanya, untuk menghindari kejaran para penculik itu! "

"Jangan biarkan aku menangkap mu! Jika tidak, maka kamu akan membayar akibatnya!"marah Mpu Parwa.

***

Istilah yang akan kalian temukan nantinya:

1. Pakuwon adalah: wisma, hotel, tempat istirahat.

2. "akuwu" di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah jabatan kepala daerah pada Zaman Kediri (Abad XII)

3. Upeti adalah hasil pajak

4. Padepokan tempat belajar

5. Punggawa = kepala prajurit

***

Teman-teman sekalian, mohon hargai karya orang lain dengan menekan tombol bintang~

Tenang~

Semuanya Gratis ko, tidak dipungut biaya~

Senang bertemu kalian semua~

See you

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang