52-Kesempatan

469 77 4
                                    

"Pikirkan baik-baik, jika kamu tunduk padaku, setidaknya kamu tidak berpisah dengan sahabat mu. Lagi pula aku tidak berniat menghabisi sahabat mu, aku hanya ingin menikahinya"jelas Tunggul Ametung.

"Akuwu Tumapel! Ini tidak ada di kesepakatan kita!"marah Dedes, dia ingin Wulan pergi dan hidup dengan nyaman.

Bukan terjebak diantara kerumitan ini!

Sekarang, malah terseret pada hal-hal berbahaya seperti ini. Bagaimana Dedes bisa tenang?

"Dedes sayang ku~
Aku mengatakan tidak membunuhnya, bukan tidak akan merekrut dirinya. Bakatnya sangat bagus, jika kita menyia-nyiakan bakat ini, aku akan menyesal "jelas Tunggul Ametung.

"Bagaimana keputusan mu?"tanya Tunggul Ametung.

"Aku....."Wulan menunduk dan akhirnya ragu-ragu untuk menyatakan pendapatnya.

Setelah beberapa saat, dia akhirnya setuju. Tidak boleh terjadi hal buruk pada Dedes!

"Wulan! Kamu...."Dedes menangis dengan air mata berlinang, kenapa sahabatnya yang telah seperti saudari baginya, malah mendapatkan petaka karenanya?

Ini sungguh ~

"Anak yang lugu, kenapa kamu menangis. Apa kamu pikir aku akan membiarkan kamu sendirian?"ucap Wulan dengan senyuman, dan menghapus air mata Dedes.

"Aku... Kenapa kamu melakukan ini? Aku tidak ingin kamu terseret dalam masalah ini"ungkap Dedes dengan kesedihan.

"Tidak, yang ku inginkan adalah kebahagiaan mu. Karena kamu memilih Tunggul Ametung sebagai pasangan mu, berati kamu telah menerimanya. Tetapi.... Jika kamu memilihnya hanya untuk keselamatan ku, aku akan membencinya. Pikiranlah, jika kamu tidak setuju menikahi Tunggul Ametung, aku akan mengangkat senjata padanya!"

Tunggul Ametung tidak marah pada kata-kata pedas yang dilontarkannya, malahan dia tertawa terbahak-bahak. Sahabat calon permaisurinya ini, sangat unik. Sepertinya cukup sulit menaklukkan dirinya sebagai bawahan setia.

"Aku.... aku ....."Dedes berkata dengan ragu-ragu.

"Pikiran Dedes, aku ingin kamu berpikir. Mari beri kesempatan, apakah Tunggul Ametung dapat membuat mu bahagia atau tidak, jika tidak. Maka bukan tidak mungkin, aku membawa mu menyelinap pergi~"sinis Wulan sambil melirik Tunggul Ametung yang tersenyum tipis.

"Aku tidak percaya ini, kamu mengatakan rencana mu dihadapan ku?~"goda Tunggul Ametung.

Wulan memutar matanya malas, di tidak ingin terlibat dengan tokoh menyebalkan ini~

Jika bukan karena Dedes, aku benar-benar ingin melarikan diri sekali juga!

"Lalu aku punya sedikit tebakan, jika bentuk dari kebahagiaan Khansa Wulan berada pada kebahagiaan sahabatnya? Jangan tanya mengapa aku tau?~ Terkadang alam sendiri yang akan membantu kita menemukan petunjuk, lalu karena petunjuk selalu mengarah pada Tunggul Ametung, bisa saja kebahagiaan Khansa Wulan berada pada kebahagiaan Dedes bersama orang yang benar-benar mencintainya, dan bukan seseorang yang menduakannya dengan seorang selir!"batin Wulan berpikir diam-diam.

Itu benar!

Ken Arok memiliki Selir bernama Umang, dan dikaruniai anak dengannya juga.

Padahal jika dia memang mencintai Dedes, maka tidak perlu mengangkat seorang selir.

Entahlah...

Ada juga sumber yang mengatakan jika pada awalnya Umang memang kekasih Arok, sebelum menikah dengan Dedes.

Sehingga Umang diangkat sebagai selir setelah pengangkatan Arok sebagai Raja!

Entah yang mana benar, siapa duluan yang manjadi cinta Arok. Tetapi kita tidak dapat memungkiri jika Arok telah menduakannya.

Singkat cerita, daripada Arok yang menduakannya, bukankah lebih baik Tunggul Ametung yang membuatnya sebagai satu-satunya istri dan permaisuri Tumapel?

Tentu saja, semua sangat bagus untuk diucapkan. Tapi aku ragu jika Dedes dapat jatuh cinta dengan pria yang telah menculiknya, dan hampir membunuh sahabatnya.

Sepertinya perjalanan Tunggul Ametung penuh dengan rintangan~

***

"Terima kasih, sudah memberikan ku kesempatan. Kesayangan ku, Dedes"ucap Tunggul Ametung dengan tatapan sayang.

Wulan memutar matanya malas, sampai kapan dia akan melihat hal seperti ini?

Aku tidak suka menjadi obat nyamuk!

Kali ini mereka melakukan perjalanan ke Pukuwon Tumapel. Karena Tunggul Ametung memaksa agar Dedes satu kuda dengannya, akhirnya dia dipaksa untuk satu kuda dengan Kebo ijo. Awalnya Wulan dengan tegas menolaknya, tetapi Dedes membujuknya untuk menerima. Sepertinya Dedes masih takut pada Tunggul Ametung, sehingga dia sedikit nurut padanya.

"Jika kamu tidak suka, tidak perlu melihatnya"ucap Kebo ijo dengan terkekeh geli.

"Ngomong-ngomong apa Nona Wulan memiliki seseorang yang disukainya?"tanya Kebo ijo penasaran.

"Itu bukan urusan anda!"

"Kamu sangat kejam, aku kan hanya bertanya~"

"Diam atau ku pukul!"

"Jika begini, siapa yang berani menikahi mu?"canda Kebo ijo dengan senyuman.

Tubuh Wulan terdiam kaku, dia menatap Kebo ijo dengan pandangan menyelidik.

Kenapa ucapan Kebo ijo sama persis dengan ucapan yang sering diucapkan Karna?

Apa ini?

"Ada apa? Apa kamu terpesona dengan wajah ku?~ Wulan ku~"bisik Kebo ijo tepat ditelinga Wulan.

Sudut mulut Kebo ijo tersenyum penuh kemenangan, lalu kenapa jika sistem tidak memperbolehkan dirinya menyatakan identitas sebenarnya?

Bukankah dia hanya perlu memberikan isyarat sehingga Wulan dapat mengenali dirinya.

***

Istilah yang akan kalian temukan nantinya:

1. Pakuwon adalah: wisma, hotel, tempat istirahat.

2. "akuwu" di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah jabatan kepala daerah pada Zaman Kediri (Abad XII)

3. Upeti adalah hasil pajak

4. Padepokan tempat belajar

5. Punggawa = kepala prajurit

***

Teman-teman sekalian, mohon hargai karya orang lain dengan menekan tombol bintang~

Tenang~

Semuanya Gratis ko, tidak dipungut biaya~

Senang bertemu kalian semua~

See you

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang