79-Rumor penculikan para gadis

265 55 0
                                    

Saat ini, hujan telah reda. Syukurlah mereka dapat pulang dengan segera dengan cuaca seperti ini.

Untuk pulang ke kerajaan Mewar, mereka perlu melalui beberapa desa terlebih dahulu.

Salah satu desa itu adalah desa Melati, desa ini terakhir kali terlihat ramai. Entah kenapa sekarang terlihat sedikit sepi, hanya beberapa pria yang berkeliaran, dan tidak pernah muncul seorang wanita di jalan-jalan ini.

Kami akhirnya tidak ambil pusing, kami berpikir mungkinkah karena ini sudah malam, makanya para wanita tidak ada dijalanan.

"Nak, apa yang kamu lakukan?!"marah seorang lelaki paruh baya.

"Ada apa? Apa kami melakukan kesalahan?"tanya Jalal aneh.

"Tentu saja! "Marah paruh baya tadi.

Seorang pria mencoba menenangkan ayahnya yang sedang marah, dia dengan terampil menjelaskan sebab kemarahan ayahnya.

"Maafkan ayah ku yang kasar. Tetapi itu untuk kebaikan gadis-gadis dibelakang kalian. Beberapa hari terakhir, terjadi penculikan pada gadis-gadis di desa kami. Karenanya setiap matahari tenggelam, kami meminta anak perempuan kami untuk segera bersembunyi di rumah. Lalu kenapa kalian semua membawa kerabat kalian malam-malam ditempat berbahaya ini, kalian harus segera mencari tempat penginapan dan menyembunyikan gadis-gadis itu!"ucapnya dengan serius.

"Terima kasih sudah menasehati, kami akan mendengarkannya"Pratap berterima kasih padanya.

Akhirnya mereka semua saling bertatapan, sepertinya penculikan ini sangat parah. Jika tidak, mengapa para warga sampai ketakutan.

Penculikan ini pasti dilaksanakan setiap hari!

Selanjutnya, sebagai Pangeran kerajaan Mewar, Pratap dan Jagmal tidak dapat mengabaikan tangisan rakyatnya.

"Untuk saat ini, mari cari penginapan terlebih dahulu!"Wulan mengusulkannya.

Akhirnya mereka berdua memesan dua kamar di penginapan. Kamar mereka berdua cukup dekat, sehingga akan mudah untuk berlari dan menyelamatkan, jika terjadi sesuatu yang buruk.

Wulan saat ini bersama Ajabde yang gemetar ketakutan, "Wulan, apa kita tidak tinggal bersama para pria saja? Jika kita hanya berdua disini. Aku khawatir penculik itu akan mengincar kami"

Wulan menggelengkan kepalanya, bagaimana bisa hal itu dilakukan?

Kami adalah seorang gadis, perlu ada batasan interaksi antara pria dan wanita.

Tidak mungkin tidur disatu ruangan!

"Jangan khawatir, sebenarnya yang perlu khawatir adalah mereka. Jika mereka berani menculik kita, maka mereka harus khawatir dengan kepala mereka"ejek Wulan dengan niat membunuh.

Mata Wulan melirik ke jendela kamar, disana dia dapat melihat lima orang pria yang mengintai mereka berdua.

Sepertinya mereka adalah penculik yang dibicarakan warga~

Imutnya~

Apa kamu ingin menculik kami?

***

"Arghhh!!!!"

"Ahhh......"

"Tolong!"

Suara-suara gaduh mulai terdengar, para penghuni penginapan itu berkumpul dibalik pintu kamar, mereka khawatir jika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Terlebih karena ada rumor penculikan para gadis akhir-akhir ini.

Jagmal yang khawatir dengan keadaan Wulan, akhirnya mendobrak pintu itu, hingga engsel pintu terlepas.

Awalnya mereka ingin bergegas untuk menyelamatkan gadis-gadis didalamnya, bahkan warga lain telah memegang berbagai macam senjata.

Siapa sangka?

Wulan memainkan belati ditangannya dengan senyuman main-main.

Penculik-penculik yang dilumpuhkan hanya dengan sebuah belati, merasakan perasaan kesedihan dan rasa malu. Kenapa mereka dikalahkan dengan senjata kecil itu? Terlebih yang mengalahkannya adalah seorang gadis.

"Aku sudah memotong beberapa jaringan otot kalian, jika tidak segera disembuhkan. Kalian akan menjadi lumpuh dan hanya akan berbaring di tempat tidur seumur hidup kalian~
Kehidupan yang menyedihkan, apa kalian menginginkan ini?"tanya Wulan dengan mengancam.

Wajah Ajabde memerah padam, astaga!

Wulan sangat keren!!!

Mata Ajabde berbinar melihat idolanya didepan matanya~

Disisi lain, Jalal, Pratap, serta Jagmal tidak dapat mempercayai mata mereka. Apakah penculik-penculik itu, dikalahkan dengan belati? Terlebih lawan mereka semua adalah seorang gadis yang bertubuh kecil?

Ini sedikit mencengangkan dan sulit dipercaya~

Jagmal menggelengkan kepalanya, sekarang bukan saatnya untuk terkejut.

Jagmal berjalan memasuki kamar itu, dan meninju wajah penculik itu satu-persatu. Biarkan mereka dihajar terlebih dahulu, sehingga mereka dapat menyampaikan lokasi gadis-gadis lain itu disekap.

Sepertinya Pratap dan Jalal mengerti tindakan Jagmal, sehingga mereka berdua juga ikut serta dalam pemukulan sepihak itu.

***

Bersambung ~

See you

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang