82-Penolakan

266 46 0
                                    

"Apa yang kamu katakan?! Pangeran Pratap!"marah Raja Udai Sing.

"Tenanglah, suami ku. Anak kita pasti memiliki alasan untuk menghentikan acara ini"bujuk Ratu Jaivan, ibu dari Pangeran Pratap.

"Jadi apa alasan mu, tidak ingin menikah?!"Raja Udai Sing menatap anak tertuanya dengan tatapan tajam.

"Aku.... Itu karena aku memiliki seorang dihati ku"ucap Pratap dengan kesungguhan.

"Nak, jika itu benar. Kenapa kamu tidak mengatakan lebih awal? Katakan, siapa Tuan Putri yang telah mengambil hati mu?"tanya Ratu Jaivan, pada putranya.

"Dia bukan Tuan Putri, dia adalah Wulan"ucap Pratap, Raja Udai Sing sangat marah hingga menghancurkan guci disekitarnya.

"Apa yang kamu katakan?! Bagaimana bisa kamu bersama seorang pelayan?!"raung Raja Udai Sing.

Ratu DheerBai tersenyum tipis, sepertinya anaknya Pangeran Jagmal lebih dapat diandalkan karena dia bisa di atur untuk menikahi Tuan Putri Kerajaan besar, yaitu Putri Phool, dari Kerajaan Marwar.

Ratu DheerBai menatap Ratu Jaivan dengan tatapan kasian. Pasti sulit memiliki anak yang sulit diatur~

Seorang Pangeran menikah dengan Tuan Putri, untuk membantunya dalam hal pengaruh. Karenanya biasanya istri pertama adalah seseorang yang berasal dari kerajaan besar, agar dapat membantu aliansi, atau dapat juga seorang yang cerdas agar dapat mengurangi kekhawatiran suami. Tentunya semua ini hanya dapat dilakukan jika calon istrinya adalah seorang bangsawan!

Lalu Wulan, hanya seorang pelayan. Ratu DheerBai merasa kebahagiaan atas kemalangan orang lain~

"Pangeran Pratap!"Raja Udai Sing menampar anaknya, dia sangat malu dengan perilaku anaknya.

Sudah banyak putri-putri bangsawan yang telah dipilih dengan hati-hati, agar Pratap dalam memilih yang disukainya. Tetapi diantara Putri-putri bangsawan, dia malah memilih seorang pelayan?

Meskipun Raja Udai Sing memiliki kesan yang baik pada pelayan itu, tetapi jika diminta untuk menjadikannya menantu. Dia tidak setuju!

"Aku tidak peduli, Pratap! Lanjutkan acara ini, kamu akan memilih salah satu dari para Putri bangsawan"ucap Raja Udai Sing tidak menerima kompromi.

"Aku tidak akan menikah dengan siapapun selain Wulan"

"Keras kepala!"Udai Sing lagi-lagi menampar anaknya, Pratap tidak melawan. Dia hanya berdiri diam disana, dan menerima semua tamparan itu.

"Jangan memukul anak ku, dia kesakitan"Ratu Jaivan memeluk anaknya, dia khawatir jika suaminya akan memukul anaknya lagi.

"Tenanglah Yang Mulia, kita tidak bisa memaksakan cinta. Kenapa kamu marah dengannya? Karena dia mencintai Wulan, lebih baik nikahkan mereka berdua "ucap Ratu DheerBai dengan seringai kemenangan.

Jika Pratap menikah dengan seorang pelayan, maka pengaruhnya akan melemah. Pasti banyak pengikutnya yang protes dengan kisah cinta itu. Selanjutnya mereka yang tidak puas, akan berbalik dan membantu putranya untuk duduk dikursi Putra Mahkota!

"Baiklah, jika kamu bersikeras. Tetapi posisi mu sebagai Putra Mahkota akan dicabut! Apa kamu dapat menerimanya?"tanya Raja Udai Sing.

"Yang Mulia...."Ratu Jaivan ingin mengajukan keberatan, tetapi Pratap menggelengkan kepalanya dan menghentikan protes Ratu Jaivan.

Dia bukannya membenci keberadaan Wulan, sebagai seorang yang mengambil hati putranya.

Hanya saja, istri pertama lebih baik seorang bangsawan. Ini akan membantu anaknya, jika istri pertama berasal dari kalangan rakyat biasa.

Ratu Jaivan khawatir, jika anaknya akan mendapatkan banyak tekanan dari berbagai pihak.

"Aku tidak butuh posisi itu, anda dapat mencabutnya"ucapan Pratap, membuat Raja Udai Sing semakin marah.

"Bagus sekali! Kamu yang membuang posisi ini! Mulai sekarang, Pangeran Pratap bukan seorang Putra Mahkota lagi. Posisi Putra Mahkota akan diserahkan pada Pangeran Jagmal!"raung Raja Udai Sing, Ratu DheerBai tersenyum bahagia. Akhirnya keinginannya dari dulu terwujud. Anaknya akan menjadi pewaris Kerajaan Marwar!

Sayang sekali, sebelum perasaan bahagia itu bertahan lama. Anak Ratu DheerBai, Pangeran Jagmal malah menolak posisi itu.

"Aku menolaknya, jika posisi itu mengharuskan ku menikah dengan orang yang tidak ku sukai. Aku akan menolaknya, ayah"

Awalnya Jagmal berpikir jika dia dapat melepaskan Wulan bersama Pratap, biarkan mereka berdua hidup bahagia dan menjalani kehidupan yang penuh senyuman.

Tetapi...

Saat Pratap mulai mencoba mendekati Wulan dengan menyatakan perasaannya dengan suara lantang, Jagmal mengalami perasaan krisis. Dia tidak ingin menyerah tanpa berjuang!

"Apa lagi maksudnya ini?! Jangan katakan, bahwa kamu juga mencintai seorang pelayan seperti kakak mu!"raung Raja Udai Sing penuh amarah.

"Itu benar, dan orang yang kami sukai, bukan hanya status yang sama. Tetapi orangnya juga, merupakan orang yang sama "Jagmal menatap Wulan yang menjatuhkan bunga-bunga yang awalnya digunakan untuk menyambut para tamu.

Bunga itu jatuh dengan indah,  terhembus terbang oleh angin.

Wulan yang berdiri di depan ruangan itu, terlihat seperti seorang putri yang bermandikan bunga-bunga harum,
bunga-bunga itu mengelilinginya, dan kemudian berjatuhan disekitarnya.

***

Bersambung ~

See you

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang