76-Memerah malu

286 45 0
                                    

Phool berterima kasih pada ketiga ksatria yang telah menyelamatkannya. Tatapannya tersipu malu saat bertemu dengan Jagmal.

Menurutnya, Tuan Jagmal ini sangat hebat. Dia bahkan dapat mengalahkan musuh-musuhnya dengan tangan kosong~

Tentu saja, Tuan Pratap dan Tuan Jalal juga hebat~

Tetapi Tuan Jagmal terlihat sangat gagah dan tampan~

Saat ini, aku mengundang rombongan Tuan Jagmal untuk beristirahat dan makan siang bersama. Awalnya ditolak, tetapi akhirnya di terima karena desakan ku.

Disisi lain, Jalal menatap Jagmal dengan pandangan tidak ramah. Kenapa anak ini selalu ditatap oleh Phool?

Apa jangan-jangan, Phool jatuh hati padanya?!

Wulan yang tidak ada hubungannya dengan kisah cinta ini, akhirnya memilih memakan sayap ayam yang cukup lezat~

Tidak menyangka, meskipun Ajabde memiliki wajah sinis setiap saat. Dia cukup pandai memasak~

Tentu saja, awalnya seharusnya aku yang memasak. Tetapi Phool bersikeras untuk memasak pada dermawannya. Selanjutnya karena Ajabde tidak mau kalah, akhirnya kedua Tuan Putri itu memasak untuk kami~

Hey~

Aku tidak tau, bagaimana perasaan Pratap di sukai oleh dua Tuan Putri luar biasa ini~

"Pastinya dia akan bahagia kali ini"batin Wulan dengan senyuman lega. Meskipun begitu, ada sedikit perasaan tidak nyaman dihatinya. Jagmal menatap Wulan yang memiliki pancaran sendu di retina matanya.

Jagmal menghela nafas panjang, jelas kamu menyukai kakak ku, kenapa berpura-pura baik-baik saja?!

Jika kamu sangat menyukainya, maka berusahalah!

Jagmal menunduk dan memikirkan seluruh hidupnya. Kehidupannya selalu berada dibawah bayang-bayang kakak tertuanya yang selalu terlihat gemilang. Selanjutnya posisi yang didambakan ibunya, dimiliki oleh Pratap dengan asalan hanya anak tertua yang memiliki hak atas takhta!

Setelah semuanya, apakah bahkan orang yang ku cintai harus menjadi milik mu?

Kenapa?

Apa aku tidak pantas mendapatkan apapun?

"Pangeran Jagmal, apakah kamu sakit?"bisik Wulan khawatir, Jagmal menggelengkan kepalanya.

Aku tidak sakit, aku sedang memikirkan mu~

Jagmal tersenyum tipis, dan melanjutkan sesi makannya yang tertunda.

***

"Phool! Darimana saja kamu? Ku dengar ada sekelompok serigala yang berkeliaran. Apa kamu baik-baik saja?"tanya Raditya, kakak laki-laki Phool Kanwar.

"Tidak, aku baik-baik saja. Ada seseorang yang menyelamatkan ku"ucapnya dengan wajah memerah malu.

"Oh~ siapa itu?"tanya Raditya penasaran, saat melihat wajah adiknya yang memerah malu. Mungkinkah adiknya jatuh hati pada penyelamat itu?

Sebenarnya Raditya dan keluarga kerajaan lainnya, tidak mempermasalahkan dengan siapa Phool menikah. Phool adalah adik kesayangannya, selama pria itu disukai oleh adiknya. Maka tidak masalah dengan siapa saja dia menikah.

"Namanya Jagmal"

"Apa?!"Raditya membulatkan matanya terkejut, jangan katakan jika maksudnya adalah Pangeran kerajaan Mewar!

Kerajaan Mewar dan kerajaannya adalah musuh bebuyutan, bagaimana bisa kamu jatuh cinta padanya?!

Kakek pasti tidak akan merestui hubungan Kerajaan kita, yaitu Marwar dengan kerajaan mereka, Mewar.

Semoga saja, itu hanya nama yang kembar. Bukan seperti yang ku banyangkan!

***

"Hu...."Jalal menatap Jagmal dengan pandangan tidak ramah.

"...."Jagmal yang ditatap merasa tidak nyaman, kenapa kamu menatap ku dengan sinis teman?~

Aku jelas tidak melakukan apapun, apa aku pernah menyinggungnya secara tidak sengaja?

"Tuan Jalal, apa yang membuat anda mengikuti kami?"tanya Jagmal dengan nada sopan.

"Bukan apa-apa. Kami hanya satu arah, jadi apa aku boleh menumpang?"tanya Jalal.

"Kami tidak keberatan, silakan naik"ucap Pratap dengan sopan.

"....."Kamu tidak keberatan, tapi tidak dengan ku! Apa kamu tidak melihat tatapannya yang terlihat ingin memakan ku?!

Jagmal mengeluh dalam hatinya, tidak terima~

Akhirnya mereka melakukan perjalanan bersama-sama, karena satu tujuan~

***

"Hujan?"Jaivantabai Songara menatap langit dengan tatapan khawatir, jika hujan deras tidak kunjung berhenti.

Anaknya Pratap, akan bermalam diluar. Apakah tidak masalah jika diluar?

Bagaimana jika dia kedinginan atau kelaparan?

"Jangan khawatir, Pratap dan Jagmal ada seorang ksatria. Selain itu, mereka berdua adalah putra ku. Maka tidak masalah untuk tidur di alam liar"Raja Udai Sing menepuk pundak istrinya, mencoba membuatnya tenang.

"Tetapi, bagaimana dengan Ajabde dan Wulan? Mereka seorang gadis, apa mereka tahan di alam liar, selanjutnya jika..."

"Sudah ku katakan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Mereka semua baik-baik saja. Ditambah ada dua Ksatria hebat yang bersamanya, jangan khawatir "

***

Bersambung ~

Sekedar informasi:

1. Nama ibunya Pratap adalah Jaivantabai Songara, karena namanya terlalu kepanjangan. Aku singkat aja dicerita ini, oke?

Kita kasih nama panggilan, Jaivan!

2. Nama ibunya Jagmal adalah DheerBai Bhatiyani, karena namanya sangat panjang. Kita singkat namanya juga, oke?

Kita kasih nama panggilan, DheerBai.

See you

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang