42-Wulan & Ashoka (2)

670 96 2
                                    

Kepada Ashoka kecil ku~

Hari-hari yang ku lalui bersama mu, adalah hari terindah dalam hidupku.
Aku akan menyimpan semuanya didalam hati ku.

Jangan bersedih atas kepergian ku.
Aku tau, jika diriku ini sangat luar biasa~
Hingga akan membuat siapa pun merindukan keberadaan ku.

Hmm....
Apa sekarang kamu tertawa?~

Jangan tertawa~
Aku berkata dengan sangat serius~
Jadi kamu pasti akan merindukan ku kan?

Meskipun begitu, aku berharap kamu bisa menyimpan ku sebagai kenangan indah didalam hati mu.

Dikemudian hari, aku mungkin akan melupakan mu karena berbagai alasan.

Saat itu terjadi, maukah kamu mengatakan dengan lantang, bahwa aku adalah calon istri mu kala itu?~

Aku...aku...

Sebenarnya sedikit takut, aku takut dengan banyak musuh dimana-mana. Setelah menjadi mata-mata, aku harus hidup dengan penuh kewaspadaan dan kehati-hatian.

Tidak ada teman dan orang yang dapat dipercaya.....

Kenapa aku harus menjalani hidup penuh dengan darah dan air mata?

Kenapa ayah ku tak datang dan menyelamatkan ku?

Aish....

Aku malah curhat padamu, ini memalukan....

Tapi aku berharap satu permohonan padamu, tolong jangan menjadi kesatria dari Magadha!

Aku tidak ingin menjadi musuh mu, Ashoka ku.

Salam manis, Ratna Wulan

Setelah membaca keseluruhan isi suratnya, sekelebat ingatan tiba-tiba muncul hingga membuatnya nyaris akan pingsan.

Jika tidak ada Karna yang tiba-tiba datang dan menahannya agar tidak jatuh, dia pasti sudah mencium lantai.

Karna tentunya sudah dari awal memperhatikan setiap gerakan Wulan, dia juga diam-diam menguping pembicaraan mereka.

Sebenarnya Karna tidak ingin melakukannya, tapi.... Karena rasa cemburunya, dia melakukan hal yang tidak sopan itu.

"Karna"panggil Wulan dengan terkejut, sejak kapan dia ada disini?

"Putri sedang sakit, jadi ku harap Pangeran Ashoka mengerti, biarkan kami membawanya kembali ke Hastinapura!"Karna menatap tajam pada Ashoka.

Jika bukan karenanya, Wulan tidak akan di paksa mengingat kenangan yang membuatnya hampir pingsan.

"Karna, Raja Angga. Seorang putra kusir, yang mendapatkan kebaikan dari Tuan Putri Hastinapura. Jangan melawati batasan mu, kamu hanya seorang anak kusir. Beraninya kamu menyimpan hati untuk seorang Tuan Putri"desis Ashoka tanpa ampun.

"Perhatikan ucapan mu, Pangeran Ashoka! Jangan menghinanya, atau kamu akan melihat kemarahan ku! Mari pergi Karna"Wulan meminta Karna untuk memapahnya pergi.

Wulan sendiri tidak paham dengan hal ini. Kenapa ingatan Ratna Wulan bersama Pangeran Ashoka tiba-tiba muncul, bahkan dia bisa merasakan semua emosi Ratna Wulan. Seolah-olah itu adalah emosinya sendiri!

Seolah-olah semua yang dilalui Ratna Wulan, adalah kisahnya. Kisah yang telah dilaluinya...

Bahkan perasaan asing, yang merasa tidak nyaman melihat tatapan Ashoka yang berkaca-kaca.

Seolah-olah aku sendiri Ratna Wulan, dan sebagai dirinya, aku ingin berlari dan memeluk Pangeran Ashoka.

Ini sangat membingungkan ~

World Love Story System [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang