Hal-hal penting yang aku pelajari di separuh tahun ini; apapun yang terjadi, biarlah terjadi. Siapapun yang pergi biarlah pergi, apapun yang rusak, biarlah rusak. Kalau masih bisa kuperbaiki, akan kuusahakan, kalau tidak, apa boleh buat.
Apapun yang berubah, biarlah berubah. Biarlah semua berjalan apa adanya. Kemarin-kemarin aku menolak, tapi malah menyakitkan, maka sekarang biarlah saja semuanya mengalir. Whatever will be, will be!
***
Singkatnya, buat apa berjuang untuk sesuatu yang bahkan tidak ingin diperjuangkan? Bukankah itu hanya sia-sia? Friendship, cinta, obrolan, perhatian, keputusan, nggak bisa dipaksain. Karena apapun yang dipaksa, tidak pernah layak untuk diperjuangkan. Aku bagaimana kamu saja.
***
Hidup ini adalah tentang pilihan, kan? Kalau ternyata kau tak memilihku, aku bisa memakluminya. Lagipula tidak semua hal baik harus berpihak padaku, kan? Sesekali aku juga akan mendapat penolakan dan itu sangat wajar.
Bukan berarti duniaku berhenti. Hidup sajalah, tidak usah banyak drama. Kalaupun kau hendak bermain peran, di panggungmu saja. Toh, Tuhan kasih kita panggung masing-masing untuk pertunjukan hebat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Patah Hati Paling Disengaja
PoetryAi, kamu mungkin bukan manusia sempurna. Aku tahu semua mata memandangmu sebagai sampah. Aku tahu sebenci apa kamu pada semua yang menganggapmu rendah. Tapi bagiku, kamu adalah sepotong senja yang Tuhan kirim lewat tirai jendela. Iris pekatmu menja...
