Ryuka menatap lamat-lamat wajah Akash yang disiram remang cahaya rembulan. Udara malam menerbangkan rambut bergelombang Akash yang berantakan. Debur ombak menghantam beton pemecah ombak berbentuk kubus. Berisik.
"Jangan bilang lo jatuh hati sama dia."
Kalimat tiba-tiba Ryuka spontan membuat Akash menoleh. Fokusnya menikmati bulan bundar di langit terpecah. Iris kecokelatannya menatap tajam. Yang ditatap sedemikian rupa sudah memalingkan wajah. Memasang rupa tanpa dosa.
"Lo ingat baik-baik kalimat gue, Ryu. Gue nggak akan lakuin kebodohan yang sama kayak lo. Awalnya temenan, ujung-ujungnya jadi pacaran."
Kalimat Akash terdengar meyakinkan, tapi netranya menampilkan keraguan. Apa yang telah diujarkan oleh bibirnya ditentang oleh hati kecilnya.
"Hmm, kita lihat aja nanti. Seberapa lama lo akan bertahan sama statement itu. Cinta nggak bilang-bilang kali kalau mau datang!"
"Berisik lo anjing!" Bogem mentah mendarat akurat di wajah Ryuka tanpa sempat terhindari. Pemuda berwajah pucat itu meringis kesakitan meratapi lebam di rahangnya.
"Lo nggak akan semarah ini kalau di hati lo nggak ada cinta, Kash! Cuma cinta yang bisa buat orang waras jadi gila kayak lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Patah Hati Paling Disengaja
PoesiaAi, kamu mungkin bukan manusia sempurna. Aku tahu semua mata memandangmu sebagai sampah. Aku tahu sebenci apa kamu pada semua yang menganggapmu rendah. Tapi bagiku, kamu adalah sepotong senja yang Tuhan kirim lewat tirai jendela. Iris pekatmu menja...