"Masa nakalnya udah habis, Nat. Dia bukan Akash yang dulu orang-orang kenal. Dia udah nggak hidup di masa lalu."
"Iya, dia emang nggak hidup di masa lalu. Tapi masa lalunya masih hidup, Ryu."
Natya mengembuskan napas perlahan. Menyelipkan anak rambut yang menutupi sudut mata. Lalu lalang kendaraan di sore yang matang terlihat ramai.
"Lagian, gue nggak akan ingkarin janji gue, Ryu. Gue nggak akan jatuh cinta sama temen sendiri. Gue nggak akan khianatin persahabatan kita."
Ryuka menoleh, mencoba menelaah separuh wajah Natya yang berpaling dari jarak jangkaunya. Natya dipenuhi oleh keraguan—yang tidak selesai sejak enam tahun lalu.
"Gue kena bogem sama Akash karena lo dan gue nggak tau bakal kena gampar lo atau apa. Tapi gue bakal bilang ini, Nat. Akash juga suka sama lo. Dia sayang lo lebih dari sahabat. Dia nggak akan lakuin semuanya buat lo kalau dia nggak punya perasaan. Percaya sama gue, Nat."
"Kenapa gue harus percaya sama lo?" tanya Natya dengan tatapan tajam.
"Karena Akash nggak pernah segila ini soal cewek, Nat. Dia nggak pernah sekacau ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Patah Hati Paling Disengaja
PoesieAi, kamu mungkin bukan manusia sempurna. Aku tahu semua mata memandangmu sebagai sampah. Aku tahu sebenci apa kamu pada semua yang menganggapmu rendah. Tapi bagiku, kamu adalah sepotong senja yang Tuhan kirim lewat tirai jendela. Iris pekatmu menja...