Hujan Epilog Agustus

0 0 0
                                    

Ai, Agustus usai dan besok sudah September. Hujan, bukankah ini epilog Agustus yang menyenangkan? Hujan membasuh kota, menebar aroma petrikor di jalanan, dan menyamarkan debur ombak dalam dada. Aku tau bagaimana kamu mencoba memperbaiki semua yang rusak tapi sia-sia.

Bagaimana kamu bertahan melawan badai isi kepalamu yang tidak istirahat. Aku tahu sekacau apa hari-harimu setelah berdebat panjang dengan sesuatu yang mati-matian kau pertahankan. Bagaimana kau tetap waras menerima benturan di setiap langkahmu, aku tahu, Ai.

Tapi semoga kau baik-baik saja hinggga tahun ini selesai, hingga harap redupmu menemukan nyala terang. Aku akan tetap di sini, Ai. Di tempat pertama kali kamu menemukanku dalam gamang.

Patah Hati Paling DisengajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang